*One

9 1 0
                                    

~~~~~
Sejak tadi pagi hujan terus mengguyur Jakarta cukup deras, udara sangat sejuk untuk ukuran Jakarta yang terkenal panasnya, tapi keringat terus mengalir di dahi hingga ke pipi karena gemetar menunggu giliran tampil ke panggung menunjukkan tari balet dihadapan dua ribu orang. Sungguh hari ini sangat penuh sekali orang, wajar karena hari ini adalah final tari balet yang diselenggarakan SJ.Entertainment, suatu perusahaan yang sudah 70 tahun sukses menelurkan bakat-bakat baru penari balet di Indonesia.

Oke tenang Liaaa!

Lia mengusap keringat dengan tisu sangat hati-hati supaya makeupnya tidak luntur. Berbagai cara dia alihkan pikiran agar tetap tenang, sesekali dia bersenandung lagu kesukaannya dari original soundtrack drama korea favoritnya sekarang. Entah sudah berapa kali lagu itu diputar dipikirannya, terlebih hari ini episode terakhir dari drama itu.

"Selanjutnya kita akan saksikan penampilan dari Aliaa Putri Brahmana, beri tepuk tangan yang meriah."

Pembawa acara itu memang terkenal ceriwis, namun sayangnya dia baru masuk akun gosip karena dianggap telalu frontal saat membawakan acara musik pagi. Pembawa acara itu memanggil Lia ke atas panggung untuk tampil. Lia langsung bersigap sambil memejamkan matanya sejenak untuk menyemangati dirinya. Huuftt, oke, pasti bisa! Seru dalam hatinya.

Lia naik ke atas panggung dengan penuh percaya diri, penuh gairah sambil melihat ke arah kanan dan kiri, juga melihat ke atas yang penuh sesak dengan orang meneriaki namanya. Sorot lampu tajam menyoroti dirinya ditengah gelapnya studio. Musik mulai dimainkan, sorot lampu mengikuti gerak kemanapun dia pergi. Perempuan itu mulai menunjukkan kelenturan tubuhnya yang anggun. Sungguh pertunjukkan yang memukau ditunjukkan oleh Lia, seorang anak dari pengusaha batu bara di Kalimantan. Penonton histeris memberikan standing ovation.

AAAAAA.. LIAAAA!!

Tanpa sadar air mata menetes begitu saja jatuh ke pipi. Terima kasih.. ucap Lia saat diberikan mic oleh pembawa acara dan disambut tepuk tangan gemuruh dari penonton.

"Sayang, selamat ya."

Suara berkharisma itu terdengar dari arah belakang dirinya yang baru saja kembali masuk ke backstage. Lia menoleh pada laki-laki berambut hitam pekat dan tebal juga memiliki paras manis menawan yang sedang memegang bucket bunga untuk dirinya, dia adalah Fadly. "Ini bunga buat kamu." Laki-laki itu mengulurkan bunganya ke Lia yang kemudian disambut dengan pelukan dari Lia, "Aaaakkh terima kasih ya mas." Pelukan erat yang hangat sambil meneteskan air mata juga menyiratkan rindu yang telah lepas. Bagaimana tidak, Lia sudah lama tidak berjumpa dengan laki-laki ini karena dia sedang menempuh pendidikan di Australia, sekarang dia kembali ke Jakarta hanya sebentar, cuma dua hari katanya saat beberapa hari yang lalu mereka berkirim pesan.

"Aku kira kamu ngga dateng." Lanjut Lia masih sambil nangis haru.
"Kata siapa aku ngga dateng? Aku tadi duduk paling depan sama mama kamu."
"Udahan belom nih pelukannya?" lanjut Fadly.
Lia melepas pelukannya sambil mengusap air matanya. "Jadi gamau lama-lama pelukannya?" sahutnya.

"Uuuuww anak mama.. Kamu tadi keren banget. Selalu keren!" Mama datang menyela percakapan mereka berdua menghampiri Lia sambil menggendong keponakannya yang berusia 3 tahun. "Makasih ya ma." Lia tersenyum sambil cium pipi mamanya dan mengambil alih bocah perempuan itu dari pangkuannya dan kembali memberikan bunga ke Fadly.

Suara penonton semakin histeris karena sebentar lagi akan diumumkan pemenang sang juara. Kalau Lia berhasil menjuarai tahun ini, dia akan menjadi penari balet tertua sepanjang sejarah SJ. Entertainment mengingat usianya sekarang 23 tahun dari rata-rata yang pernah juara sekitaran 19 atau 21 tahun.

Mana suaranyaaaa! Teriak si pembawa acara untuk menaikkan intensitas gairah.

Lia bergegas siap kembali ke atas panggung sambil mengalihkan keponakannya ke Fadly untuk digendongnya. "Mas, mah, aku naik ke panggung dulu ya." Oke.. sahut mereka bedua.

Lia naik ke atas panggung bersama 2 teman lainnya untuk mengetahui siapakah yang akan menjadi juara edisi ke 70 ini. Mereka bertiga diarahkan oleh kru. Lia berada di tengah diantara Shenna dan Laura yang sama-sama memakai bando bunga berwarna merah maroon. Begitu riuhnya suara penonton membuat rasa deg-degan yang tidak karuan. Suara musik yang mendebarkan khas kompetisi juga turut membuat merinding. "Dan, juara tari balet edisi ke 70 SJ. Entertainment adalah.."

"Selamat untuk.. LIAAAAAA!!"

Semua orang bergemuruh, sorot lampu meriah dan bertaburan konfeti berwarna gold mewarnai indahnya hari itu. "Lia adalah sang juara edisi ke 70. Luar biasa!" tutup pembawa acara.

Whispers Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang