~satu~

51 6 2
                                    

Sshhhh

"Jadi alea nih gue sekarang?" gumam alleta

"Miris banget hidup lo lea, tapi tenang sekarang yang nepatin tubuh alea adalah alleta si cantik, baik, tidak sombong" ujar alleta narsis, untung saja bi asih tidak ada di dalam.

"gue bakal ubah semuanya lea" ujar alleta bersmirk.

hingga suara decitan pintu membuat alleta menoleh ternyata bi asih yang sudah menenteng 1 plastik.

"non sudah sadar?" tanya bi asih

"belum kok bi, ini lea masih tidur" ujar alea sontak membuat bi asih tertawa.

(fyi alleta sekarang kita panggil lea)

"non ada ada saja" ujar bi asih

"bawa apa tuh" ujar alea

"ah, ini non bibi bawain makanan" ujar bi asih.

"makasih bi, tau aja lea laper hehe" ujar alea dengan cengengesan membuat bi asih terkekeh geli.

"oh ya bi, papah sama mama kemana?" tanya alea sontak membuat bi asih menoleh.

"ohh itu, nyonya sama tuan lagi keluar kota, makanya mereka nyuruh bibi yang jagain non alea" ujar bi asih ramah, alea hanya mangut mangut paham.

"kalo abang?" tanya alea membuat bi asih menunduk.

"t-tuan m-muda, dia tidak kesini soalnya sekolah" ujar bi asih bohong, tentu saja alea tau karna dari ingatan ingatan alea.

“kapan kita pulang?” tanya alea

”besok juga sudah bisa pulang non” ujar bi asih.

”kenapa ga sekarang aja sih” ujar alea kesal.

”bi lea mau pulang sekarang” rengek alea membuat bi asih terkekeh gemas, bagaimana tidak gemas?, pipi cubby, mata bulat, bibi merah dan kecil, kulit putih.

"yasudah, bibi tanya dulu sama dokter” ujar bi asih lalu keluar, tak lama bi asih kembali.

”kata dokter, non sudah bisa pulang, tapi harus istirahat yang cukup di rumah” ujar bi asih membuat alea tersenyum tersenyum mengembang.

****

kini alea telah berada di parkiran, dengan barang barang yang di bawakan oleh sopir dan tengah di masukan kedalam bagasi.

"sudah, mari masuk non" ujar bi asih

"sedangkan sang sopir masih saja bengong melihat alea, jujur saja sang sopir bertanya, sejak kapan non alea sangat cantik? Dan__ kemana make up tebal milik nya? Sekarang? alea hanya menggunakan hoodie oversize dan celana jeans, dan jangan lupa tanpa make up rambut yang di kuncir kuda menambah kesan kecantikannya bertambah.

"heh asep, ayo bukain pintu buat si non, bapa malah bengong liatin si non" ujar bi asih

"a-ah iyaa maaf non" ujar pak asep lalu membuka pintu mobil membuat alea tersenyum, pak asep tersepona, eh terpesona.

"makasih pak" ujar alea.

****

sesampainya di mansion alea masih terbengong bengong.

Gila gede banget anjirr 'batin alea'

"Non? Kenapa bengong, ayo masuk" ujar bi asih membuyarkan lamunan nya.

"yaudah yu bi" ujar alea

Saat masuk, alea melihat banyak sekali remaja yang sedang bercanda tawa, bisa alea tebak pasti itu teman teman abang alea asli, terdapat lima laki laki dan satu perempuan yang ikut duduk dan tertawa.

ahh, jadi itu sasa 'batin alea'

Alea bersmirk karna orang yang dia cari cari datang sendiri tanpa harus mencarinya.

"pulang lo? gue kira udah mati" ujar abang nya, reyzen.

"buta mata lo?, kalo gue mati ga bakal ada disni" ujar alea datar, membuat mereka yang tengah terduduk kaget, tidak biasanya alea bersikap dingin seperti ini, alea akan sangat manja kepada abang nya, lalu sekarang? kenapa seakan akan alea berbicara kepada orang lain, rey sendiri bingung kenapa dengan adik nya ini.

"a-alea k-kamu ga boleh gitu dia abang kamu" ujar seorang perempuan yang di yakini pasti sasa.

"siapa lo ngatur gue?, temen? Sodara?" dan jleb sasa membatu tidak dapat menjawab lagi.

"a-aku" ujar sasa yang hendak menangis terpotong oleh alea.

"gausah nangis lo lebay" ujar alea lalu pergi menaiki tangga.

Sesampainya di depan kamar, alea langsung merebahkan tubuhnya di kasur, kenapa ini baru saja dia berada di tubuh alea dia sudah merasa emosi.

"oke oke, sabar lea lo harus sabar menghadapi hama satu ini" ujar alea lalu pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan badan nya yang terasa lengket.

Sedangkan di bawah di ruang tamu.

"what? Tadi si alea? Gila gila badas banget" ujar seorang laki laki bagas.

"daebak, alea ga ngelirik si bos sama sekali" ujar yang bernama revan

"dia berubah" ujar reyzen yang tak lain adalah abang alea.

"seseorang akan berubah jika tidak di hargai" ujar seorang tembok yang bernama bara, membuat semuanya melihat ke arah dirinya.

"Cih drama" ujar seorang ketua yang bernama raka.

"kamu ga boleh gitu, bisa jadi alea bener bener mau berubah" ujar sasa sok polos.

bara yang muak dengan ini semua dia keluar, membuat mereka mengeryit heran.

"mau kemana bar?" tanya rey.

"balik" ujar bara lalu langsung keluar.

tak lama, bagas ikut keluar, dia juga sedikit muak dengan sasa.

"gue balik" ujar bagas datar

"loh gas ngapain lo ikut balik?" tanya revan tapi tak di hiraukan bagas.

"biarin aja" ujar raka

hening

itulah yang berada di antara empat manusia itu, rey yang masih berbalut dengan pikirannya, raka yang sibuk bermain hp, dan sasa sibuk tidur di dada bidang raka, revan? dia kesal karna tidak ada yang mengajak nya bicara.

"gue balik" ujar revan lalu keluar.

****

perkenalkan gang skyrak

1. Raka anindita wijaya [ketua]
2. reyzen aditama siregar [wakil ketua]
3. Bara james gerald [leader]
4. Bagaskara laskar pradipta [pengatur strateri]
5. Revan adijaya oliver [hangker]

Jangan lupa pacar paketu

Sasa saskia putri [si polos bangsat]

****

Jangan lupa vote ya, biar author semangat bikin ceritanya, see u di chapter selanjutnyaa...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alleta not AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang