Kapan nikah?
Pertanyaan itu kayaknya udah jadi pertanyaan wajib yang harus Sasuke dengar tiap kali ada acara kumpul-kumpul. Entah itu acara keluarga, atau bahkan acara reuni seperti yang sekarang sedang dia hadiri.
Sebenernya wajar aja sih kalo orang-orang kepo bin julid itu nanya begitu, secara Sasuke udah pacaran lama sama Hinata, cewek cantik yang wajahnya perpaduan antara Hande Erçel sama Nana 'After Shool'.
Mereka berdua pacaran sejak masih maba sampe sekarang udah mau bangkotan. Jelas banyak yang bertanya-tanya kenapa mereka belum ke pelaminan juga. Padahal, temen-temen mereka hampir udah nikah semua. Udah banyak yang berbuntut pula. Di circle pertemanan mereka malah tinggal dia sama Hinata yang status di KTP-nya masih belum menikah.
"Si Nana aja udah mau dua kali, lo sekali aja belum," komentar julid itu kembali Sasuke dengar. Kali ini dari Gaara. Salah satu karibnya yang menikah dengan Karin, salah satu sahabat dekat Hinata, 2 tahun yang lalu.
Sasuke lantas melirik ke arah Naruto yang lagi cengengesan. Sahabatnya yang satu itu ditinggal mati oleh istri pertamanya 3 tahun lalu saat melahirkan anak kedua mereka. Dan sekarang, dia mau nikah lagi sama Shion, yang nggak lain adik dari istri pertamanya. Turun ranjang gitulah istilahnya.
"Anak-anak gue butuh ibu. Dan mereka udah deket banget sama tantenya. Daripada pusing kalo harus ngedeketin lagi ya udah, gue nikahin aja." Naruto membela diri.
"Lo cinta sama ipar lo?" tanya Sasuke, karena setaunya, Naruto lagi dekat sama salah satu model dari agensi milik kakaknya, Itachi.
"Anak-anak gue lebih penting. Yang namanya cinta bisa ngikutin. Lagian, Shion anaknya baik. Gue rasa nggak susah buat jatuh cinta sama dia."
"Sejak kapan lo jadi bijak begini?" Sasuke menaikkan sebelah alisnya.
"Anak gue udah 2, kampret! Malulah kalo gue masih petakilan."
Sasuke mendecih. Mencibir lebih tepatnya. Soalnya, dulu itu, Naruto dan kebijaksanaan nggak bisa disandingkan.
"Jadi, kapan? Tahun depan lo sama Hinata udah 34, kan? Nggak kasian lo nanti klo kalian punya anak?" Pertanyaan itu lagi. Kali ini datang dari Sasori. Si dosen seni yang menikahi mahasiswinya sendiri.
"Kasian kenapa?" tanya Sasuke dengan kedua alisnya yang saling bertaut.
"Ya kasian. Nanti anak-anak lo masih pada piyik, emak bapaknya udah jompo." Deidara menimpali. Sahabatnya yang satu ini cukup beruntung bisa menikahi Yamanaka Ino, supermodel blasteran Amerika. Entah pelet dari siapa yang dia pakai sampai seorang Ino mau menikah dengannya.
Dan ucapan Deidara cukup mengundang gelak tawa dari teman-teman yang lainnya.
Sasuke lantas menolehkan kepalanya ke arah Hinata yang lagi ngumpul sama teman-teman satu jurusannya dulu.
Iya, mereka memang beda jurusan. Sasuke anak arsitektur, sementara Hinata dari Sastra Inggris.
Nggak lama helaan napas pun terdengar dari belah bibir Sasuke. Lelaki itu kembali menghadap teman-temannya. "Hinata masih belum mau."
"Ya lo bujuk dong," sahut Deidara. "Lo jangan bulol-bulol amat deh, Sas. Mau-mau aja digantung sama cewek," tambahnya.
"Kalo Hinata nggak mau ya lo tinggal cari yang lain. Yang mau sama lo kan ngantri, bro." Naruto menambahkan.
"Masalahnya, yang mau sama Hinata juga nggak kalah banyak dan nggak kaleng-kaleng pula. Saingan si Sasuke kelas berat semua. Mana maulah dia ngelepas berlian langka kayak Hinata. Lo nggak inget gimana dia sampe pontang-panting nikung si Satoru dulu?" ujar Gaara sembari terkekeh geli mengingat masa lalu mereka.