Prolog

101 14 5
                                    

Setelah beberapa bulan masuk asrama, kami mendapatkan permasalahan. Dibenci oleh para murid dan warga sekolah lain. kami harus dibilang kotor oleh mereka, padahal kami tidak mengerti dengan masalah ini. Memangnya kami salah apa? Kami tidak pernah tau kesalahan kami. Kalau saja mereka ingin memberitahukan pasti kami akan memperbaikinya. Menyebalkan.

Dan sekarang aku kesal dengan asrama ini, awalnya aku memang menyukainya bahkan, aku sangat menyukai asrama ini. Siapapun akan bangga karena berhasil masuk dalam asrama ini. Tapi, semenjak kejadian beberapa waktu lalu aku sedikit membenci asrama yang aku tinggali. Aku harus mencari tau kesalahanku, tapi aku tidak tau pada siapa aku harus meminta bantuan?

Berurusan dengan semua warga sekolah itu bukan hal yang mudah. Dan hanya kepala sekolah jalan satu-satunya untuk aku dan teman-temanku mengetahui kesalahan kami. Buruknya, saat ini kepala sekolahku sedang sulit di temui dan banyak yang menghalangi kami untuk bertemu dengan kepala sekolah. Aku harus bisa mencari tau dan menyelesaikan masalah ini.

***

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya gadis berambut coklat disampingnya.

"Aku akan mencoba menemui Nagusto." jawabnya.

"Kau yakin?" tanya teman lainnya yang tak terlalu percaya. Gadis itu hanya mengangguk yakin.

"Bukankah para Guru dan Ouldli melarang kita untuk menemui Nagusto?" tanya seorang lain yang sedang berdiri sambil memegang sebuah buku.

"Benar, kau tidak akan cari mati, kan?" sambar seorang gadis yang baru datang sambil membawa 5 gelas susu.

"Tidak. Aku akan mencobanya kali ini aku akan benar hati-hati untuk menemui Nagusto." jawabnya.

"Terserah kau, saja. Sebelum kau pergi, cepatlah minum susu buatanku. Aku sudah membuatnya dengan suaah payah. Banyak orang yang menghinaku dan melirikku sinis saat aku membuat susu ini. Seakan aku ini adalah sebuah hantu sehingga mereka bergidik ngeri padaku." celoteh gadis itu yang sedari tadi membawa susu. "Lihatlah perjuanganku." Gadis itu menunjukkan bajunya yang lumayan kotor karena noda.

"Kau diapakan oleh mereka? Beraninya dengan saudaraku. Keterlaluan!" rutuk gadis yang tadi membaca novel itu merupakan kembarannya.

"Percuma, sudah. Lebih baik aku pergi sekarang, sebelum ada guru ataupun ouldli yan melihatku." Gadis itu segera keluar dari kamarnya setelah menghabiskan segelas susu. Pergi dengan mengendap-endap itu sangat mengerikan terlebih lagi dia harus mengumpat atau bersikap biasa saja ketika ada seseorang yang melihatnya.

Sekarang gadis itu sudah berada di depan ruangan Nagusto setelah beberapa menit yang lalu ia mengumpat dibalik tanaman dan memastikan bahwa disekitar ruangan Nagusto sepi. Dan sekarang ia bergerak dengan hati-hati dan melihat kesekelilingnya memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya. Terasa sebagai maling yang akan melakukan aksi pencurian.

Tok... tok... tok...

***

Halo :v haii killer app di ulang lagi :v saya dipaksa masa buat nulis prolog :"vvvvv tolong aku diancam! :VVVV nanti nama pemerannya beda sama killer apl sebelumnya :"v itu permintaan dari si olip ah :"v padahal uda bagus gitu pake nama cr biar kita popular :v wks sudahlah :v bay jangan lupa pollow aldiilams dan shaviaa_z okeh? -Al.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Killer AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang