yoo jae ha

5 0 0
                                    

seorang perempuan dengan jenjang kaki indah menjejak memasuki kereta bawah tanah.

bising keramaian yang membuatnya pusing, sore lelah yang teramat sering bagi para pekerja yang ingin segera pulang.

"untunglah," hela dirinya ketika mendapat kursi kosong setelah menunggu lebih dari dua puluh lima menit dengan saling berhempit bersama manusia yang lain.

ia mengantuk.

energinya selalu habis setelah delapan jam meratapi komputer kesayangannya di kantor.

semua orang butuh uang. hidup butuh uang. uang dibutuhkan semua orang.
selalu.

tetapi masih ada manusia manusia baik nan bijaksana, keegoisannya pada uang tidak dijadikan sebagai segala - galanya.

kendati, manusia egois sepertiku memiliki pendapat bersebrangan. realitanya semua kehidupan itu perlu dibayar, ada transaksi dan terima diterimanya.

beruntunglah aku yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan keuangan stabil. tapi tidak menutupi keinginan - keinginan besar yang memupuk lainnya. segudang kebutuhan tidak perlu yang harusnya dibeli untuk memuaskan jiwa sendiri itu kalanya diperlukan untuk memberi reward pada dirinya.

flexing?

tidak.

seorang yatim piatu sepertiku tidak perlu menkhawatirkan hal itu. setidaknya aku tidak memamerkan kuburan orangtuaku di sosmed untuk mendapatkan kalimat kesedihan ataupun dukungan.

aku sudah muak.

perhatian, kepedulian, dan kekhawatiran sudah tidak memaknai apa - apa lagi di dalam hidup yang penuh awan hitam yang ingin menumpahkan tangisan lalu berteriak riak dengan kilatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

enolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang