1.Keluarga Papa Seokjin dan Mama Jisoo

82 7 3
                                    

Hujan di hari Minggu pagi sungguh sangat menyebalkan. Doyoung berulang kali membuat nafas lantaran bosan. Padahal dia sudah buat janji dengan Haruto dan Jeongwoo untuk lari pagi di sekitar kompleks perumahan mereka. Karena hujan Doyoung terpaksa membatalkan janjinya dengan teman seperbang- eh maksudnya sepermainannya itu.

"Rinai hujan basahi akuuuuuu"nyanyi Seokjin.

Doyoung hanya menatap malas papa nya itu. Seokjin terkekeh melihat raut bosan sang anak.

"Dari pada kamu bengong... mending bangunin Abang Abang kamu. Bangun suruh sarapan sama mama"saran Seokjin.

"Dih ogah...papa bangunin aja sendiri. Lagian aku tuh gak bengong. Aku tuh lagi sibuk tau"sinis Doyoung.

"Sibuk apaan kamu? Orang tadi papa liat kamu cuman bengong doang"ucap Seokjin malas.

"Sibuk ngitungin air hujan...udah ah sana papa aja yang bangunin mereka"ucap Doyoung.

Seokjin hanya melirik sinis anak bungsunya itu dan berlalu pergi. Bukannya pergi untuk bangunin anak anaknya, Seokjin malah pergi ke dapur. Seokjin bisa melihat sang istri yang sedang sibuk memasak. Tiba tiba Seokjin memeluk istrinya dari belakang.

"Ihhh...kamu bikin aku kaget tau''ucap Jisoo sambil mencubit gemas perut Seokjin.

Seokjin hanya tersenyum menanggapi istrinya. "Kamu udah selesai belum? Aku lapar"bisik Seokjin.

"Ini sebentar lagi selesai. Kamu udah bangunin anak-anak?"ucap Jisoo sambil mengambil sedikit masakan nya untuk di rasa sang suami.

"Kurang micin dikit yang"ucap Seokjin.

Jisoo mengangguk dan menambah sedikit micin di masakan nya. "Nah sudah selesai...kamu bangunin anak-anak sana. Biar bisa makan sama sama"ucap Jisoo.

Seokjin yang masih memeluk istrinya dari belakang mengendus leher sang istri seraya berbisik "Gimana kalau aku makan kamu aja"ucap Seokjin menggoda sang istri.

"ASTAGHFIRULLAH....KALIAN INI BERDOSA BANGET"teriak Junkyu yang melihat adegan mesra papa dan mamanya.

Jisoo yang kaget segera menjauh dari Seokjin. Seokjin hanya mendengus kesal karena anak sulungnya mengganggu adegan Romantisnya dengan sang istri.

"Kamu sejak kapan di situ bang?"tanya Jisoo.

"Sejak papa bilang...gimini iki mikin Kimi iji"ejek Junkyu.

"Dengar ya paa... keinginan ku menjadi anak tunggal kaya raya udah gak bisa karena adanya Asahi sama Doyoung yang kelakuan nya persis kayak kodok zuma itu. Jadi Abang mohon jangan lagi papa nambah beban keluarga" ucap Junkyu.

Junkyu memandang sinis papanya, lalu raut wajahnya berubah manis ketika melihat mamanya. "Morning mama ku yang cantik... emmuach"sapa Junkyu sambil mencium pipi mamanya.

"Mirning mimi ki ying cintik"ejek Seokjin meniru sang anak ketika mengejeknya tadi.

"Sirik aja human"ucap Junkyu.

"Apaaaa? Kamu bilang apa barusan"syok Seokjin.

"Nyenyenyenyenye"ejek Junkyu lalu berlari pergi setelah mendapat kotak susu dari dalam kulkas.

Jisoo hanya bisa tertawa melihat suami dan anak sulung nya yang memang jarang sekali akur. "Heran....kok bisa aku buat bentukan begitu"oceh Seokjin.

Jisoo mengelus bahu suaminya agar bersabar. "Kamu kayak gak tau Abang aja...ya udah kamu gabung sana sama anak-anak. Aku mau nyiapin sarapan dulu"ucap Jisoo.

Sekarang mereka sedang menikmati sarapan mereka dengan tenang?. Oh tentu saja tidak. Buktinya sekarang Junkyu berteriak kesal lantaran Seokjin mengambil telur ceplok nya.

RANDOM FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang