2.

13 7 1
                                    

    Rafan memandang datar pada gadis dibawahnya. Seperti tidak asing saja.

Ah iya bukankah dia gadis yang selalu menyendiri selama masa MOS dalam seminggu ini.

Rafan sebagai anggota OSIS mengetahui hal itu. Dirinya suka memerhatikan satu persatu murid yang sedang ia ospek .

"Kamu baru masuk SMA?"

Farah mengangguk canggung .

Lalu,Keheningan mulai datang lagi. Rafan tetap berdiri tak bergeming memandang santrinya dibawah.

"Aku tau kamu tidak melakukannya.
Kalau begitu kembalilah ke asramamu!"

Mata Farah kembali berbinar. Tidak menyangka akan sikap husnudzon gus Rafan terhadap dirinya.

'Semoga keselamatan dan kebahagiaan selalu menyertaimu gus' do'anya dalam hati.

Farah mulai beranjak dari duduknya dan melangkah kaki dengan sikap sopan.

"Farah!"

Seketika langkah Farah terdiam, gadis itu langsung membalikkan badannya lagi.

"Jaga rasa percayaku! Dan jika ada apa-apa lagi jangan segan melapor padaku!" Tegas Rafan .

Sebagai gus, Rafan kadang juga membantu menyelesaikan masalah dipesantrennya. Baginya itu bukan hanya tanggung jawab buya dan ummahnya. apapun masalahnya ,ia akan membantu sebisanya.

****

         Sang surya belum menampakkan cahayanya yang terang.Hanya angin sepoy yang menyapa gadis berhijab itu.

Berdiri dan diam diatas rooftop sekolah seperti sekarang ,rasanya lebih tenang dari pada berlama didalam asrama.

Atas kejadian kmaren beberapa santri mulai menyindir dan tak segan melontarkan cacian panas terhadapnya.
Tentang gus Rafan yang membelanya tanpa mendengarkan penjelasan detail santrinya yang mengadu.

Mereka semua mengatakan tetap saja salahnya. Padahal tidak ada bukti yang akurat soal tuduhannya itu. Dan tentang gus Rafan yang membelanya, mungkin awal alasan yang dijelaskan memang tidak nyambung.

Farah menghirup nafas dalam lalu melepaskannya kasar.
Banyak masalah yang selalu dideritanya sejak mondok.Tapi Alhamdulillah hatinya masih bisa bersabar.

"Farah! Farah ih ngapain disini? Lagi berjemur? Aku nyariin tau."

Seseorang yang Farah kenal waktu MOS.
Aulia namanya ,gadis cantik dan tingkah humoris.
Aulia tidak mondok, dirinya nyolok .
Tinggal di rumahnya tapi bersekolah dinaungan Yayasan pesantren yang sama dengan Farah.
Entah apa yang membuat dirinya mau berteman dengan Farah saat yang lain tak melirik sedikitpun keberadaannya.

"Ayo ih turun!"

Aulia menghampiri Farah dan menarik pergelangan temannya .

"Emang sudah mau masuk kelas?"

"Iya lima menit lagi bel masuk tau."

Gadis itu hanya mengangguk-ngangguk mengiyakan perkataan temannya.

Lalu keduanya mulai turun menuju kelas.

GUS?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang