06.ROSE

8 7 8
                                    





Halo balik lagi nih
Maaf update nya kelamaan

Hari ini penuh teka-teki.
Siapa yang kangen SAXEL?
Gada gitu?
Oke bye-bye sampai jumpa lagi di akhir episode bukan pepsodent ya :)

Masihh ku pantau belum ku sleeding jangan lupa coment,and vote.

Masihh ku pantau belum ku sleeding jangan lupa coment,and vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



!___________________!

"Ya........,"

"Oke gue pergi ke kamar dulu."aku pergi meninggalkan Axel sendirian di ruang tamu. Kak Rey sedang beraktivitas pada kuliahnya. Aku cukup sangat kasihan. Semalam dia kehilangan sosok pendamping dan sekarang aku bangga padanya,dia bisa melewati keadaan itu.

Setelah berganti baju aku menatap Axel yang masih diam di posisinya. Aneh. Dia berdiri dengan sepasang kaki lalu menghadap kepada ku. Kami berdua kaget bersamaan.

" Ahh kaget ya?sudah selesai? Ayo sekarang kita lets go."

"Lo ini! Ga sabaran banget." Dia lantas tertawa. Kebanyakan orang tertawa karena hatinya terpisau. Padahal banyak darah yang bisa menutupi semua itu.

Aku mengambil bahan-bahan itu dari kantong plastik berwarna hitam yang sudah kusut. Axel ikut juga membantuku membuatnya. Semua bahan tercampur rata semua nya sudah tercampur. Adonan itu sudah padat dan sudah bisa dimasukkan ke oven.

Tapi sementara itu,adonan itu tidak jadi di masukkan ke oven. Axel menghamburkan tepung ke wajahku. Awalnya aku tidak ingin membalasnya dan niat ku jadi nyata. Kami saling melemoar tepung hingga pakaian yang kami kenakan tertabur tepung.

"Udah cukup! Sekarang kita masukin ke oven."

Tak lama kemudian adonan itu sudah tergeletak di oven hampir kepanasan. Sambil menunggu brownies nya matang aku menyempatkan diri untuk memainkan ponsel sementara,Axel?Ah aku tidak tau sedang apa yang dilakukan di dapur. Aku tidak memperdulikannya. Aku selalu perhatikan adegan Axel yang tengah serius dari tadi di dapur. Aku memerlukan intipan untuk nya.

Aku berdiri di belakang badannya yang bahunya lebar. Aku lihat dia sedang mengaduk seperti,coffe

"Itu coffe ya?"

"Eh? Ya ini coffe."

"Pintar banget sih lo. Boleh bagi?"

"Gue kan suami idaman lo. Eh... Ini kan buat kita berdua masa cuman gue?"

"Dih,oh oke 5 menit lagi brownies nya matang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang