Kisah ini bermula dari seorang anak laki-laki bernama Christopher Bang, atau oranglain biasa memanggilnya Chan. Dia adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Hidup chan cukup terbilang sangat berada, ayahnya seorang pengusaha dan ibu nya adalah seorang rumah tangga yang sukses dengan usaha yang ia kembangkan dari rumahnya. Chan yang pada saat itu berumur 10 tahun berkeinginan untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses seperti ayahnya. Dia juga seringkali mengikuti kegiatan ayahnya ketika waktu senggang, dan memanfaatkan waktu tersebut untuk melihat kegiatan apa saja yang dilakukan oleh ayahnya pada saat bekerja. Chan merupakan anak yang aktif dan memiliki kreativitas yang tinggi, ayah chan sangat bangga terhadap prestasi yang anaknya dapatkan selama masa pertumbuhannya. Selain membantu ayahnya, chan juga seringkali membantu ibunya selagi dirinya tidak memiliki kesibukan apapun. Aktifitas chan sehari-hari sewaktu kecil tidak lain adalah les privat pelajaran dan les piano, karena chan sangat menyukai piano. Selain les privat, chan juga seringkali bermain bersama teman-teman sebayanya ketika sedang tidak memiliki kegiatan apapun. Akan tetapi, ketika beranjak dewasa dirinya justru sudah terlihat jarang mengunjungi privat piano karena jadwal sekolah yang terlalu padat membuat dirinya seringkali merasa lelah dan kurang beristirahat. Selain itu, Chan juga memiliki teman. Namun, meskipun teman sebayanya tidaklah banyak, karena chan merupakan anak yang tidak mudah bergaul dengan siapapun, dan hanya orang tertentu yang dapat berinteraksi dengannya, membuat dirinya seringkali dianggap sombong oleh beberapa teman lainnya yang sama sepertinya. Namun chan tidak mempermasalahkan apapun yang oranglain pikirkan tentang dirinya, dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri dan apa adanya.
BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN**
Suatu hari, chan sedang tidak ada kegiatan hendak mengunjungi salah satu temannya yaitu Rino. Selain rino, chan juga memiliki beberapa teman lainnya diantaranya yaitu Petrus, Sam, Petter, Felix, Dandy, dan John. Meskipun ada perbedaan umur antara dirinya dan beberapa temannya tersebut, mereka tetap berteman satu sama lain, karena merasa pertemanannya saat ini tidak terlalu toxic, dan membuat chan sangat menyayangi ke tujuh temannya tersebut, baginya tidak ada yang lebih baik daripada ketujuh temannya tersebut. Persahabatan mereka terjalin begitu lama sedari kecil, chan pun sudah begitu padam dengan ketujuh sahabat nya tersebut. Walaupun mereka memiliki sifat yang berbeda diantaranya, Chan yang penyayang dan sangat melindungi ketujuh sahabatnya, Rino yang tegas dan periang, Petrus yang pendiam namun asik ketika diajak berbicara, Sam yang hiperaktif dan usil, Petter yang sangat humoris dan selalu membawa keceriaan dalam situasi apapun, Felix yang penyabar dan baik hati, Dandy yang terlalu frontal ketika berbicara dan sedikit usil seperti sam, dan terakhir John yang memiliki sifat sangat kekanakan dan selalu jadi bahan bully-an ketujuh sahabatnya tersebut. Meskipun sifat dan umur mereka berbeda, namun mereka saling menyayangi satu sama lain.
**Saat hendak mengunjungi rumah Rino**
Pada saat chan hendak pergi kerumah rino, tiba-tiba Sam dan Petter datang menghampiri chan dan membuatnya terkejut karena mereka secara tiba-tiba datang menghampirinya.
"Hyung?" Panggil Petter sambil berlari kecil menghampiri chan yang sedang membawa barang dan hendak pergi ke rumah rino, chan yang dengan ekspresi terkaget melihat petter dan sam,
"Eh, kalian datang darimana? Ngapain disini? Kayaknya gue gak ngerasa deh nelpon kalian." jawab chan dengan ekspresi kaget, lalu sam pun menjawab "Tadi kita di telpon sama rino hyung, kita disuruh datang kerumahnya. Jadi gue dateng sama petter deh" pungkas sam sambil memukul petter sembari merangkul petter.
"Oh, gue baru aja mau kesana juga nih ada perlu sama rino. Yaudah yuk bareng." jawab chan dan mengajak sam dan petter kerumah rino. Chan pun sempat bertanya kembali, kenapa Petrus, Felix, Dandy, dan John tidak diajak seperti Sam dan Petter.
"Eh tapi, kenapa rino cuma nelpon kalian doang ya? Petrus, Felix, Dandy, John gak diajak? Lagian si rino kenapa lagi pake nelpon lo berdua." sambil tertawa kecil sembari bercanda menghibur petter dan sam, lalu petter pun menjawab,
KAMU SEDANG MEMBACA
8ESTIE "The Matters Of Love"
Teen FictionMenceritakan tentang seorang laki-laki bernama Chan yang sangat pintar, pemberani, dewasa dan penyayang. Chan terlahir dari keluarga yang berada, kedua orangtuanya adalah seorang pengusaha. Saat kecil, dirinya memiliki tujuh sahabat, tiga diantarany...