Our Love

31.5K 727 61
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Our Love © Akemi Haruka
.
.
.
.
.
"Anak ini buang saja,"

"Dasar anak tak tahu diuntung, hanya bisa menyusahkan orang lain,"

"Untuk apa anak pembawa sial ini disini? Usir dia,"

"AKU BUKAN PEMBAWA SIAL," teriak seorang gadis tiba-tiba, membuat beberapa orang yang lewat di dekatnya memandang heran.

Baju yang digunakannya terlihat lusuh, wajahnya pun terlihat sangat letih. Rambut lavendernya pun diikat tinggi-tinggi membentuk sebuah cempol besar. Dengan langkah lebar ia mulai berlari, tak memperdulikan tatapan heran dari orang-orang yang dilewatinya.

Kaki ramping gadis itu terus berlari. Tak menghiraukan cacian dari orang yang tak sengaja disenggolnya. Tak peduli dengan rasa lelah yang menghampiri tubuhnya. Dia tak perduli dengan semua itu.

Hingga kemudian langkah gadis itu mulai goyah dan melamban, seolah kakinya tidak kuat lagi menahan tubuh serta beban kehidupan yang dibawanya.

Brruukk...
.
.
.
.
.
"Kau ini Kurama, seenaknya saja minta jalan-jalan malam-malam begini," ujar seorang pemuda berambut spike pirang pada Siberian Huski yang tengah dibawanya.

Guukk.. Guukk.. Guukk..

"Iya.. iya... ini balasan karena aku tidak mengajakmu jalan-jalan pagi tadi kan," ujar pemuda itu lagi seakan mengerti dengan apa yang diucapkan huski berwarna jingga dan putih itu.

"Hah, kapan kau tidak rewel seperti Kyuubi-chan? Sekarang dia pasti sudah tertidur lelap. Dan harusnya aku juga bisa tidur," lanjutnya sambil mengelus-elus kepala huski itu. Ekor Kurama bergerak cepat ketika diperlakukan seperti itu.

Brruukk...

Telinga Kurama bergerak-gerak ketika mendengar suara benda jatuh. Dengan kencang, huski itu mulai berlari menyeret majikannya untuk menghampiri asal suara.

"KURAMAA... KAU MAU KEMANA HAH HUSKI JELEK..." teriak pemuda itu geram karena si huski yang tiba-tiba berlari tanpa komando.

Guk.. guk.. guk...

"Ada apa Kurama?" tanya sang pemuda heran ketika si huski tiba-tiba berhenti. "Araa~ lihat apa yang kau temukan Kurama,"

Dengan perlahan pemuda itu mendekati sosok gadis yang tengah tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan. Tangannya terulur mencoba memeriksa nadi gadis itu.

"Masih hidup, kita bawa pulang Kurama atau kita bawa ke kantor polisi?"

Guukk...

"Baiklah, kita bawa dia," ujar pemuda itu kemudian mengangkat tubuh si gadis dari dinginnya jalanan setelah menyelimutinya dengan jaket oranye yang ia kenakan.
.
.
.
.
.
"Usir dia dari sini,"

"Anak ini pembawa sial,"

"Usir dia,"

"TIDAAKKK," pekik gadis itu tersadar dari tidurnya. Wajahnya terlihat tegang, peluh membasahi sisi wajahnya yang cantik.

'Ini dimana? Dan kenapa tubuhku berat sekali, seakan ada yang memindihku,' pikir gadis itu heran. Iris violetnya yang sedari tadi menatap langit-langit kamar kini beralih memandang daerah dada dan tubuhnya.

Gukk... (baca : pagi)

"KYAAAA...." jerit gadis itu histeris ketika melihat seekor siberian huski tengah duduk manis diatas tubuhnya. Bukan hanya itu, diatas kepala huski tersebut nampak seekor kelinci berwarna putih bersih tengah bertengger disana.

NaruHina Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang