Tsabita langsung merebahkan dirinya saat baru saja sampai di kamar, dia langsung mengecek laman twitter tadi karena belum sempat membaca keseluruhan tanggapan warganet.
Ya, menyimak gosip membuat dirinya jauh lebih tenang setelah bertemu dengan Ibunya tadi. Baru sekitar 2 menit dia menyimak, dia mendapat pesan dari Pamannya.
Lebih tepatnya, suami dari bibinya.
Uncle Nev
| Tsabita
| Saya dengar kamu didaftarkan di Akademi KrisoprasTsabita pun langsung menjawabnya.
Iya hehe, kok Uncle bisa tau sih?🤔 |
| 🤦🏻♂️
| Lupa, ya? Uncle kan sekarang wakil kepsek di sanaEh iya aku baru inget:> |
| Lewat jalur mandiri, ya? Uncle kira mau lewat beasiswa, benefitnya juga banyak loh, kalo keterima lewat jalur beasiswa
Wih, iya kah? Nanti aku bilang ke |
Ibu deh mau lewat jalur beasiswa aja| Yakin kamu?
| Kali ini ujian masuknya lumayan susah loh'Wih, menarik,' batin Tsabita.
Ah masa sih |
Lupa, ya? Keponakanmu ini cerdas |
loh wkwk| Iya deh
| Karena saya baik hati, ini saya kasih kisi-kisi soalnya, biar kamu bisa pastiin mau lewat jalur apa
| /Uncle Nev send a fileTsabita tentunya terkejut, dikasih lho kisi-kisinya!
Justru ini akan mempermudahnya, 'kan? Tsabita pun mengecek file itu, dan membaca semua kisi-kisi soal ujian masuknya.
Sekitar 15 menit selesai membaca, otak Tsabita yang tadinya lelah kini makin kacau sehabis membaca semua kisi-kisi itu. Semuanya cukup sulit.
Tsabita tak yakin akan berhasil. Jadi dia langsung bilang pada Pamannya, kalau dia lebih memilih lewat jalur mandiri saja.
Selesai bertukar pesan dengan Pamannya, Tsabita kini mendapat pesan lagi dari Ibunya. Ibunya mengirim link website sekolah.
"Kece juga laman websitenya," gumam Tsabita sampai akhirnya dibuat terkejut akan suatu pengumuman yang tertera.
'Ujian masuk penerimaan murid baru akan dilaksanakan 3 hari lagi.'
"Kenapa Ibu gak bilang kalo ujian masuknya tiga hari lagi?" Perempatan imajiner muncul di dahinya.
Baiklah, mari ucapkan selamat tinggal untuk waktu santainya. Sekarang waktunya untuk belajar brutal!
***
Dua minggu telah berlalu, dan Tsabita berhasil lolos ujian masuk. Jadi hari ini, dia akan mengikuti kegiatan masa orientasi sekolah.
"Nama?" tanya Petugas Registrasi Siswa Baru padanya.
"Tsabita Avranega."
Petugas itu sempat membeku sebentar. Dia bertanya lagi, "Avranega, ya?" Petugas itu membetulkan letak kacamatanya.
"Umm ... iya, Bu."
"Baiklah, ini buku panduan untuk orientasi hari ini, ya. Oh iya, saat sampai di auditorium nanti sebut saja namamu ke Guru yang di dalam. Nanti kamu akan diarahkan ke kursimu," jelas Petugas itu dengan lengkap dan rinci.