Leon pun menoleh dan langsung bertatapan dengan orang yang memanggilnya tadi yang tidak bukan adalah ayahnya sendiriKaivin Adalgiso
"Kenapa kau terlihat buru-buru? Ini masih sangat pagi" Tanya Kaivin pada Leon
Leon pun menghela nafasnya dan langsung bertatapan dengan Kaivin
"Mau ngerjain sesuatu di sekolah ama males ketemu benalu" Ucap Leon acuh tak acuh
Kaivin sedikit mengerutkan keningnya namun dirinya tidak bisa apa-apa karena dia mengetahui kebencian Leon pada saudara angkatnya
Kaivin pun menghela nafas nya sambil memijat keningnya
"Kau bawa kartu nya tidak? "
Leon pun mengeluarkan kartu nya tanpa mengeluarkan suara
"Jangan lupa sarapan"
"Ya"
Leon pun langsung berlari ke luar tanpa menengok ke belakang lagi
Sementara Kaivin tidak tau harus bagaimana sekarang
Dirinya tau bahwa Leon kesepian namun dirinya juga tidak bisa menemaninya karena urusan kantor, niatnya mengizinkan istrinya mengadopsi anak dari panti asuhan adalah untuk jadi teman putra bungsunya namun ternyata tidak
Putranya membencinya bahkan sekarang putranya menaruh dinding pembatas untuk dirinya dan orang lain dan lebih sering keluar rumah
Kaivin tidak bisa melarangnya karena bagaimana pun putranya seperti ini salah satu akibat dari keputusannya
Setidaknya dia masih bisa memastikan putranya sehat dan bahagia walaupun tidak bersama keluarga nya
Walaupun bagaimana dirinya sangat ingin keluarga nya bisa seperti keluarga lain yang saling bahu membahu bukan yang saling bermusuhan
***
Leon pun langsung bergegas pergi setelah dirinya menghidupkan motornya
Namun bukan sekolah yang dia tuju melainkan ke daerah kumuh yang terkenal akan kekerasan dan kebebasan
Leon pun memarkirkan motornya di depan sebuah bar di tengah-tengah daerah tersebut dan masuk
Tentu saja sebelum memasuki kawasan tersebut Leon menganti pakaiannya dan menyembunyikan seragamnya tersebut ke dalam tasnya dan mengunakan masker dan topi agar tidak terlalu mencurigakan karena toh ini bukan bar sembarang
"Ah maaf kami masih belum buka" Ucap ramah sang bartender itu setelah melihat Leon masuk
"Mau pesan apa? " Bartender itu dengan ramah
'Hm? Dia pasti masih sangat muda' batin Bartender
"Sicarius" Ucap Leon singkat
Bartender itu pun langsung mengubah ekspresi dan berkata "ikuti saya"
Leon pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan di belakan bartender tadi menuju ruang rahasia
Sicarius merupakan sebuah kode di dalam bar ini yang dalam bahasa Latin adalah pembunuh bayaran
Leon mengetahui hal ini adalah karena Hela sanga antagonis menyewa pembunuh bayaran di sini untuk membunuh Nabila dan itu di jelaskan di novelnya
"Silahkan menunggu di dalam"
Bartender itu pun meninggalkan Leon di dalam ruangan tersebut
Leon sama sekali tidak takut akan hal itu karena toh dirinya juga beberapa waktu yang lalu masih seorang pembunuh bayaran
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]Leonda
Teen FictionDevan Melvin adalah seorang pembunuh bayaran yang terkenal dengan kehebatan dan kerapihannya saat beraksi namun suatu kemalangan terjadi padanya yang membuatnya harus mati di tangan sahabatnya sendiri Deva tidak langsung pergi ke alam baka melainkan...