VONS : before the story begins.
Namaku Tania Tabasco, mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi akan lulus. Tapi bernasib sial karna mati sebulan sebelum kelulusan. Alasanku mati? itu lucu.
Aku meminum kopi lalu tersedak. Ketika aku bangun aku sudah berada di tubuh yang berbeda. Ya, istilahnya aku masuk isekai.
Dari awal masuk sekolah menengah pertama, aku memang mengidamkan masuk isekai. TAPI KENAPA HARUS SAAT SAAT DIMANA AKU AKAN LULUS SIH?! KEK ANJ*ng banget.
Semua usahaku hilang diterpa angin. Apalagi aku harus menerima kenyataan bahwa masa depan tubuh yang ku pakai juga akan mati.
"hufft...," untuk kesekian kalinya aku membuang nafas. Para pelayan disekitarku nampaknya bingung.
Nah, tubuh yang kupakai adalah Theara Saphre Von Levaton, penjahat utama novel yang kubaca tahun lalu, yang berjudul "bunga musim gugur".
Theara adalah Duchess monster yang ditakuti semua orang. Tapi ada satu orang yang tidak takut padanya, bahkan mempercayai nya, kaisar negri ini, Xavier Jachlyn Tame Von Evana.
Karna kebaikan Xavier, Theara jatuh hati. Klies sekali bukan? Tapi karna mengetahui cinta Xavier tidak untuknya, melainkan untuk Vivian atau sang saintess, dia marah.
Dan mencelakai Vivian, Xavier dan para harem lainnya membenci Theara. Theara yang di khianati oleh orang yang dia cintai berakhir dengan eksekusi.
Karna banyak fans Theara yang tidak terima akhir untuk chara fav mereka. Author-nim membuat 2 side story tentang Theara dan Vivian yang ternyata adalah teman masa kecil.
Di Side story itu diceritakan kalau Theara dan Vivian menjadi teman karna Vivian mengheal kaki Theara yang luka. Memang cinta itu buta. Tidak aneh saat adegan Theara di eksekusi, Theara berkata. "Jangan maafkan aku, Vi. Bencilah aku, karna aku tak pantas untuk dimaafkan, selamat tinggal vi,"
Dan Vivian yang melihat Theara dihukum mati berteriak "Tidak, TIDAK! LEPASKAN! THEA TIDAK SALAH!". Dan pada akhirnya karna side story itu, banyak yang mengirimkan mereka, bahkan membuat fanart tentang mereka.
Dan aku sekarang adalah Theara yang itu, yang akan mati karna cinta. Tapi tentu saja, mana ada mc yang mau mati karna hal bego kayak gitu?
"Duchess, kami sudah menemukan gadis yang anda cari," ujar pelayan Thea- maksudku pelayanku.
"Terima kasih, Drawft," balasku sambil mengambil selembaran kertas yang dia pegang.
Matanya terlihat agak kaget. Ya.. tentu saja Theara asli tidak mungkin akan mengucapkan terima kasih atau maaf.
"Nah.. mari kita lihat," gumamku.
Putri bungsu baron Taine
Name : Vivian Diana Le Taine
Umur : 19 tahunInformasi terkait : Lady Vivian sempat hilang selama sebulan ketika berumur 12 tahun. Rumor lain mengatakan Lady Vivian mempunyai kekuatan penyembuhan milik dewi Diana. Yaitu eternal healing. Pihak geraja sudah memastikan, dan dikatakan bahwa itu sebuah kebenaran.
Ketika Lady Vivian berumur pas 20 tahun, Lady Vivian akan diangkat resmi menjadi Saintess Evana.
"Hilang huh? apakah itu saat pertemuan Theara dan Vivian terjadi?" gumamku. Pandangan ku terpaku oleh kekuatan milik Vivian, "eternal healing" atau penyembuhan abadi.
Kekuatan yang bisa menyembuhkan 10.000 prajurit tanpa menguras banyak tenaga dan sihir. Tentu pihak gereja pasti menginginkan nya.
"..Kalau tidak salah baron Taine sedang kekurangan uang kan?" ujarku kepada kepala pelayanku, Raine.
"Eh, maaf? ah iya, baron Taine sedang kekurangan uang, yang mulia," balasnya kikuk.
"Segera kirimkan surat lamaran kepada baron Taine, aku meminta putrinya, Lady Vivian untuk menjadi―"
"MAAF?" ujar Raine dengan suara keras.
"Ssh, turunkan suaramu Raine. Kau harusnya mendengar kan ucapanku hingga akhir,"
Raine menghela nafas, lalu tersenyum kembali. "Maafkan saya, Duchess. Saya kira karna anda sudah putus asa oleh cinta baginda anda berakhir belok,"
"Kau gila? ha..! pokoknya kirim surat lamaran pelayan pribadi kepada baron Taine, dan tambahkan bahwa aku tidak menerima penolakan," balasku.
"Sesuai apa yang ada perintahkan, yang mulia," ujarnya.
―Tunggu sebentar lagi kenariku. Dan kau akan terjerat disini selamanya. Aku tidak akan mati untuk kedua kalinya. Aku hidup bergelimang harta dikehidupan kali ini..! HAHAHAH!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Villains only need Saintess
FantasyAku masuk ke dalam novel yang pernah kulihat tahun lalu. Aku menjadi penjahat utama novel itu, Duchess Levaton. Untuk menghindari ending kematian, aku tidak akan membiarkan pemeran utama wanita bertemu dengan haremnya! "Vivian, jangan pernah memberi...