Aku adalah mentari yang jatuh hati
Dari terbitnya pagi, hingga terbenamnya senja hari
Selalu kunanti asmaraloka memeluk penjuru bumi
Meski renjana tak mungkin jadi pastiAku tak bisa berhenti tuturkan puji;
Sosoknya bagai palung di kedalaman laut
Jauh dari jangkauan yang memancing kemelut
Seolah percuma menjamah rasa, jikalau berujung kalutDinginnya hanya membuat raga terjaga dalam takut
Pada akhirnya, sembagi arutala sang mentari,
yang tertahan di ujung lidah
Hanya mampu tertumpah ruah,
dalam sajak tak runtutTentangnya yang kemudian berpaling...
Tentangnya yang kemudian menjadi asing...
Biarlah menjadi kisah tak tersampaikan
Pernah yang punah tanpa sempat terjamah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK ABSTRAK DARI KACAMATA FATAMORGANA (SUDAH TERBIT)
Poetry1001 kisah tentang kefanaan📌 Proud of you: 🥇Sajak | 21 Mei 2023 🐣: 11 November 2022 🐥: 18 Maret 2023