“Jyuto-san!!! Coba ini!” Sora datang dengan sepiring daging, terlihat begitu antusias menghidangkannya ke Jyuto.
“Ini apa?” tanyanya.
“Sate daging.”
“Siapa yang memasak ini?”
“Riou-san dan aku.” jawab Sora, netra ceruleannya berseri-seri.
“Dagingnya aman kan...?”
“Aman kok, Samatoki-san yang memberikan dagingnya.”
Beberapa menit berlalu, mau tak mau dan harus mau, Jyuto pun akhirnya memberanikan diri memakan yang ada di piring tersebut, meskipun hatinya sangat berat.
Berbeda dari yang ia harapkan, ternyata rasa masakan kali ini enak, dagingnya juicy dan tidak berbau amis. Tingkat kematangan dan keempukannya memenuhi ekspetasinya. Rasanya ia bisa terbang ke angkasa.
Kembali ia mengunyah dan menyerobot daging yang tersisa. Ketakutan dan keraguan terhadap bahan-bahannya sudah hilang. Jyuto rasa, kalau Samatoki yang memberikan dagingnya... setidaknya itu daging aman.
“Enak?” tanya Sora.
“Enak. Daging apa ini? Aku tak bisa berhenti karena terlalu enak.”
“Benarkah?! Syukurlah! Ini pertama kalinya aku memasak sate kelinci jadi aku takut kalau tidak sesuai selera.”
“Oh, kelinci.” ucapnya, lanjut mengunyah.Selang beberapa detik, mulut Jyuto terbuka, dari dalamnya keluar cairan pelangi yang membuat Sora kaget.
“Ulangi sekali lagi... daging apa?”
“Daging kelinci.”
“... siapa yang memberi daging ini?”
“Samatoki-san.”
“Apakah Riou ada memasak sesuatu?”
“Ah, Riou-san ada memasak rendang ulat-ulat begitu... aku lupa namanya.”
“Apa kau membawanya?” Sora mengangguk.Pintunya ruangan mereka terbuka, disana Samatoki baru saja menyalakan rokoknya. Jyuto sudah mengeluarkan pistolnya dan menodongkannya ke Samatoki.
“Kau gila ya?”
“Sora, bawakan ke sini.”
“Baik!”Dari piring yang terlihat, Samatoki sadar bahwa benda terkutuk itu adalah masakan Riou.
“Apa-apaan kau?!”
Jyuto tak menjawab, raut wajahnya sudah gelap meskipun seringainya tak luput.
Sora hanya menonton dari belakang, tentunya dengan kamera yang sudah siap sedia menangkap segala hal.
“Coba ini juga Samatoki.” ucap Jyuto.
“Ban—”Piring itu sudah tertempel ke wajah Samatoki, kuda albino itu langsung berlari keluar, muntah.
°°°
Jyuto baru saja membuka jasnya ketika melihat kekasihnya tergeletak dengan genangan darah segar.
'Hwelp.'
Itulah tulisan yang terlihat olehnya, Jyuto sudah pucat pasi. Dia langsung membalikkan tubuh gadis itu, tak ada nafas dan denyut nadi.
“Sora!!!”
Ketika Jyuto mengangkat tubuh gadis itu yang ia dapati adalah... kacamatanya yang ikutan terciprat darah.
Huh?
“Sora...”
Sora terkekeh, wujudnya yang berantakan bisa dikatakan menyeramkan... tapi...
“INI SAOS APA?!”
Disaat itu, Sora baru sadar bahwa saos yang ia siramkan ke Jyuto adalah saos jahanam...
“Ups...”
KAMU SEDANG MEMBACA
Iruma Jyuto x Aozora Sora
FanfictionSebagai makhluk yang menyerupai manusia, agendas. Mereka kerap mendapat hinaan dan bahkan dijadikan objek oleh manusia. Banyak dari mereka yang memilih meninggalkan bumi. Aozora Sora kini terpilih untuk melindungi seorang agendas pilihan Amaterasu...