Juyeon tidak pernah memperlakukan gue sekasar barusan, dan itu hal yang membuat gue respect sama juyeon.
Meskipun gue tau dia playboy cap kaki tiga yang sering gonta ganti cewe, tapi dia ga pernah sekalipun menyakiti gue secara fisik, dan tadi adalah pertama kalinya juyeon melakukan itu ke gue.
Sebenernya ga terlalu parah parah banget sih, cuma gue lumayan kaget dengan sikap juyeon barusan, terlebih dia berani menarik tangan gue dengan kasar dihadapan cewe yang identitasnya ga gue ketahui.
"Lo tuh ga berarti buat juyeon, karena sampe sekarang dia masih nungguin mantannya yang bentar lagi bakal balik sama juyeon, liat aja saat itu tiba lo pasti bakal di buang dan di lupain"
Deg....
Kalimat kihyun terus berputar dikepala gue, suaranya bahkan terekam sangat jelas membuat gue memukul kepala gue cukup keras berharap suara itu hilang.
Aww...
Kali ini suara kihyun hilang tapi kepala gue malah berputar, pukulan tangan gue ternyata cukup untuk membuat gue tersadar.
Gue memaki kihyun dalam hati dan berdoa semoga kihyun sakit perut seminggu.
.
.
.
.
.
Gue mencoba sebisa mungkin melupakan juyeon dan wanita yang juyeon bawa pergi tadi.
Gue keluar dari apart juyeon dan berniat mencari udara segar untuk menenangkan hati dan pikiran gue.
Dengan dibalutkan hoodie dan training gue berjalan keluar apart juyeon, gue mencari cafe untuk membeli segelas kopi hangat.
Sesampainya di cafe terdekat gue membeli segelas kopi caramel machiatto dengan gula kadar 50% karena gue tidak terlalu suka manis.
"Delapan puluh ribu rupiah"
Gue membelakan mata cukup kaget dengan nominal harga kopi yang terbilang mahal dengan isi kantong gue yang tidak seberapa.
"Berapa mbak? " gue mencoba memastikan dengan bertanya kembali siapa tau mbak kasirnya salah sebut, tapi ia tetap melontar harga yang sama, membuat gue meringis mengingat sisa duit gue yang semakin tipis.
Gue meraba kantong hoodie gue untuk mengambil dompet dan menyerahkan uang untuk membayar kopi.
Saat gue meraba kantong hoodie, gue tidak menemukan benda berbentuk balok tersebut membuat gue sedikit panik, gue lirik mbak kasir yang sedang menunggu gue untuk segera membayar.
"bentar ya mbak" gue mencoba rileks dan tetap mencari ke kantong celana gue, tapi nihil, dompet gue gaada, dan sekarang gue benar-benar panik, gue lihat dibelakang ada beberapa orang yang sedang mengantri memperhatikan gue.
Gue bergeser ke samping agar orang yang mengantri dibelakang gue dapat maju kedepan dan melanjutkan pesanan.
"bentar ya mbak saya cari dulu" gue masih berusaha mencari uang di sudut terkecil kantong celana maupun hoodie gue, berharap setidaknya ada uang nyempil 80.000
"Saya bayar sekalian punya dia"
Gue langsung menoleh saat mendengar suara pria disebelah gue, kemudian setelah membayar dan mengambil pesanan pria itu langsung pergi begitu saja.
Gue langsung mengejarnya berniat untuk mengucapkan terimakasih banyak.
Pria itu duduk disalah satu bangku di sudut ruangan cafe tersebut, gue menghampirinya dan berdiri disebelahnya.
"Makasih banyak ya" gue berterimakasih sambil membungkuk sedikit
Ia hanya memperhatikan gue cuek kemudian mengalihkan pandangannya dari gue untuk meminum kopi yang ada di tanganya.
Gue yang tidak mendapat respon apapun dari pria ini langsung melongos pergi, setidaknya gue sudah berterimakasih.
"Ga gratis"
Langkah kaki gue terhenti ketika mendengar suaranya, gue berbalik arah dan menghampirinya lagi.
Dia menyodorkan handphone nya kearah gue, membuat gue bingung.
"Haah? " tanya gue ke bingung.
Dia menaikan satu alisnya.
"Nomor handphone lo" katanya
"Buat?" tanya gue bingung
"Buat hubungin lo nanti buat bayar kopi" katanya
Hah?????!!!!!!!!
Gue langsung mengetik nomor handphone gue di ponselnya yang gue ketahui bermerk iphone 11 pro max.
Gue terkagum sesaat melihat keindahan handphone tersebut, akhirnya gue bisa pegang handphone mahal walau sebentar pikir gue.
Gue langsung tersadar saat dia menarik ponselnya kembali.
"Sekali lagi makasih banyak ya" gue mengucapkan terimakasih untuk yang kedua kalinya dan meninggalkan pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU BELONG WITH ME (EUNBO)
Teen Fiction"kenapa gw harus setia sedangkan banyak yang ngantri minta gw pacarin?" B×G version
