#5

3 0 0
                                    

Atmosfer di ruangan itu benar-benar berat, tidak ada satupun yang mau memulai percakapan, ellyana yang tidak suka berdiam diri, kembali berulah.

"Apa tidak ada minuman lain selain teh" seraya meneguk habis tehnya

"Ukh, perut ku keroncongan, aku mau makan nasi"

"Kapan acaranya di mulai?"

"Tehnya terlalu manis"

"Menunggu di ruangan ini membuatku kepanasan"

Semua ocehan ellyana tidak ada yang menghiraukan, sampai akhirnya hana habis kesabaran karena ellyana kembali merengek kelaparan.

"Aku lapar"

"Makan kue yang ada di depanmu, dan berhentilah mengoceh tidak jelas"

"Aku tidak mau makan kue, karna  aku sudah memakannya tadi"

"Yang kau makan tadi adalah kue kering sedangkan yang di meja ini kue basah, berkrim dan lembut" jelas dian

"Tapi tetap saja, mereka itu sama"

"Mereka berbeda, apa kau tidak bisa membedakannya" omel lusy

"Aku tau, itu kue..dimana salahnya?"

"Diam, makan saja" lusy menyuapkan sepotong kue ke mulut ellyana

"Nyamm...aku mau makan nasi dan ayam"

"Argg, anak ini..."

Kalimat hana terhenti karna suara tawa haris.

"Bwahahaha...."

"Haris, kau kenapa?" Tanya dian

"Melihat kalian bertengkar sangat lucu, aduh perut ku sampai kram"

"Tidak pernah aku melihat haris tertawa keras seperti ini" ucap yuda

"Jadi kalian sudah berbaikan?" Tanya alfian

"Hah, tentu saja tidak, mana sudi aku berbaikan dengan wanita angkuh seperti dia" haris kembali dengan sifat dinginnya

"Maaf ya, ellyana. Haris memang keras kepala, jadi jangan anggap serius perkataan dia tadi" ucap wildan

"Tidak papa, aku bahkan sudah melupakan semuanya, mungkin memang aku yang salah"

Semua terkejut mendengar pengakuan ellyana

"Kemana perginya ellyana yang keras kepala dan manja ituu" ucap hana

"Apa sihir hitam sudah memanipulasi mu, kita harus membawanya ke hadapan ayah" ucap lusy seraya menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah ellyana

"Aku baik-baik saja, lusy" seraya menjauhkan tangan lusy

"Hei, dengar, sekeras apapun kau memohon pada ku, aku tidak akan memaafkan mu dengan mudah" ucap haris

Ellyana beranjak dari duduk menuju pintu kamar

"Hei, kau mau kemana? Kabur dari masalah, hah"

Ellyana tidak menghiraukan haris dan terus melangkah mendekati pintu lalu membukanya, terlihat dua orang pelayan berdiri tepat di depan pintu.

"Nona ellyana" keget mereka

"Mereka dari tadi memanggil, apa kalian tidak dengar?"

Seisi kamar terdiam dan saling pandang, karna terlalu berisik mereka sama sekali tidak mendengar suara pelayan yang sudah lama berdiri di depan pintu memanggil mereka.

"Nona ellyana, tuan dan nyonya memanggil anda"

"Em, aku tau"

Saat ellyana berdiri di ambang pintu, haris kembali memanggilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEHIDUPAN BARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang