Part 1

86 2 0
                                    

"memalukan, sungguh memalukan! Mereka memajang majalah itu di toko buku umum seperti ini? Apa mereka tidak tahu pengunjung mereka didominasi setiap harinya oleh remaja dan orang dewasa muda yang kebanyakan belum menikah? Semakin hancur saja moral Indonesia ini!" gerutu Andi Heryansyah kepada dua kawannya yang tengah sibuk memilah buku yang akan mereka beli, perlu diakui ini adalah satu dari beberapa kali dalam seumur hidupnya pergi ke toko buku dan kenapa pula pada saat itu perlu ada pandangan tak sedap yang membuat imannya goyang. Predikat toko buku terbesar dan terbaik di Indonesia tak pantas disandang oleh toko buku ini! Batin Andi.

            Keluhan Andi diperparah lagi oleh beberapa ibu-ibu yang membawa anak mereka untuk membeli buku yang lewat tepat didepannya.

            "nah, liat itu! Apa jadinya pikiran anak-anak SD itu kalau disajikan gambar dada dan paha wanita telanjang seperti itu!" lanjut Andi, yang masih semangat menyalahkan entah siapa.

            "weiss, sabar mas bro! nggak bisa nyalahin toko bukunya juga kali. Sebuah toko itu kan akan menyediakan barang kalau ada permintaan, itu artinya yang minta majalah itu banyak, dan dalam dunia bisnis tidak ada kata pantas atau tidak pantas, yang ada hanya untung dan rugi" balas Juno yang perhatiannya kini telah teralihkan dari buku-buku hukumnya, matanya melihat sebentar kearah majalah yang sedang dibicarakan, dan kembali lagi kepada wajah memerah sahabatnya Andi. Negara ini memang didominasi oleh orang beragama Islam dan memiliki moral cukup tinggi namun sepertinya sahabatnya Andi itu harus tahu bahwa hal seperti itu mau tak mau pasti akan terjadi akibat globalisasi dan pengaruh media massa yang bebas.

            Lagipula apa salah toko buku yang tak bisa berbicara ini? Ia hanya mencoba menjadi yang terbaik dan terlengkap dengan menyediakan segala macam majalah, batin Juno.

            "ya tapi apa sebanding keuntungan yang banyak dengan moral orang yang rusak? Lagian kenapa nggak ada yang menuntut toko buku ini sih! Ini jelas-jelas mendukung pornografi !" balas Andi masih dengan berapi-rapi. Juna hanya terkikik dan menggelengkan kepalanya terhadap ocehan sahabatnya.

            Raka Aryasta yang sedari tadi mendengarkan tanpa berniat ikut berdebat, mau tak mau mengalihkan pandangannya menuju rak-rak majalah di seberang. Disana terpampang paling depan majalah bernama Maxim, yang menampilkan seorang wanita sangat cantik ber makeup tebal dengan pakaian super mini yang memperlihatkan setengah buah dadanya yang besar dan lebih dari setengah pahanya yang mulus. Bibir wanita itu sedikit terbuka dan matanya menatap tajam menggoda kepada siapa saja yang melihat majalah itu. Di sekeliling cover majalah itu tertulis judul isu yang ada di dalam majalah dan sebuah nama tercetak besar persis di bawah dada wanita itu 'Andrea Valerie : An Absolute Fantasy'

            Raka mengira bahwa wanita itu bernama Andrea Valerie, nama dan wajah yang tidak asing bagi siapa saja yang menonton televisi dan gemar bersosial media. Namun karena dirinya tak pernah lagi menonton televisi dan tak aktif dalam sosial media, ia hanya pernah mendengar nama itu dari kedua sahabatnya, tanpa tahu wajah wanita kontroversial itu.

            Raka kembali memusatkan perhatian kepada buku-buku bisnis ditangannya, waktu bebasnya terlalu berharga untuk dibuang dengan berdebat ria hal yang tak penting seperti wanita itu.

            "kalian mau membeli buku atau mau ribut seperti wanita disini? Lagian yang kalian ributkan itu sangat tak penting, itu bukan urusan kita moral orang banyak rusak atau tidak" kata Raka berusaha untuk menyudahi perdebatan dan ocehan Andi yang membuat kepalanya berdenyut.

            "tau lo! Lo marah-marah gitu, tar juga diem-diem tu majalah udah nangkring di nakas kamar tidur lo! Nggak ada pria di negeri ini yang nggak mimpi basah kalo liat foto Andrea Valerie" kata Juno yang makin memojokkan Andi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Andrea ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang