Bab 2. Kamu yang sembuhkan luka

112 19 11
                                    

Suara gemuruh petir yang saling bersahutan menjadi satu kilatan petir membentang luas seperti samudera raya membentuk Alunan melodi seperti percikan api membuat Stevano Alex Ivander yang sedang berada di gedung Apartemen yang paling tinggi di Kota Shanghai di pagi hari yang kurang mendukung untuk berpergian keluar rumah.

Stevano berada disini sudah beberapa hari sebelum kembali ke Indonesia. Beberapa hari ini juga disibukkan dengan beberapa perusahaan yang ingin bekerja sama dengan SV COMPANY GROUP dalam bidang game online Zero One Zero yang dimilikinya agar memperluas sampai pasar China. Setelah semua setuju akhirnya Vano berencana untuk hari ini ingin segera pulang ke tanah air tercinta. Tapi cuaca hari ini lagi tidak mendukung untuk penerbangan bisa-bisa membahayakan dirinya jika Jet pribadinya mengudara.

Vano memutuskan untuk mempersibukkan dirinya dengan pekerjaannya, agar tidak terus berdiam diri memandangi langit yang sekarang ini turun hujan yang sangat lebat di Kota Shanghai.

Disisi lain Sheva duduk di pojok di salah bangku cafe sambil memandangi hujan turun yang sangat lebat lewat kaca besar, merasa jenuh karena keadaan.

Sepi pengunjung!

"Huh! Menyebalkan"

Sore pun tiba, hujan pun reda tidak selebat tadi. Satu persatu pengunjung datang cafe pun ramai, membuat Sheva harus bekerja ekstra.

****************

Harum tanah gemericik semerbak  hujan membasahi bumi membuat suatu ekstra sensasi kepuasan batin.

Stevano berjalan dengan santai di sepanjang kota Shanghai tidak beda jauh dengan Jakarta semua terasa sejuk nan arsi adanya hujan seperti tadi sungguh membuat sensasi menyenangkan.

Jalan jalan tanpa tujuan membuat Vano merasa lelah memutuskan duduk disalah satu bangku taman.

Lagi menikmati suasana taman di sore tiba-tiba dikagetkan sebuah benda melayang dahinya.

Sial.!!

"Sorry, Om tidak apa-apakan?" Ujar Sheva dengan tidak sabaran membuat Vano geram dibuatnya.

Diam!

"Tapi--"

"Bodoh! Gara-gara kamu dahi saya benjol?"

"Om, benjol itu angry birds"

"Hey, anak kecil!"

"Jangan Panggil Aku, anak kecil Om! Panggil Aku SHEVA"

Tuhan, dosa apa yang telah ku perbuat?

"Hey, anak kecil!"

"Ingat Om nama Aku S.H.E.V.A"

Menghela nafas sejenak lalu dibuang dengan kasar penuh ke ekstra kesabaran penuh menghadapi Sheva nama gadis itu.

"Fina! Sheva ayo ikut?"

"Kemana!?"

"Diam! Ikut saja"

"Let's Go"

"Cepat!"

"Om Handsome, tunggu sebentar! Ada yang ketinggalan, deh?"

"Apa lagi"

"Tas Doraemon Aku, ketinggalan di tempat aku kerja! Aku balik dulu ya om, mau ambil tasku. Enggak lama,  kok om"

"Nanti Aku ganti yang baru"

"Beneran, Om Handsome?"

Hmm..

"Yes! Thanks you, Om Handsome"

Apa Aku setua itu! Sampai-sampai anak kecil ini, memanggilku Om! Tunggu dia panggil Aku apa? Om Handsome. Sialan, baru kali ini Aku di bodohi.

Kisah Sempurna [TaeRose] 3 Episode TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang