Kepada langit aku bercengkerama;
Ada seseorang di bawah langit yang sama
Teramat kurindukan jauh di sana
Namanya simbol keindahan alam semesta
Tatap matanya seteduh paru-paru dunia
Dia sedikit pemalu, senyumnya terkadang kaku
Bahasa tubuhnya bak alunan musik klasik
Dalam dan menghanyutkan
Dia bukan seseorang yang jemawa
Meski diamnya terkadang timbulkan murka
Tiada lain, murka pada diri sendiri
Semakin hari, semakin tidak tahu diri
Menginginkan keindahan dengan pondasi bertuan
Namun sungguh, tidak mengapa
Sebab rasa ini sesederhana
Ketika mendongakkan kepala
Dan menatap langit yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK ABSTRAK DARI KACAMATA FATAMORGANA (SUDAH TERBIT)
Poetry1001 kisah tentang kefanaan📌 Proud of you: 🥇Sajak | 21 Mei 2023 🐣: 11 November 2022 🐥: 18 Maret 2023