*ting nong ting nong ting nong* bel apartemen seseorang di pencet secara brutal oleh Jaehyun. Sang empuh yang mempunyai apartemen, dan sedang tidur, ia pun meringis ketika mendengar suara bel yang terus berbunyi.
"Sabar!" Teriak orang itu di sepanjang jalan menuju pintu.
*cklek* orang itu akhirnya membuka pintu apartemen miliknya.
*grep* *plug* Jaehyun langsung menarik orang itu ke dalam pelukkannya. Ia juga menaruh kepalanya di atas pundak orang itu.
"Yongie-ah, jangan tinggalin aku. Aku mohon. Kita ulang dari awal ya? Aku gak bisa putus dan jauh dari kamu." Gumam Jaehyun, yang kesadarannya sudah di rebut oleh efek dari minuman alkohol yang ia minum.
Taeyong atau yang sering di panggil Yongie pun meringis, tubuhnya sedikit goyah ketika Jaehyun memeluk dirinya serta bersandar di tubuhnya. Perlahan Taeyong membawa masuk ke dalam apartemen miliknya. Melempar tubuh Jaehyun ke atas sofa miliknya. Perlahan Taeyong mendekati Jaehyun.
"Ck! Kau pasti kabur di hari pertama-mu setelah menikah bukan?" Gumam Taeyong, menatap mantan pacarnya yang tengah menutup matanya.
Taeyonf menghela nafasnya, lalu menggelengkan kepalanya jengah. Ia berniat untuk mengambil ponselnya. Ingin menghubungi Winwin, yang saat ini adalah istri dari Jaehyun. Namun langkahnya terhenti karena Jaehyun yang menariknya jatuh ke dalam pelukkan dia.
Jaehyun tidak membiarkan dirinya bergerak sedikit pun. "Jangan tinggalkan aku." Gumam Jaehyun.
"Kau sudah punya istri, Jaehyun-ah. Winwin-ah? Mianhe" Gumam Taeyong.
***
"Hoaammm~~~" Winwin terbangun dari tidurnya karena cahaya matahari yang masuk ke dalam matanya, melalui jendela rumahnya.
"Eung~~~" gumam Winwin, seraya merenggangkan tubuhnya.
"Eoh, sudah pagi? Aku ketiduran di sini?" Monolog Winwin, begitu dirinya menatap jam yang ada di dinding.
Netra Winwin menatap sekitar. "Apakah Jaehyun sudah pulang?" Gumam Winwin.
"Makana-nya sudah dingin, kemungkinan sudah basi." Seru Winwin, menatap nanar makanan yang ia bikin ternyata sudah basi.
Langsung saja Winwin beranjak dari duduknya, berjalan menuju dapur, untuk membuat sarapan untuk dirinya dan juga Jaehyun.
Winwin tidak tau di mana keberadaan Jaehyun. Atau jangan-jangan dia sudah berangkat kerja? Atau dia sudah ada di dalam kamarnya?
Winwin bergegas untuk membuka kulkas, dan memisahkan bahan yang ingin ia masak. Ia berniat untuk membuat makanan khas China, yaitu La ji zi atau yang sering di kenal dengan ayam pedas kering.
Winwin juga tidak tau apakah Jaehyun menyukai makanan pedas atau tidak. Bagaimana dia tau, kalau dia tidak bertanya kepada Jaehyun. Ia ingin sekali bertanya mengenai makanan yang suaminya suka atau tidak. Jadi, ia bisa tau makanan apa yang ia ingin masakkan untuk Jaehyun, suaminya.
Tapi kalian tau sendiri Jaehyun kayak gimana. Bisa-bisa ia langsung di maki baru bertanya seperti itu.
Setelah menyelesaikan makanannya, dan mencuci semua perlataan yang ia gunakan. Ia langsung bergegas membawa masakan yang telah ia masak ke meja makan.
Menatap meja makan dengan rapih, lalu Winwin bergegas menuju kamar Jaehyum. Ia ingin melihat. Apakah suaminya sudah pulang, atau belum.
Baru saja Winwin melangkahkan kakinya, suara orang yang membuka pintu, yang mengurungkan niat Winwin untuk pergi ke kamar Jaehyun. Ia yakin kalau orang yang baru saja membuka pintu adalah Jaehyun, suaminya.
Winwin berjalan menuju pintu utama, dan benar saja dugaannya! Orang yang baru pulang itu Jaehyun. Ia langsung menghela nafasnya lega, ketika ia melihat suaminya yang pulang dengan keadaan selamat. Ia pulang dengan keadaan yang sangat rapih, seperti pakaian yang ia kenakan tadi malam.
