Peringatan 21+
Raja Wang Yibo seorang tiran yang berhati dingin. Dia tengah mencari mempelai dari daerah Inggris, dengan tujuan untuk menyatukan Skotlandia dan Inggris. Pilihan sang Raja jatuh pada seorang pemuda dari Inggris yang bernama Sean Xiao...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--- The King's Bride ---
***
Xiao Zhan menggerutu dengan frustrasi pada diri sendiri di dalam kamar barunya. Setelah sampai di kediaman Wang Yibo---pria yang baru saja ia nikahi, Zhan di tempatkan di kamar sebelah kamar pria itu.
"Sial, seharusnya aku kabur saja dari acara pernikahan terkutuk ini," gerutunya sembari menghempaskan tubuh lelahnya di atas ranjang. Ia mengubah posisi berbaringnya menjadi menyamping. "Bagaimana kalau aku dibunuh seperti istri pertamanya?" gumamnya bergidik.
Ketika disibukkan dengan pikiran horornya, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Xiao Zhan menoleh ke arah pintu, melihat siapa yang berani masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Setelah mengetahui siapa yang datang, ia segera terbangun dan duduk dengan mata melotot. "Kau!"
"Apa seperti itu caramu menyambut kedatangan suamimu, Pangeran Zhan?"
Xiao Zhan menahan diri agar tak menyemburkan makian ke wajah pria raksasa itu. "Ehem, ada urusan apa kau datang ke kamarku?"
Sebelah alis tebal Wang Yibo terangkat ke atas. Hanya dalam beberapa langkah, kaki panjangnya sudah sampai di dekat ranjang.
Xiao Zhan spontan menggeser duduknya menjauh sampai ke sudut ranjang. "Ma-mau apa kau?"
Ranjang berderit saat lutut Wang Yibo naik ke atasnya. "Saatnya kau membersihkan diri, Tuan Muda," ucapnya berat.
Xiao Zhan mengerutkan wajahnya, lalu dengan ragu-ragu mengendus dirinya sendiri. Harum, itulah yang ia cium dari tubuhnya sendiri.
Mengerti dengan pikiran Zhan, Wang Yibo menyeringai samar. "Aku tahu kalau tubuhmu wangi, Pangeran muda, tapi bukan berarti kau malas untuk mandi, bukan?"
Bibir Xiao Zhan mencebik tak suka dengan ucapan Wang Yibo. "Itu bukan urusanmu aku mandi atau tidak," tegasnya.
Gemas dengan jawaban Zhan, Wang Yibo menyambar kaki Zhan dengan cepat lalu menarik ke arahnya kencang hingga membuat Zhan menjerit kencang.
"Gyaaaaa!! Lepaskan kakiku!!"
"Mandi atau kumandikan."
Xiao Zhan melotot penuh dengan amarah, rahangnya mengerat menahan umpatan yang siap menyembur keluar dari mulutnya.
Wang Yibo mencengkeram pergelangan kaki Zhan dengan kuat. "My dear, jangan membuatku mengulangi perkataanku."
Tubuh Zhan tiba-tiba merinding. Pikiran horor tiba-tiba muncul begitu saja. "O-oke, aku mandi. Tapi lepaskan kakiku terlebih dulu."
Wang Yibo tak langsung melepaskan kaki Zhan. Ia menatap wajah istrinya dengan tatapan aneh yang sulit untuk dijelaskan.
Dari jarak sedekat ini, Xiao Zhan dapat mencium aroma musk yang menguar dari tubuh pria itu. Aroma yang lembut tapi wangi, memesona siapa pun yang ada di sekitarnya, tak terkecuali Zhan tentunya. Tiba-tiba saja ia membandingkannya dengan aromanya sendiri. Cheng Xiao pernah mengatakan bahwa aroma tubuhnya harum dan sensual, sangat berbeda dengan aroma pria pada umumnya.
