Pagi ini adalah pagi yang indah dan tenang ,namun berbeda dengan suasana membara di warung kecil milik Hanagaki.
Semua orang di sana sedang heboh dengan pertandingan antara seorang ayah dengan anaknya.
"Ahh..Mereka melakukan pertandingan lagi, siapa yang bakal menang kali ini yah? "
"Bukannya sudah jelas? Pasti ayahnya akan menang lagi. "
"Yah mana tau ia bisa menang? Mungkin saja ia sudah lebih baik dari ayahnya, walaupun kemungkinan terjadinya sangat kecil. "
Sementara mereka berbincang tentang siapa yang akan menang, ayah dan anaknya memasak nasi goreng dengan api membara. Mereka terlihat sangat konsentrasi,semua yang mereka lakukan seperti memasukan garam dan kecap,mereka melakukan itu dengan teliti.
Setelah nasi goreng sudah siap untuk disajikan, api besar yang membara itu pun dimatikan , lalu ayah dan anaknya itu memplating nasi goreng yang panas dengan aroma yang membuat lapar orang-orang yang menghirupnya.
Mereka memberikan hidangan tersebut ke orang yang akan menilai masakan mereka hari ini.
Orang tersebut adalah Atsushi Sendo atau dipanggil Akkun, ia adalah teman anaknya Hanagaki sejak kecil.
Akkun dengan sendoknya mengambil masakan dari temannya, lalu meniup nasi goreng yang panas itu, walaupun ia sebenarnya ingin melahap dengan cepat, namun ia tidak mau di hadapkan dengan rasa sakit oleh lidah yang melepuh.
Setelah makanan sudah agak hangat, ia makan lalu ia terdiam sejenak sebelum ia dengan mata penuh bintang melihat temannya dengan tatapan kagum.
"Enak sekali!! Kau sudah banyak improvisasi dari sebelumnya dan rasanya sangat pas! " - Akkun
"Yes, aku akan mengalahkanmu ayah! "-Anaknya Hanagaki
" Jangan terlalu cepat senang dulu, tunggu sampai ia memakan masakanku"-Ayahnya
Akkun lalu menengok ke arah masakan Ayah temannya, lalu dengan menggunakan sendoknya, ia mengambil lalu meniup nasinya sampai hangat.
Saat ia memakannya ia terdiam lagi, lalu ia menatap Ayah temannya dengan tatapan kagum dan mata yang berbintang-bintang.
"Enak sekali!! Rasa manis dan asinnya pas dan tekstur nasinya pas. "
"Jadi siapa yang menang? "
Seketika warung itu hening tanpa suara, semua orang menantikan hasil dari pertandingan.
"Hmmm... "
Semua orang semakin mendekatinya dengan tatapan keingintahuan
"Hmm.. Walaupun masakan Michi sudah improvisasi banyak dan sangat enak tetapi masakan ayahnya lebih enak dan rasanya lebih pas"-Akkun
"Tidak aku kalah lagi!! Padahal aku sudah yakin akan menang!! " Ucap Takemichi si protagonis imut kita
"Hehe!! Gak papa Michi, kau sudah kalah dariku beratus-ratus kali,terimalah nasibmu yang tidak akan bisa menang dariku "-Ayah Takemichi
" Kok malah jadi ngejekin aku, aku pasti akan mengalahkanmu walaupun aku harus menghabiskan 1 abad! "-Takemichi dengan air mata kecil di matanya
" Michi jangan nangis dong, yang penting kan usahanya, hasilnya mah nomor dua, lebih baik kau belajar dari kesalahan dan menjadi lebih baik lagi. "-Akkun
Yang lainnya pun menganggukkan kepala mereka yang berarti mereka setuju dengan perkataan Akkun.
" Aku tidak menangis karena itu, aku menangis karena aku harus melakukan semua tugas harian rumah selama seminggu"-Takemichi
KAMU SEDANG MEMBACA
Talented Chef
Short StoryTokrev adalah sekolah dimana chef yang berbakat berkumpul dan berkembang menjadi chef profesional,hanya orang-orang yang berbakat dalam memasak dan melewati tes yang amat sulit bisa bersekolah di sana. Takemichi Hanagaki, 18 tahun, ia adalah pemuda...