Tanpa di tunggu, Winwin langsung bergegas untuk membantu Jaehyun membuka jaket yang ia kenakan. Tapi baru saja ia ingin membantu, tangannya malah di sentak oleh sang suamu. "Mau apa kau?" Sinis Jaehyun, menatap Winwin dengan tatapan sinis.
"Aku ingin membantu dirimu untuk membuka jaket-mu." Gumam Winwin dengan tatapan polosnya.
Jaehyun mendecak kesal mendengarnya. "Apakah kau pikir aku lumpuh?" Sarkas Jaehyun.
"Aniya, bukan itu maksud-ku." Jawab Winwin kelagapan.
"Ck! Sudahlah! Jangan pernah ikut campur dalam urusanku! Kau tidak perlu memerankan karakter istri yang baik di depan aku. Percuma! Aku tidak akan masuk ke dalam pelukkan-mu, yang aku cintai hanya lah Lee Taeyong seorang." Ucap Jaehyun lalu pergi meninggalkan Winwin.
Winwin diam saja? Tentu saja tidak! Ia mengikuti Jaehyun dari belakang. "Apakah kau lapar? Apakah kau sudah makan? Aku sudah menyiapkan sarapan untuk dirimu." Celoteh Winwin, yang terus mengikuti suaminya dari belakang.
"Apakah kau memasak?" Tanya Jaehyun, yang membuat senyuman Winwin terbit.
Winwin mengangguk antusias. Ia langsung menggenggam Jaehyun, dan menarik Jaehyum pergi ke ruang makan.
"Aku masakan makanan khas China untuk dirimu. La ji zi, atau yang di sebut ayam pedas kering." Jelas Winwin, memperkenalkan masakan yang ia masak.
Jaehyun memutarkan kedua bola matanya jengah. Ia langsung mendekati makanan yang Winwin buat dan---
*prang* semua makanan jatuh karena ulah Jaehyun. Jaehyun menyingkirkan makanan Winwin dalam satu kali hentakan. Membuat semua makanannya jatuh, dan piring pada pecah. Sedangkan Winwin, ia langsung menutup matanya sejenak atas perlakuan Jaehyun.
"Kau pikir aku akan mengucap. Wow masakan-mu terlihat sangat enak. Terima kasih telah memasakan masakan lezat untuk-ku. Atau yang lebih parahnya kau berfikir aku akan memakan makanan-mu?" Ucap Jaehyun, di sertai seringaian yang terpatri di bibirnya.
"Ck! Ini rumah-ku! Kau menumpang di sini! Jadi, jangan pernah berbuat sesuka-mu! Aku Tuan rumah di sini! Aku yang membuat peraturan di sini! Dan kau sebagai orang yang menumpang? Harus mengikuti semua peraturan yang aku buat di rumah ini!"
"Aturan pertama, jangan pernah sok perduli dengan aku! Jangan mencampuri segala urusan-ku! Kita memang suami istri, tapi itu di depan Eomma dan Appa. Tidak di belakang mereka. Jadi, bertingkah-lah seperti bukan siapa-siapa di belakang Eomma dan Appa-ku. Arraseo?" Ucap Jaehyun, yang langsung pergi meninggalkan Winwin, tanpa menunggu jawaban Renjun.
"Bereskan kekacauan yang kau buat! Aku tidak suka rumah-ku kotor!" Titah Jaehyun sebelum pergi.
Winwin menatap nanar makanan yang telah jatuh. Perlahan ia mulai memunguti pecahan kaca yang berhamburan di lantai. Ia juga langsung mengambil perlatan kebersihan, dan juga tong sampah untuk membuang semua kekacauan yang Jaehyun buat.
"Padahal aku belum mencicipinya." Gumam Winwin, di sela-sela aktivitasnya yang sedang membersihkan percahan kaca.
"Kalau tidak mau, setidaknya jangan membuang makanannya. Makanan ini tidak salah." Ucap Winwin.
"Atau jangan-jangan makanan aku kurang menarik? Atau Jaehyun tidak suka makanan pedas, makanya ia berkata seperti itu karena gengsi?" Monolog Winwin.
"Ah! Aku akan memasakan masakan yang tidak pedas untuk Jaehyun! Aku akan berusaha membuat Jaehyun memamakan makanan-ku." Ucap Winwin penuh tekad, di sertai senyuman yang terpatri di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT MARRIED IN CONTRAC - JAEWIN
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK JAEWIN SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PARA...