02.

303 32 8
                                    


.

.

[ Warning : Cerita ini mengandung unsur dewasa, dan kata-kata yang kasar atau vulgar. Bijaklah dalam membacanya! ]

.

.

***

Ke empat cowok berdiri saling menghadap. Satunya menunduk kepala karena ditatap agak intens oleh cowok lainnya.

Yuta yang seharusnya menjadi penanggung jawab atas suasana canggung juga tegang begini, langsung saja bertindak. Kasihan juga melihat bagaimana posisi Renjun agak disudutkan. Apalagi melihat tatapan Doyoung seperti ingin melubangi kepala.

"Ah, perkenalkan dia Renjun, kami bertemu di bar beberapa jam yang lalu," ujar Yuta sebagai pembuka suasana, dia memperkenalkan Renjun kepada dua sahabat sialannya itu.

"Annyeonghaseyo..." sapa Renjun masih canggung.

"Dan Renjun, mereka sahabatku. Doyoung dan Jaehyun," lanjut Yuta kini balik memperkenalkan dua sahabatnya itu kepada Renjun.

"Halo, aku Jaehyun..." itu suara Jaehyun masih lebih baik dan terdengar ramah.

Berbeda dengan Doyoung, cowok itu bahkan masih menatap Renjun seperti seorang musuh yang harus dilenyapkan. Terlalu sinis dan sama sekali tidak bersahabat. Renjun saja jadi ragu untuk balas memandang.

Atau, adakah dia berbuat salah?

"Yuta, aku haus. Ayo temani aku buat minuman!"

"Hah?"

Belum menunggu reaksi Yuta, Doyoung sudah menyeret sahabatnya itu menuju dapur. Mendadak, bahkan meninggalkan Renjun bersama Jaehyun dalam keadaan bingung.

Akibat tingkah kurang bersahabat dari pacarnya, Jaehyun sendiri jadi tak enak hati. Sepertinya Doyoung tidak begitu suka dengan keberadaan Renjun, entah mengapa. Lantas, Jaehyun bertindak agar cowok lebih kecil ini tidak tersinggung.

"Maafkan dia, tingkahnya memang seperti itu..."

Renjun mengulum senyum, paham.

"Ya, tidak apa, kok."

"Oia, silahkan duduk! Selagi menunggu mereka membuat minuman."

"Ne, terima kasih."

Kedua cowok di ruang tamu memutuskan duduk pada sofa. Meski canggung, tapi beruntung Jaehyun lebih aktif dan sesekali mengajak Renjun mengobrol. Tidak tahu, bagaimana kondisi dua cowok lainnya di dapur. Suara mereka juga tidak kedengaran.

Agak aneh.

.

.

.

.

.

Yuta ingin sekali mengumpat. Sudah menyeretnya ke dapur, Doyoung malah menyudutkan tubuhnya pada Pantry dapur, kemudian menyerangnya tiba-tiba dalam ciuman rakus. Bagai takut kehabisan, Yuta sampai kesulitan sendiri.

Mau memberontak, Doyoung tak mau kalah. Berkali juga menggigiti ujung bibirnya, ketika Yuta kesakitan dan tak sengaja membuka mulut, lidah Doyoung sudah siap menjilati seisi mulutnya. Tidak membiarkannya bersantai sedikitpun. Bukan menikmati, yang ada Yuta teramat jengkel. Berusaha melepaskan diri, kedua tangan dia coba dorong-dorong tubuh Doyoung. Masih saja sahabat sialan nya ini tak berhenti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAUGHTY [ JaeYuDo with Renjun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang