Penulis juga manusia yang tak luput dari kesalahan dan ketypoan 🙏🏻
.
.
."Doyoung buka pintunya dong, yuk makan dulu, kakak bikinin masakan kesukaan kamu nih," suara lembut Yedam terdengar di balik pintu kamar Doyoung. Aroma masakan pedas gurih menusuk indra penciuman, menggugah selera.
Hening sejenak. Lalu terdengar sahutan lirih dari dalam, "Nggak laper."
Yedam menghela napas pelan. "Masa sih? Tadi yang bilang laper pengen makan siapa hayoo?"
"Udah nggak nafsu," jawab Doyoung singkat, terdengar sedikit teredam.
"Dobby sayang bukain dulu yuk pin-"
Belum selesai Yedam merayu, suara pintu terbuka perlahan terdengar. Dan benar saja, Doyoung berdiri di ambang pintu, matanya sedikit sembab. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia langsung menerjang Yedam dan memeluk erat kakaknya.
"Hiks kak," isaknya pelan, menyembunyikan wajahnya di dada Yedam.
Yedam terkejut namun langsung membalas pelukan adiknya. "Heyy kenapa? Ada masalah apa, sini cerita sama kakak." Ia menuntun Doyoung duduk di tepi ranjang dan mengusap punggungnya lembut.
Setelah beberapa saat Doyoung sedikit tenang dan mulai bercerita dengan suara serak, "Temen kakak kurang ajar, tau nggak sih itu tu cola pemberian cowok yang aku taksir tau!" Nada bicaranya meninggi di akhir kalimat, bercampur antara kesal dan sedih.
Yedam menutup mulutnya tak percaya. "Dek kamu naksir sama orang?" Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibirnya.
Doyoung hanya mengangguk pelan, kedua pipinya bersemu merah. Yedam kembali memeluk erat adiknya, hatinya menghangat melihat sisi lain Doyoung yang selama ini tertutup.
"Kirain kakak kamu udah mati rasa," celetuk Yedam sambil terkekeh pelan.
"Ish tau ah sebel," balas Doyoung sambil memukul pelan lengan Yedam.
"Haha jadi kamu sebel karena Junghwan minum cola pemberian crush mu?" goda Yedam lagi.
Lagi-lagi Doyoung hanya mengangguk, bibirnya mengerucut lucu.
"Aduh gemes, laki-laki mana yang bisa ambil hati adek ku ini ha?" Yedam mencubit gemas pipi Doyoung.
"Kak, tapi aku takut dia nggak suka sama aku," lirih Doyoung, raut wajahnya berubah menjadi sendu.
"Siapasih yang nggak suka sama adek gemes aku," hibur Yedam sambil terus mencubit pipi Doyoung hingga membuatnya sedikit meringis.
"Aduh kak sakit," protes Doyoung.
"Kakak jadi penasaran sama orang itu, hmm spill dong dek yang mana," bisik Yedam penuh keingintahuan.
"Lain kali aku kasih tau deh hehe," jawab Doyoung sambil tersenyum malu-malu.
"Sip," balas Yedam sambil mengacungkan jempol. Mereka berdua kemudian beranjak menuju meja makan, aroma masakan Yedam kembali memenuhi ruangan.
Beberapa hari kemudian, di lorong kampus yang ramai, Doyoung yang merasa namanya dipanggil pun menoleh.
"Doyoung."
Seorang laki-laki dengan senyum canggung berdiri di hadapannya. "Kamu?" tanya Doyoung sedikit terkejut.
"Iya saya, So Junghwan. Sebelumnya saya minta maaf soal kejadian kemarin, jadi sebagai permintaan maaf saya membelikan kamu se kotak Cola, kalau masih kurang kamu boleh minta lagi," ujar Junghwan sambil menyodorkan sekotak minuman bersoda itu.
"Maaf saya tidak perlu itu, permisi," jawab Doyoung dingin, berusaha menyembunyikan detak jantungnya yang tiba-tiba berpacu. Ia mencoba melewati Junghwan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hwanbby [✓][Revisi]
Fanfiction⚠️Follow dulu sebelum baca⚠️ Cinta segi empat junghwan, Doyoung, haruto dan yedam. "Alah haruto cuma modal tampang doang" -So Junghwan. ⚠️Warning ⚠️ Konten bxb, dan agak dewasa jadi tolong bijak dalam membaca. Happy Reading Start : 5 November 2022 E...