*Kringgggggg*
Alarm dari jam weker membangunkan mu. Masih setengah mengantuk, kau meraba meja yang ada di sebelah tempat tidur mu lalu melempar jam itu ke arah dinding.
Setelah 5 menit akhirnya kau tersadar dan langsung mandi, memakai pakaian sekolah mu. Tidak lupa juga kau menyiapkan buku dan memasukkan nya ke tas ransel mu. Bercermin sebentar untuk merapihkan rambut dan merias diri, lalu keluar dari kamar mu.
"Selamat pagi kak" ucap (name) lalu ia duduk di sofa, menyalakan tv agar tidak bosan. "Selamat pagi juga" balas sang kakak dari dapur, sedang membuat sarapan untuk kalian berdua. Tak berapa lama kakak mu memanggil.
"(name)!!! Siniii sarapan dulu!!!" teriak kakak mu dari dapur. Dengan malas kau berjalan dari ruang tamu menuju ke dapur. "Gak usah teriak kali bang, budek telinga ku ini nanti" kau mengambil roti panggang buatan kakak mu lalu pergi begitu saja.
Memakai kaus kaki dan sepatu lalu mengangkat tas mu "Dah bang... Berangkat dulu" kata mu sambil mengunyah roti bakar. "Ya... Hati hati di jalan"
Kau menaiki (?) Skateboard mu lalu pergi ke sekolah. Melewati jalan dan beberapa gang, lalu menghirup udara segar yang membuat diri mu tenang.
Sesampai nya disekolah kau menaiki tangga untuk masuk ke kelas mu, kelas 10- A. Kau langsung duduk di paling pojok kelas. Dekat dengan tembok (gk kayak mc di anime yg duduk nya deket jendela).
(name) pov
Seperti biasa aku duduk di kursi ku, hanya melihat teman sekelas becengkerama dari kejauhan. Tidak memiliki teman karna aku pendiam dan juga agak anti sosial. Yah... Dulu punya sih Fischl namanya, dia baik walaupun agak aneh... Terkadang aku tidak mengerti apa yang dia katakan.... Tetapi ia telah pindah ke luar negeri, sejak saat itu aku pun kesepian. Bosan mengingat masa lalu dan menunggu guru datang aku putuskan untuk tidur (lagi).
*Tap tap tap*
Mendengar suara langkah aku pun langsung bangun dari tidur ku. 'gini amat nasib, baru mo tidur dah dateng aja tu guru' batinku.
"Anak anak hari ini kita kedatangan murid baru."
'Murid baru? Semoga saja perempuan..'
"Hai~ perkenalkan namaku Ajax, kalian bisa memanggilku 'Childe' salken semuaa" Ternyata laki laki toh, menghancurkan harapan ku saja... Dan juga apa apaan itu nama panggilan dan nama nya jelas jelas berbeda sekalii!!
"Baiklah Childe, kau bisa duduk di dekat tembok paling belakang, disebelah perempuan berambut (h/c)"
'Bentar bentar... Kenapa dia duduk disebelah ku?!
Memang tidak ada tempat duduk lain?!'Anak itu berjalan ke dekat tempat duduk ku. Dengan senyum tersebut ia menyapaku
"Siapa nama mu?" tanya nya, ugh... Aku malas sekali menjawab nyaa. "(name),(full name), kau boleh memanggilku apa saja" dengan tatapan malas aku membalasnya, selang beberapa detik ia tersenyum. 'Demi tuhan... Apa yang membuat anak ini tersenyum sendiri hah?! Kemungkinan terburuk saat ini adalah bisa saja aku duduk disebelah orang gila.'
Setelah tersenyum ia pun menarik kursi disebelah ku lalu menduduki nya. "Aku boleh memanggilmu apa saja kan? Bagaimana kalau... Milik ku?" Childe berkata sambil mengeluarkan seringai yang...... Uhh bagaimana aku menjelaskannya... "Kita baru bertemu bodoh, memang tidak ada panggilan lain apa?!"
"Kalau begitu..." Childe mendekat ke arah ku, sungguh apakah dia tidak berfikir... Bagaimana jika guru melihat kita?! Sungguh, ku yakin 100% wajahku sudah merah sekarang!! Dia semakin mendekat dan membisikkan suatu kata ke telingaku
"Gimana jika kupanggil sayang?"
"... Dasar buaya darat"

KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Fate? (childe x reader)
Random(Name) seorang gadis pendiam yang hidupnya sangat monokrom, tidak memiliki teman dan hampir tidak dianggap eksistensi nya. Suatu hari akhirnya ia bertemu seseorang yang bisa mewarnai hidupnya yang monokrom ini. "Terimakasih atas segalanya Ajax, aku...