03 - : Uks

588 88 36
                                    

"Sayangg, mau minum." Rengekan Jisung terdengar. Jisung sedang berdiri dengan kedua tangan menyilang menjewer telinga.

Felix menutup wajahnya malu, mengambil satu botol minum lalu berjalan ke arah Jisung berdiri.

Hah..nasibnya sial sekali karena harus menemani Jisung yang sedang dihukum di tengah lapangan.

Jisung bugil--tidak sepenuhnya sih karena masih tersisa boxer hitam yang menempel untuk menutupi area privasinya.

Tadi Felix datang menemui guru BK dengan wajah pucat dan tangan berkeringat dingin karena ketakutan.

Dia pikir dirinya akan di berikan surat peringatan atau surat panggilan orang tua, tapi Felix hanya di suruh menemani Jisung yang sedang di hukum berdiri di lapangan dengan alasan 'kan kamu pacarnya' sangat sial sekali karena mendapatkan sindiran langsung dari guru.

Felix juga sedikit di beri ceramah oleh guru BK-nya karena sudah berpacaran dengan siswa nakal bernama Jisung araskha.

Felix tidak berani menjawab atau membantah ucapan gurunya lantaran takut, jadi yang di lakukan si surai pink hanya mengangguk sambil mengigit bibir.

Jisung tersenyum lebar saat Felix menyodorkan air kehadapannya "Makasih sayang." Ucapnya "Kalau kepanasan, kamu pergi ke kelas aja." Jisung berucap saat melihat banyak keringat di kening pacarnya.

Felix mengusap keringatnya, jelas dia kepanasan, bayangkan saja berdiri di tengah lapangan saat matahari sedang terik-teriknya. Walaupun Felix boleh menepi di bawah pohon karena tugas Felix hanya mengawasi Jisung...tapi tetap saja panas!

"Fel, kalau kepanasan kamu pergi ke kelas aja." Jisung berucap lagi, kali ini tangannya mengusap butiran keringan yang menuruni pipi Felix.

"Ck, kalau berani juga udah aku lakuin dari tadi!" Sertak Felix.

"Hmm, mau aku antar?"

Felix menghela nafas "Gak perlu mikirin aku, pikirin diri kamu sendiri aja."

Felix berjalan menepi untuk mengambil handuk kecil, setelahnya dia kembali lagi dimana tempat Jisung berdiri.

Si surai pink mulai mengusap keringat di tubuh Jisung. Walaupun wajah Felix terlihat kesal tapi yang Felix lakukan ikhlas kok.

Wajah Jisung memerah seperti tomat, jarang-jarang melihat si tikus sekolah ini blushing, huh..pacarnya ini perhatian sekali.

•••

Tepat di detik-detik pulang sekolah, akhirnya keduanya bisa beristirahat dengan tenang.

Sekarang kedua pemuda bersurai nyentrik itu tengah bersandar di sebuah pohon besar yang berada di belakang sekolah.

Jisung memejamkan matanya, huh..tubuhnya lemas dan panas karena berjemur hampir 2 jam.

Sedangkan Felix sedang sibuk mengunyah roti selai cokelat kesukaannya, perutnya lapar.

Mata sipit Felix melirik ke arah Jisung yang sudah mengenakan seragam--yeah meskipun complang-campling.

Felix menyentuh kening Jisung "Jisung araskha, badan kamu panas." Ucapan Felix membuat kedua kelopak mata Jisung terbuka.

Jisung mengecek keningnya sendiri, kemudian tertawa kecil "Udah biasa." Ucapnya.

Jisung kemudian menatap Felix "Kamu gak pulang?" Tanya Jisung, dia juga sedikit kebingungan karena tadi melihat jika Felix mengikutinya pergi ke belakang sekolah.

Felix gigit bibir, bingung ingin bicara apa karena tidak mungkin dirinya jujur kalau dia..ekhem sedikit mengkhawatirkan si tikus sekolah ini.

"Fel?"

Felix tersadar dan langsung memalingkan wajahnya "Capek, jadi mau santai-santai dulu di sekolah." Felix berucap pelan.

Jisung mengangguk "Lapar gak? Kalau iya nanti aku pesan mie di kantin."

Felix menggeleng kecil perutnya sudah kenyang karena sudah makan roti, dia menatap Jisung yang kelihatannya lelah sekali "Jisung araskha...kita umm istirahat di Uks aja, mau gak?"

"Boleh, ayo." Jisung berdiri, mengengam tangan Felix lalu menuju ke tempat Uks berada. Uks ada di lantai 2, lumayan jauh.

Di setiap jalan Jisung tidak pernah berhenti mengelus telapak tangan Felix.

Pemuda bersurai biru itu mengangkat tangan mereka yang sedang bertautan "Tangan kamu halus dan mungil, pas banget di gengaman tangan aku." Ucapnya.

Felix memalingkan wajahnya tanpa bicara apapun, Felix terlalu malu karena jarang di puji oleh laki-laki.

Krieeet--

Saat sampai di uks Jisung langsung menubruk bed uks "Hahhh...ademnya~"

Karena ada AC ruangan jadi terasa sejuk, aahh ini adalah tempat bolos terbaik!

Jisung menyeringit bingung saat Felix malah duduk di sofa, padahal bed uks ada tiga "Kamu gak tiduran?" Tanyanya.

Felix menggeleng "Enggak, udah kamu istirahat aja." Felix berucap sembari memalingkan wajahnya kesamping, si manis enggan menatap Jisung.

Sebenarnya Felix tidak terlalu lelah, tujuannya mengajak ke Uks karena Felix melihat jika Jisung sudah terlihat lemas dan sedikit pucat.

Yeah, Felix hanya kasihan.

Cuma kasihan, tidak lebih!

[ TBC ]

••Untuk nama aku ubah sedikit, tapi nama panggilannya tetep sama kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••
Untuk nama aku ubah sedikit, tapi nama panggilannya tetep sama kok.

Btw, diantara kalian ada yang udah pernah baca book eternal enemy [hanlix], gak? Aku ada niatan mau publish ulang, hehe.

Beloved [Hanlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang