Pagi cerah dengan kicauan burung yang merdu dan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan,Takemichi bangun dari tidurnya.
Ia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya seperti biasanya, ia turun ke dapur untuk sarapan, namun ia tidak menyangka akan melihat ayahnya.
"Pa,kok tumben belum pergi ke toko?"tanya Michi
" Soalnya hari ini ayah harus bantu teman ayah untuk pindah rumah"jawab ayah Takemichi sambil menaruh omelet dan susu diatas meja makan
"Nih sarapanmu" ucap ayah Michi
"Makasih ayah, selamat makan"ucap Michi duduk sebelum memakan sarapannya
" Oh ya, Akkun telah menunggumu di luar "ucap ayah Michi
" Bicara soal Akkun, Ayah bisa tolong buatkan kunci cadangan rumah gak? Kasihan Akkun selalu nungguin di depan pasti capek"ucap Michi dengan makanan di mulutnya
"Iya iya nanti ayah suruh teman ayah buatkan, dan jangan bicara saat makan nanti kau keselek! " ucap Ayah Michi melihat anaknya sedikit khawatir
Michi hanya menganggukkan kepalanya.Setelah ia selesai makan,ia lalu mencuci piring dan gelas kotor.
"Ayah aku pergi ke sekolah dulu" ucap Michi sambil memakai sepatunya
"Iya hati-hati di jalan" ucap Ayah Michi
Ia keluar dari rumahnya dan seperti biasanya, Akkun sudah menunggunya.
"Yuk berangkat" ucap Akkun
.
.
.
.
.
."Dah Akkun, sampai jumpa nanti"ucap Michi melambaikan tangannya ke Akkun.
Akkun pun melakukan yang sama. Mereka lalu berjalan ke arah kelas masing-masing, sejujurnya Michi pengen minta ditemenin Akkun soalnya takut ketemu Kazutora.
Ia berjalan sambil memperhatikan sekelilingnya.Ketika ia sampai di depan kelasnya, ia langsung menghela nafasnya yang sudah ditahan dari tadi.
Baru melasa lega tidak bertemu dengan Kazutora,tiba-tiba seseorang memegang bahunya membuat Michi terkejut luar biasa. Lalu suara seseorang yang ia paling tidak ingin dengar, terdengar di belakang telinganya.
" Adek manis kenapa dari tadi terus waspada? Apa kau sedang menghindari aku ? "Ucap Kazutora.
'Bagaimana ia bisa tahu aku sedang menghindari dia? Apa sebegitu jelasnya kah? " pikir Michi
"Ahh.. Sepertinya aku benar, emangnya aku itu seram ya? " kata Kazutora
"Ngak kok! Kak Kazutora ngak seram kok! " ucap Michi panik sambil membalikkan tubuhnya
"Ooh? Kalau begitu.. Jadilah pacar ku" ucap Kazutora tersenyum.
"Eh?" Michi bingung sebelum mencerna maknanya
'Ehh?! Temenan aja belum, malah diajak pacaran?! Emang bener kata Chifuyu kalau dia itu orangnya aneh! "pikir Michi panik mau bilang apa
" Ano kak.. Kakak tahu Aku itu laki-laki kan? "Ucap Michi
Michi berharap bahwa Kazutora hanya salah paham dan berpikir ia adalah cewek,karena dulu pernah ada yang menembaknya karena dikiranya Michi itu cewek
" Iya aku tahu kok,aku jatuh cinta padamu ketika aku melihatmu,jadi jawabanmu apa? "Ucap Kazutora tersenyum
'Seseorang,siapapun tolong keluarkan aku dari situasi ini!! ' pikir Michi
Seperti doanya didengar, suara tidak asing bagi Michi terdengar. Michi langsung berterima kasih doanya dikabulkan dalam batinnya.
" Hey! Kazutora apa yang kau lakukan pada partnerku! "teriak Chifuyu sambil memukul kepala Kazutora dari belakang
" Ouch" Kazutora merintih kesakitan memegang kepalanya yang dipukul
KAMU SEDANG MEMBACA
Talented Chef
Short StoryTokrev adalah sekolah dimana chef yang berbakat berkumpul dan berkembang menjadi chef profesional,hanya orang-orang yang berbakat dalam memasak dan melewati tes yang amat sulit bisa bersekolah di sana. Takemichi Hanagaki, 18 tahun, ia adalah pemuda...