Jealousy

2.8K 226 18
                                    

ANGER
Written by, Naa

Content warning ;
Kekerasan dalam seks, mainan seks, memukul, tangisan.

Jika tidak nyaman, silahkan tinggalkan halaman ini.

____________

Jaehyun menarik nafasnya, membuka pintu apartemen yang sudah tidak ia kunjungi dua hari ini. Malam ini Jaehyun baru saja selesai bekerja dan memutuskan untuk kembali ke apartemen yang ditinggali kekasihnya.

Di apartemen inilah, mereka berdua sering menghabiskan waktu. Saling bercanda, menonton film, makan bersama hingga bercinta di seluruh sudut ruangan. Segala hal sudah mereka lakukan.

Namun, ada masalah yang mengganggu hubungan mereka, membuat mereka jadi canggung dan tidak saling menegur walaupun berada disatu ruangan yang sama. Itu sebabnya, Jaehyun memilih untuk menghindar dua hari ini.

Dan hari ini ia kembali, mau bagaimana pun ia masih mencintai kekasihnya. Mereka sudah menjalani hubungan ini selama empat tahun, tidak mungkin ia mengakhiri hubungan ini hanya karena masalah seperti itu.

Jaehyun menyimpan sepatunya pada rak yang berada didekat pintu, lalu menyampirkan jas hitam yang dipakainya pada punggung sofa, menyisakan kemeja warna putih yang ia gulung lengannya hingga siku.

Kaki telanjangnya melangkah menuju dapur kecil yang berada dibelakang. Saat Jaehyun mendongak, ia bisa melihat Taeyong yang sedang makan ramen tidak memperdulikan kedatangannya.

Jaehyun mendengus samar, ia berlalu begitu saja untuk mengambil satu botol air putih dingin. Setelah meneguknya hingga setengah ia kembali menyimpannya didalam lemari pendingin.

"Oh, masih inget jalan pulang ternyata," ucap Taeyong tanpa menatap lawan bicaranya.

"Kayaknya kita perlu bicara dulu,"

Taeyong mendecih, ia beranjak dari kursinya lalu membawa mangkuk kotornya pada meja wastafel tanpa mau mencucinya lebih dulu.

"Bicara? Bicara soal malam panas kamu sama jalang itu, maksudnya?" Taeyong mencuci tangannya lebih dulu, lalu mengeringkannya pada handuk kecil yang tergantung didekatnya. "Kamu pasti punya uang untuk sewa hotel terus having sex sepuasnya tanpa aku ketahui."

Jaehyun mengepalkan kedua tangannya, rahangnya mengeras menahan amarah yang mulai memuncak namun ia harus bisa mengendalikan emosinya.

"Terus, kamu sendiri apa?"

"Aku?" Taeyong mengerutkan keningnya.

Jaehyun terkekeh sinis, "Bukannya tadi aku ada bilang, kalo kamu sering keluar masuk hotel sama laki-laki lain? Kamu gak puas sama satu laki-laki? Aku kurang kaya ya? Sampe kamu perlu jual diri cuma buat setumpuk uang. Kebutuhan yang aku kasih masih kurang? Iya?"

"Jaga ucapanmu, bajingan!"

Prang!

Satu gelas kaca Taeyong lemparkan tepat mengenai kepala Jaehyun dan membuat dahi pria itu sedikit mengeluarkan darah.

Jaehyun menggeram, berjalan dengan tergesa untuk menghampiri Taeyong yang masih berdiri mematung tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Hantaman keras saat punggungnya dihimpit ke tembok mampu membuat Taeyong tersadar. Sadar jika yang ia lakukan adalah sebuah kesalahan. Ia hanya terbawa amarah hingga tak sengaja melukai kekasihnya.

ANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang