* ALEXA POV
"Lexa cepetan kek gue laper" teriak krystal yang sudah berada di depan pintu kelas bergelayutan seperti monkey.
"Sabar-sabar sedikit lagi ini" ucapku menyelesaikan tugasku mengerjakan pr. Lebih tepatnya menyalin tugas Yoona
Anak-anak sudah ke kantin semua, tinggal aku dan krystal saja yang ketinggalan karena kami lupa mengerjakan pr bahasa mandarin. Untung saja Yoona dalam mode malaikat.
"Oke selesai" ucapku menutup buku dan mengembalikan buku Yoona ke mejanya. "Yuk" ajakku ke krystal yang sudah memasang wajah kesalnya.
~ DI KANTIN ~
" yaahh jajangmyeon nya habis" ucapku sedih. Padahal aku sudah mengincarnya dari tadi pagi
" nyet jangan makan mie mulu deh lu, udah tau pernah operasi usus buntu masih aja sih makan makanan ga sehat gitu" ceramah krystal
"Makanan sehat tuh kaya gimana contohnya sat?"
" basreng, keripik setan, lidi-lidian"
Ku toyor pala nya " muka doang cakep, otak burik!" yang di balas kekehan sang empu. Aku sudah biasa menoyor kepala krystal kadang sebaliknya dia pun sering menendang bokongku atau kadang meremas dadaku.
Rada gila emang anaknya. Kan gue bilang dia itu kalo belum kenal keliatan dingin, cuek, galak dan sombong padahal mah kalo udah kenal sampe ke akar akar nya dia itu 180° terbalik, malah gelo nan sinting.
Aku menuju ke tempat dimana anak geng ku pada kumpul. Mereka sedang asik menatap laptop yang di pimpin oleh Baekhyun.
Di kantin sekolah ada satu tempat dimana tempat itu berada di pojok ruangan yang membelakangi taman. Tempat tersebut terdapat satu meja panjang dan juga bangku panjang yang bisa di tempati 10 orang bahkan lebih. Awalnya kita mencari tempat itu untuk mengerjakan tugas kelompok semata, karena tempatnya strategis akhirnya setiap kumpul selalu duduk disana. Seiring berjalan nya waktu entah mengapa tempat tersebut seperti singga sana kami yang tak ada satupun berani menduduki nya kecuali geng kita.
"Ca lo gajadi makan?" teriak krystal menggema ketika melihat aku lebih memilih duduk daripada mengantri makanan lain "nanti saja" ucapku tak kalah menggema.
Aku duduk di sebelah irene. Memeluk dirinya seakan memeluk kakakku sendiri. Irene pun sudah terbiasa dan tak merasa risih. Ia mengusap pipiku sekilas dari samping, perhatian nya benar-benar memabukkan. Aku memang tak mendapat kasih sayang dari ibuku tapi perhatian irene cukup bahkan lebih dari seorang ibu. Makanya aku sangat marah ketika ia masih mengharapkan laki-laki brengsek itu. Irene harus mendapatkan seseorang yang jauh lebih menyayangi nya di banding pria brengsek yang sudah menghamili wanita lain ketika masih berhubungan dengan irene.
"Mereka ngapain sih?" tanyakuku pada irene tetap pada posisiku dengan melihat Baekhyun taeyon dan Jennie yang sedang sibuk dengan laptopnya yang membelakangi kita. Posisi mereka di pojok, pojok sekali dan belakang nya taman jadi tak ada siapapun yang bisa melihat mereka ngapain.
Irene mengendikkan bahu " gatau, katanya jangan ikut campur, mereka lagi mengerjakan misi"
Aku sepertinya tahu nih mereka ngapain.
Perlahan ku tegapkan tubuhku yang sebelumnya bersandar dengan irene. Sedikit demi sedikit mendekati mereka, berpindah tempat hanya dengan memindahkan bokongku saja, dari satu sisi ke sisi lain, karena jika aku mendekatinya secara terang-terangan maka mereka akan terusik. Pergerakan ku tak di hiraukan oleh mereka yang masih sibuk dengan laptopnya.
Dalam hitungan ke 3...
1
2
3Tuk... Aku menutup laptop tersebut yang langsung mendapat serangan tatapan dari ketiga nya
"Bangs*t lo anji** ngapain beg*" ucap taeyon emosi sembari mengeplak tanganku.
"Kasar, tapi aku suka" tawaku meledek. Sedangkan Jennie dan Baekhyun sudah dengan mode sinisnya yang siapapun melihatnya akan terintimidasi.
"Kalian ngapain?" tanyaku, namun tak ada balasan dari mereka. Mungkin kesal dengan tingkahku
aku berdiri dan tolak pinggang "APA? DOWNLOAD BOKEP LAGI? WAAHH GILAAAA" teriakku kepada mereka dengan muka seolah olah terkejut.
" KAK BAEKHYUN, HARUSNYA LO ITU BELAJAR, UDAH MAU UJIAN KELULUSAN JUGA MASIH SEMPET SEMPETNYA DOWNLOAD BOKEP" Baekhyun salah tingkah di buatku. Bahkan mulutnya komat kamit seperti ingin berbicara tapi sulit
" JEN, YON BUKANNYA FOLDER BOKEP KALIAN SUDAH... AAAKKKK SAKIITT DONGO" teriakku pada taeyon yang menjambakku secara tiba-tiba. Aku tak mau mengalah, ku jambak balik taeyon. Terjadilah momen jambak-jambakan di kantin tersebut.
Seolah seperti penampakan biasa. Orang lain pun hanya menonton dan penjual kantin pun tak mau ikut campur karena bagaimana pun kita bukan bertengkar melainkan mengusili satu sama lain.
Sekarang kantin menjadi ricuh karena gosip Baekhyun, Jennie dan taeyon menonton video porno di kantin.
Yoona dan irene berhasil memisahkan aku dan taeyon. Yoona menenangkan taeyon dan irene memelukku sembari merapihkan rambutku yang di acak acak oleh nenek sihir itu.
"Sakiiittt" adu ku manja pada irene. Irene mengangguk sembari mengusap kepala ku yang perih.
Tak lama datang taehyung dan menarik ku untuk segera menjauh dari tempat itu. Dengan mode serius dia menggenggam tanganku dan mengajak nya pergi. Aku seperti tersihir olehnya. Muka nya serius, benar-benar serius. Seperti orang yang sedang marah.
Apakah dia marah aku di jenggut oleh taeyon? Ah tidak mungkin, aku dan taeyon sudah biasa jenggut jenggutan bahkan lebih parah dari itupun pernah, tapi sekarang kenapa ya???
"Kaa, ma.. maauu kemana?" tanyaku gugup, namun taehyung hanya diam seribu bahasa dan terus melangkahkan kaki nya melewati cewe cewe narsis yang mengharapkan menjadi kekasih taehyung. Ku dengar sekilas mereka iri denganku. Aku tak perduli yang lagi ku fikirkan adalah, ada apa dengan taehyung saat ini?