temptation

337 38 11
                                    

gamin yang baru saja pulang disambut oleh wangi masakan.

ah, pasti kekasihnya tersayang sedang menyiapkan makan malam.

dengan senyum yang mengembang, gamin berjalan dengan pelan menuju ke arah wangi masakan itu, berhenti setelah menatap punggung kekasihnya yang masih dengan santai mengaduk sup dan menyenandungkan sebuah lagu yang gamin tak familiar.

untuk kali ini, fokus gamin tak tertuju kepada masakan sang kekasih, namun pada leher dan bahu kekasihnya yang terekspos. setelah gamin perhatikan, kaus yang dikenakan kekasihnya terlihat terlalu besar untuk tubuhnya yang ramping.

gamin mendapat pencerahan, itu pasti kaus miliknya yang entah sengaja atau tidak, dipakai oleh kekasihnya.

"hanwool, aku pulang."

hanwool menghentikan acara memasaknya dan segera mematikan kompor.

"selamat datang," jawab hanwool sambil berjalan ke arah gamin dan mencium pipinya. belum sempat memisahkan diri, tangan gamin langsung memeluk pinggangnya.

merasakan tangan di pinggangnya, hanwool hanya bisa tersipu malu dan memukul pelan dada gamin.

"lepaskan sialan, nanti supnya gosong."

dengan tak rela gamin melepaskan tangannya. hanwool segera berjalan menuju dapur dengan langkah yang agak cepat. gamin yang melihatnya menghilang pun hanya bisa tertawa kecil.

hanwool masih sibuk mengaduk supnya saat gamin tiba-tiba memeluk pinggangnya dari belakang dan mulai mengecupi lehernya.

"g-gamin!"

hanwool memukul tangan yang melingkari pinggangnya dengan sendok sayur yang dipegangnya. bukannya kapok, gamin malah semakin semangat untuk mengecupi leher kekasihnya bahkan beberapa jejak gigitan terlihat menghiasi leher hanwool.

kaki hanwool makin gemetar saat ia merasakan tangan nakal itu merayap menuju dadanya dan memainkan putingnya.

"g-gamin~ udahhh," rengeknya. matanya membulat saat merasakan sebuah gundukan di antara selangkangannya.

hanwool baru saja akan meminta gamin berhenti saat ciuman mendarat di bibirnya. hanwool dengan susah payah berusaha menutup mulutnya tapi gamin menarik salah satu putingnya.

"ah!"

kesempatan tak datang dua kali, gamin langsung memasukkan lidahnya, mengajak lidah kekasihnya untuk menari.

hanwool gelagapan. tangan gamin masih berada di dadanya, gundukan keras itu maju mundur di antara selangkangannya, dan lidah gamin membelit lidahnya. rangsangan demi rangsangan ia terima sebelum akhirnya ia klimaks.

tangan gamin dengan sigap menopang badan kekasihnya, "kau butuh olahraga lagi."

hanwool masih belum menyatu dengan keadaan sekelilingnya ketika gamin berbisik dengan tidak senonohnya.

"bagaimana jika kita lanjutkan di kamar saja?"

belum sempat hanwool menjawab, tubuhnya sudah diangkat bagai tuan putri menuju kamar mereka.

"gamin supnya gosong!"

"tenang aja, tadi sudah kumatikan."

protes-protes yang keluar dari mulut kekasihnya sama sekali tak diindahkan. karena malam ini ia akan memakan kekasihnya hingga ia puas.

ah, pasangan muda.

temptation | gawoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang