63

546 62 61
                                    

Hail Mary, 3 tahun kemudian

Hail Mary, sebuah hunian damai yang akan selalu dianggap sebagai rumah bagi anak-anak pilihan Tuhan yang diberkati dengan limpahan kasih sayang. Sebagian dari mereka mungkin tidak mengenal siapa ayah dan ibu yang seharusnya memberikan marga untuk mereka. Namun di sini, kasih sayang dan perhatian yang mereka dapatkan mungkin melebihi anak-anak kurang beruntung di luar sana.

나비야 나비야 (Nabiya nabiya)
Kupu-kupu, kupu-kupu

이리 날아 오너라 (Iri nara oneora)
Datanglah terbang ke sini

노랑나비 나비 (Norang nabi hin nabi)
Kupu-kupu kuning, kupu-kupu putih

춤을 추며 오너라 (Chumeul chumyeo oneora)
Datanglah sambil menari

봄바람에 꽃잎도 (Bombarame kkotipdo)
Di angin musim semi dan juga kelopak bunga

방긋방긋 웃으며 (Banggeut-banggeut useumyeo)
Sambil tersenyum kecil

참새도 짹짹짹 (Chamsaedo jjaeg-jjaeg-jjaeg)
Burung gereja juga bersuara

노래하며 춤춘다  (Noraehamyeo chumchunda)
Sambil bernyanyi dan menari

Senandung lagu Nabiya mengalun merdu di ruang besar Hail Mary. Mereka menyebutnya ruang besar karena semua kegiatan yang dilakukan bersama, kecuali makan, berlangsung di sana. Dan hari ini, dimana akan diadakan misa natal malam nanti, anak-anak Hail Mary mendapatkan kejutan dari keluarga Kim, keluarga Park, keluarga Min, dan juga sang empu panti itu sendiri, Tn. Wu.

"Mereka sangat menggemaskan." Manik Yeji berbinar saat menyuarakan vokalnya.

"Ya, sangat menggemaskan, dan ... cantik," timpal seorang pria yang berdiri tepat di sampingnya.

Kontan Yeji menoleh, menaikkan satu alis dengan tatapan bingung mengarah pada pria yang baru bebas dari penjara 6 bulan lalu.

"Siapa yang kau puji? Anak-anak? Atau dekorasi natal?" tanya Yeji menelisik.

"Aku memuji seseorang yang sedang menatapku."

Yeji masih mengernyit, namun tiga detik kemudian netranya membulat dan mulutnya sedikit ternganga.

"Ya, Nn. Hwang. Aku sedang memujimu. Maukah kau menikah denganku?" tanya Mingyu tak sabar.

Yeji menyunggingkan senyum terbaiknya lalu mengangguk. "Ya-ya-ya! Aku mau menikah denganmu." Setelahnya dia memeluk Mingyu, lalu menyambut ciuman yang dilayangkan pria itu dengan suka cita.

Satu kebahagiaan baru saja lahir di Hail Mary, dan pemandangan yang disaksikan oleh dua ibu muda di sana, tentu saja langsung menjadi berita hangat yang sayang untuk dilewatkan.

"Mataku." Berkali-kali Rosie mengerjap, akan tetapi adegan Yeji berciuman dengan Mingyu di pojokan tetap menyapa netranya. "Zee, apa mereka serius melakukannya di sini? Di depan anak-anak?"

"Oh, mereka tidak melakukannya di depan anak-anak, Chaeng. Mereka melakukannya di belakang anak-anak." Sanggah Zaara, menahan tawa melihat ekspresi wajah terkejut Rosie.

UNDENIABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang