si kecil

4 0 0
                                    

“Bundaaaa …. Nara mencubit Echan .. huuhu”
Teriak lelaki manis berumur 5 tahun itu, ia berjalan memasuki rumah dengan
rengekannya. Dan mengadukan masalahnya sambil memperlihatkan lengannya.

Di belakang lelaki itu gadis imut yang berusia sama dengannya, terlihat
membuntutinya.

“Lohh kok, laki-laki cengeng sih? Coba mana bunda liat, mana yang sakit?!” ucap
wanita cantik paru baya itu.

“Sebenernya gak sakit bunda, tapi Nara jahat, masa cuma Echan makan satu
coklatnya aja dia cubit Echan.” Adunya lagi.

“Tante, itu coklat Nara satu-satunya, dan Echan gak bilang minta. Dia langsung
memakannya, kan Nara kesel tante. Nara kasih tau Echan, kalo mau, ucapin minta
dulu pasti bakal Nara kasih kok. Tapi Echan malah ngambek, Nara cubit aja
tangannya.”

Seperti itulah pengakuan gadis yang membuntutinya tadi.

“Echan, Nara benar .. Kalo Echan ingin sesuatu bilang dulu sama pemiliknya. Itukan
coklat Nara, apalagi Nara cuma punya satu. Echan sebagai laki-laki juga jangan
cengeng, seharusnya Echan jagain Nara. Sekarang coba minta ma’af sama Nara..!”
Wanita paruh baya yang diguga Ibunda dari seorang anak bernama Lee Haechan-pun
menasehatinya.

Tak pikir panjang, anak laki-laki itu menuruti perkataan bunda nya.

“Nara ma’afin Echan yaa.. lain kali Echan bakal bilang dulu sama Nara.”

“Iya Echan, Nara ma’afin, Echan juga ma’afin Nara ya, sudah mencubit Echan.
Sekarang ayok main lagi.”

Tutur Nara sambil mengusap kepala sahabatnya itu. Dan lelaki itupun tersenyum,
membalasnya dengan pelukan.
Seakan memang sudah menjadi kebiasaan dan didikan orang tua mereka untuk selalu
meminta maaf dengan cara seperti itu.

“Echan, Nara mau main pasak-pasakan. Nanti Echan yang jadi pembelinya ya.”
Mereka saling menggandeng tangan dan berjalan pergi meninggalkan rumah.

“Iya Nara, nanti Echan bakal bekerja keras nyari uang buat beli masakan Nara.
Bundaa … Echan main lagi ya.”
Teriaknya di ambang pintu.

“Jangan berantem lagi ya anak manis, dan jangan cengeng.” Balas sang Bunda sambil
tersenyum.

Mereka kembali bermain di halaman rumah Nara. Hanya cukup beberapa langkah
untuk mereka sampai dirumah tersebut, karena memang rumah mereka bersebelahan.
Iya, orang tua mereka bertetangga semenjak Nara dan Echan dalam kandungan. Lahir di taun yang sama membuat mereka benar-benar seperti anak kembar.

-
-
-
Haii ini book pertama aku, yg sepertinya akan upload setiap hari sabtu atau minggu.
Semoga pembaca enjoy ya.
Kata2 yg ku sajikan memang terkadang baku kadang pula non baku.
Happy reading ..🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Say AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang