16

50 38 2
                                    

Koniciwa semua

Semoga sehat ya ini adalah cerita pertama aku

Mohon maaf jika ada salah penulisan

Semoga kalian suka

Happy reading

_________oOo__________

"Jadi kapan kalian jadian" ucap Mila menatap karin meminta penjelasan

"Hehehe maaf lupa kasih tahu kalian kalau kemarin baru aja jadian sama Azam" ucap Karin sambil megaruk belakang lehernya

"Ihhh jahat kali loh kagak bilang-bilang ke kita" ucap Lia cemberut

" Maaf lupa" ucap Karin

"Lo juga bang kenapa kagak kasih tahu gue kalau mau nembak temen gue" ucap Lia menatap Azam tajam

"Gue lupa" ucap Azam

"HAH ABANG" kaget Mila dan Karin

"Hehehe iya Azam itu Abang sepupu gue" ucap Lia

"Jadi Lo yang kasih no hp gue ke Azam" tanya Karin

" Iya .itu dia yang maksa katanya mau kenalan sama Lo" ucap Lia

"Jadi saudara yang Lo maksud Lia" tanya Karin menatap Azam

"Iya" ucap Azam

"Anjir lah plot twist macam apa ini" bingung Haikal

"Iye nih mereka saling kagak tahu dong" ucap Riyan

"Udah cepetan makanya udah mau bel masuk nih" ucap Mila

Mereka pun memakan makanannya masing-masing dan terkadang juga Karin menyuapi Azam (biasa lah pasangan baru)

Di rumah Karin

Setelah makan malam Karin pun menunju ruang keluarga untuk memberikan nilai hasil ulangan kemarin

"Bagaimana hasil ulangan kamu" tanya bara mantap Karin

"Ini pa" ucap Karin menyodorkan kertas hasil ulangan kemarin

"Bagus pertahankan nilai kamu jangan sampai turun" ucap bara setelah itu berlalu pergi

"Papa nggak mau ngucapin selamat ke Karin" tanya Karin menatap punggung sang ayah

"Apakah itu perlu" tanya bara

"Kalau Karin bilang perlu apakah papa akan mengucapkan nya" tanya Karin

"Baiklah selamat atas nilai sempurna kamu " ucap bara

"Papa aku boleh minta satu permintaan nggak" tanya Karin

"Apa" ucap bara Tanpa menatap sang putri

"Papa tolong bicara seperti saat Karin masih kecil mendapat nilai yang  bagus apa yang akan  papa  ucapkan kepada Karin" tanya Karin

"Huh selamat ya putri kecil ayah mendapatkan nilai yang bagus ayah banga sekali " ucap bara setelah itu pergi menuju kamarnya

Karin yang mendengar itu meneteskan air matanya.ternyata ayahnya masih mengingat kata-kata itu

"Bunda denger enggak tadi ayah bilang apa sama Karin" batin Karin

"Aku sayang papa" ucap Karin sedikit teriak agar sang ayah mendengarnya

Karin pun berjalan menuju kamarnya dengan perasaan bahagia

"Yey akhirnya ayah mengucapkan kata itu lagi walaupun sedikit terpaksa tapi tidak apa-apa aku terap senang " ucap Karin berbaring di kasur

Nyctophilia  (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang