QUANTUM (us) | JaeRen

Then Now

"Congratss buat kenaikan jabatanmu Ren!"

Haechan sengaja datang ke kantor Renjun sambil membawakan sekotak kue coklat yang menjadi hadiah karena tadi Renjun bercerita ia diberikan sedikit promosi di kantornya.

"Hum, tapi untuk apa naik jadi kepala tim tapi kenaikan gajiku tak seberapa, tapi tanggung jawab semakin besar, ck"

"Ya aku rasa uang jajan mu dulu lebih besar dibanding gaji bulananmu"

"Jangan membuatku mengenang masa lalu, ck! saat itu aku hanya anak manja yang menadah pada orangtua. Sekarang aku baru menyadari segalanya"

...

Pikiran Renjun kembali ke beberapa tahun lalu, saat dimana kedua orang tuanya berpamitan untuk melakukan perjalanan bisnis. Tapi kemudian tamparan besar menimpa Renjun saat dinyatakan pesawat yang ditumpangi kedua orang tua tercintanya hilang dari radar dan tidak tau keberadaannya. Hingga akhir tim SAR hanya menemukan kepingan-kepingan pesawat di tengah laut. Dan semua penumpang dinyatakan meninggal dunia.

Saat itu Renjun masih kuliah di awal tahun ke dua dan tidak mengerti apa-apa. Perusahaan ayahnya dikuasai oleh para bawahan dengan semena-mena, kekosongan pimpinan juga membuat banyak karyawan memilih keluar, tidak berjalannya usaha selama berbulan-bulan akhirnya membuat perusahaan itu dinyatakan bangkrut dan meninggalkan banyak hutang.

Renjun masih bisa bertahan hingga lulus kuliah dengan menjual harta peninggalan orang tuanya. Katakan saja Renjun bodoh dan manja sehingga ia tidak bisa mengembangkan uang yang ada menjadi lebih berarti, tapi justru menghabiskan semuanya tanpa ada pemasukan. Saat itu Renjun benar-benar terpuruk kehilangan kedua orang tuanya, karena ia harus berjuang sendiri dengan banyak tanggungjawab yang harus diembannya.

Setelah kehabisan uang barulah ia berpikir untuk bekerja beruntungnya ia juga sudah menyelesaikan perkuliahan dan mendapat gelar Sarjana. Hingga disinilah ia sekarang sebuah perusahaan terbilang cukup besar tapi hanya sebagai karyawan biasa. Yang hanya menjadi suruhan dari para atasan dan bosnya.

Image Renjun si anak konglongmerat yang selalu dielu-elukan sudah hilang lima tahun lalu setelah semua mala petaka itu. Kini ia hanya pria biasa yang harus bekerja keras untuk orang lain demi memperoleh uang.

Begitulah kehidupan, tidak selamanya orang akan berada diatas akan ada saatnya segala sesuatunya jatuh kebawah. Apalagi jika tidak memiliki kemampuan untuk bertahan ditengah himpitan kehidupan, maka kehancuran seperti ini yang akan didapat.