BAB 1

3 1 0
                                    

Jalanan tampak lenggang menandakan jam malam telah dimulai, ditengah kesunyian jalan sebuah kendaraan melaju dengan sangat cepat menuju bagian pinggiran kota, kendaraan tersebut memasuki sebuah komplek perumahan.

Bukk... bunyi pintu yang ditutup dengan kencang.

Nampak lelaki berpostur tinggi dan tegap tampak terburu-buru memasuki rumah.

''Deandra!!"

''Anne!!''

Panggilan itu terdengar lagi, lelaki tersebut tampak mencari di seluruh penjuru rumah. Tampak dari arah depan seorang wanita nampak bahagian melihat kehadiran lelaki itu.

''David''

Lelaki itu menoleh ketika mendengar jawaban dari wanita yang dia cari.

'' Aku tidak bisa Anne!! '' ucapnya setelah berada di depan wanita itu.

'' Aku mencintai keluarga ku!, Istri ku!"

Deandra tidak mengerti kenapa lelaki yang dicintainya ini tiba- tiba mengatakan hal itu. Anne hanya menatap kebingungan apa yang ingin dikatakan lelakinya ini.

"Istri ku tengah mengandung anak ku!, aku tak bisa bersama mu lagi, aku ingin kita mengakhiri semua ini", David berucap dengan penuh penekanan di setiap kalimat yang dia sampaikan.

Tanpa terasa kedua mata itu basah, tatapan wanita itu terlihat sangat terluka.

''Apa? Kamu mau meninggalkan aku setelah apa yang kita lakukan!! '' ucapnya lemah bahkan hampir tak terdengar. Air matanya mengalir melewati kedua pipinya.

David hanya membisu bahkan tak perduli dengan isak tangis wanita di depannya ini.

''Kita akhiri hubungan kita, istri ku telah mengandung''. ucapnya dengan menekannkan kata diakhir.

''Kau tau aku dari dulu mengharapkan itu terjadi pada nya, dan sekarang dia tengah mengandung buah hati kami''

Sakit itu yang dirasakan anne ketika setiap kalimat yang lelaki itu keluarkan oleh orang yang dia cintai. Walau Anne tau rasa ini tidak tepat, kisah mereka tidak seharusnya terjadi, tapi apakah tidak ada secuil rasa di hati lelaki itu terhadap dia setelah waktu yang mereka lalui.

''Aku tidak bisa, a...aku mencintaimu david '' dengan isak yang terdengar lirih wanita tersebut mengungkapkan isi hatinya.

''Aku tau kisah kita tak tepat, tetapi kamu mengatakan mencintai ku saat kita memulai ini semua'' ucapnya tergagap menahan sesak yang menjalar di dadanya.

''Aku tidak mencintai mu, perasaan itu hanya sesaat, itu semua hanya kebetulan, kamu hadir di saat perasaanku goyah terhadap dia, dan keraguan ku terhadap rumah tangga kami!'', lelaki tersebut nampak menekan kan setiap kalimat,

Makin terdengar pilu tangisan wanita tersebut, setiap kata yang dikeluarkan nampak seperti belati yang di tancapkan berulang kali pada sebuah luka.

'' Ta... tapi aku tak bisa, aku tengah mengandung darah daging mu david'' Anne berteriak di akhir kalimatnya meluapkan semua emosi yang melingkupinya.

''gugur kan bayi itu''

Dingin kalimat yang diucapkan lelaki tersebut bahkan tidak ada rasa belas kasih dan penyesalan yang tergambar dari wajahnya.

Plak... Tamparan itu sangat keras menimbulkan bunyi yang nyaring serta panas yang menjalar di tangan bahkan di wajah.

''Aku tidak perduli setelah aku keluar dari rumah ini, semua yang pernah terjadi di antara kamu dan aku semuanya tidak ada''

David nampak ingin melangkah meninggalkan Anne.

'' bayi yang ku kandung ini anak mu, darah daging mu brengsek''. Anne menarik kerah lelaki.

Dihempas kan kedua tangan dengan cukup keras membuat wanita itu terhuyung kebelakang.

''aku tidak menganggap itu anak ku, anak ku hanya yang ada dalam kandungan istri ku''.

Dirogohnya sesuatu dalam sakunya dan di lemparkan kertas itu kepada wanita itu.

'' itu cek, uang itu cukup untuk hidup mu kedepannya bahkan bisa kau gunakan untuk menggurkan janin itu''

Wanita itu hanya terpaku menatap secarik kertas yang jatuh pada lantai rumahnya. Dirinya seakan tidak memiliki harga diri di depan lelaki itu, bahkan seperti sampah yang tidak di gunakan lagi.

Lelaki itu melakah mendekati pintu saat tangannya menyetuh gangang pintu.

''Aku tidak butuh uang mu brengsek, ckckc.... kau tau aku malah kasihan dengan istri dan janin yang dikandungnya harus ditemani sesosok iblis berwujud manusia di sampingnya''

'' Dan kau tau aku tidak akan memaafkan mu bahkan walau kau sekarat atau aku yang mati''.

''Aku berdoa pada tuhan semoga di setiap hari yang kau lalui tidak ada kebahagiaan''. Anne berteriak marah.

'' Terus lah berdoa nyatanya tuhan susah memberikan kebahagiaan di hidupku'' ucap David itu meremehkan kalimat Anne barusan.

Senyum meremehkan tercetak di wajahnya "bahkan walaupun kau tidak memaafkan ku aku akan tetap baik-baik saja"

Blamm....Suara pintu di banting dengan sangat keras meninggalkan wanita itu dengan semua rasa sakit di hidupnya.

Pengumuman:

° Tolong Vote yah teman teman  (dengan menekan ⭐ kalian telah berhasil membahagiakan penulis)

° Kritik dan Saran (membantu meningkatkan kualitas tulisan tulisan)

° Terimakasih telah membaca cerita ini 👋👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE & DEVONTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang