temptation; extended ver.

314 37 15
                                    

⚠ nsfw ⚠

yang merasa masih polos minggir dulu sayang!

×××

lupakan sup yang sudah ditinggalkan. hanwool masih dengan sekuat tenaga mencoba kabur dari pelukan gamin. tangannya pun masih kuat memukul dada sang kekasih.

"turunin gak!"

"gamau."

"gamin!"

protes-protes hanwool masih tidak diindahkan gamin. hanwool merasa kesal dan beralih menggigit pundak gamin dan meninggalkan tanda disana.

tangan gamin meremas pelan bokong hanwool dan meniup telinganya, "jangan banyak tingkah."

gamin bangsat.

hanwool langsung lemas. gamin tahu pasti bahwa tubuh kekasihnya itu sensitif dan ia menggunakan pengetahuannya itu dengan terlalu baik.

gamin meletakkan sang kekasih di atas kasur, mengukung tubuh yang lebih ramping itu di bawahnya.

hanwool memalingkan wajahnya, terlalu malu untuk menatap gamin. memang bukan pertama kali, tapi hanwool selalu merasa malu saat akan melakukan itu.

"kenapa sembunyi?"

hanwool menutup wajahnya.

"wajah secantik ini kok malah ditutupi?"

gamin mencoba melepaskan tangan yang menutupi wajah hanwool.

"sayang, lihat aku."

hanwool mulai melepas tangan yang menutup wajahnya. wajahnya merah padam, bibirnya terlihat bengkak, napasnya tersenggal-senggal, dan matanya mulai berair.

ah, cantik banget, sialan.

gamin membatin sambil berusaha untuk tidak berteriak. bagian bawahnya terasa makin sesak. kemudian gamin memegang dagu hanwool dan mengecup bibirnya. hanwool membalas ciuman itu. tangan gamin dengan pelan mengusap-usap punggung kekasihnya.

"kamu beneran mau, kan? kalau gamau bilang aja. aku gamau maksa kamu, hanwool."

hanwool mengangguk pelan.

"jawab pake kata-kata, sayang."

"iya," lirih hanwool.

gamin tersenyum kecil sebelum memegang tangan hanwool dan mengecupnya.

"jangan takut, ya? kan bukan yang pertama."

"mhm."

×××

panas.

seluruh tubuhnya terasa panas. tangannya mencengkram seprai dengan kuat. gesekan antara seprai dan dadanya membuat hanwool kalut, tak bisa mengucap apa pun selain mendesah keras ketika gamin menabrak prostatnya.

tubuhnya sudah dipenuhi tanda kemerah-merahan dan beberapa bekas gigitan. gamin masih berbelas kasih kepadanya dengan tidak meninggalkan bekas gigitan di lehernya.

hanwool masih tidak fokus saat gamin tiba-tiba memainkan salah satu putingnya.

"ahhh, hahh, gh-gamin..."

"hmm.."

hanwool tak bisa mengucap kata selanjutnya karena gamin menubruk keras prostatnya.

ah, gamin sialan.

hanwool klimaks. cairan putih kental itu mengotori perutnya.

"ah..."

gamin yang melihat penampilan kacau kekasihnya merasa bahwa dirinya akan klimaks sebentar lagi.

"u-uwahhh!"

hanwool merasa melayang beberapa saat sebelum punggungnya menempel dengan dada gamin. posisi ini membuat penis gamin masuk lebih dalam.

"g-gamin?"

gamin menghembuskan napasnya kasar, "tahan ya, sayang. sebentar lagi."

gamin mempercepat temponya, beberapa kali menabrak prostat kekasihnya yang baru saja klimaks. hanwool yang merasa overstimulated hanya bisa menangis sesenggukan.

hanwool tanpa sadar mengetatkan lubangnya, gamin klimaks tak lama kemudian.

hanwool ambruk ke depan, secara tidak langsung melepaskan penis gamin dari lubangnya. cairan putih terlihat keluar dari lubangnya yang memerah.

"hahhh, gamin?"

hanwool merasa penasaran karena gamin tidak mengucap sepatah kata pun setelah ia klimaks.

hanwool baru menyadari sesuatu saat merasa sebuah cairan menetes menuruni pahanya.

"sialan! kamu kok nggak pake kondom!"

hanwool memukul dada gamin dengan tenaga yang masih ia punya. sungguh, rasanya ia hanya ingin tidur seharian tanpa bergerak sama sekali.

tangan yang ia gunakan untuk memukul dada gamin ditangkap dan dengan perlahan gamin membawanya ke arah bibirnya dan mengecupnya.

"sayang, sekali lagi, ya?"

teriakan protes hanwool terdengar sebelum akhirnya suara-suara tak senonoh itu kembali.

×××

berapa kali ia klimaks, hanwool tak tahu lagi. gamin baru melepaskannya saat fajar menyingsing.

hanwool merasa tubuhnya bukan miliknya lagi, ia tak bisa merasakan apa pun. bahkan saat gamin membawanya ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh mereka.

hanwool merasa matanya berat, samar-samar ia mendengar gamin meminta maaf dan sebuah kecupan mendarat di dahinya sebelum akhirnya ia terlelap.

end.












a/n:
tidak bisa berkata-kata lagi.

btw, ini fanfic nsfw pertama saya. jadi klo misal ada yang nggak sreg silahkan komen, saya menerima masukan dengan bahasa yang halus😁

no beta karena tidak mungkin saya menunjukkan ini ke teman saya👍

temptation | gawoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang