"Silahkan masuk"
Sunoo memberikan jalan pada pria yang berdiri kaku sambil menyigar rambutnya kasar. Sepertinya ia kelelahan dan ingin sekali berbenah diri.
Sunoo di lewatinya begitu saja tanpa ucapan yang keluar dari mulutnya. Sunoo bingung namun dia berusaha untuk tersenyum maklum,mungkin dia sedang kelelahan dan tidak ada mood untuk berbicara. Nanti,pasti ada saatnya Sunghoon akan sedikit membalas atensinya dan menyapanya. Mungkin.
Sunoo membuyarkan pikirannya dan bergegas membantu Sunghoon untuk meletakan kopernya. "Biar ku bantu"
Sunghoon diam saja membiarkan laki-laki yang lebih kecil darinya mengambil alih barang bawaannya.
"Aku sudah menyiapkan air panas di kamar mandi,jadi kamu bisa memakainya setelah ini Sunghoon."
Tanpa membalas perkataannya lagi,Sunghoon membuka jaketnya dan masuk ke dalam kamar mandi. Entah perasaannya atau apa tapi wajah Sunghoon terlihat lebih dingin dari sebelumnya.
Sunoo tak ambil pusing dengan itu,mungkin suasana hatinya sedang buruk,karena yang ia tau dulu Sunghoon adalah anak yang ekspresif dan tidak cuek.
Sunoo segera menata koper milik Sunghoon dengan rapih,ia juga mengambil jaket yang sebelumnya di pakai oleh Sunghoon dan ia taruh pada lemari agar tidak berantakan. Jari jemarinya terus berkutik membenahi sesuatu yang menurutnya harus di benahi hingga atensinya menangkap sebuah kertas yang terselip pada Buku tebal di atas meja belajar.
Sunoo terkejut,itu adalah lukisan dirinya dan Sunghoon 7 tahun yang lalu. Lukisan yang mereka buat bersama-sama di taman belakang!
Sunoo menutup mulutnya kagum,tersadar bahwa seseorang keluar dari kamar mandi,ia menghampirinya dan menunjuk sebuah lukisan yang telah Sunoo temukan.
"Sunghoon kau masih menyimpan lukisan ini?! Aku pikir kau membuangnya karena dulu tidak puas dengan hasil yang kita buat! Kkkkk ini lucu sekali!"
Sunoo tersenyum girang memandang lukisan pinguin dan rubah yang sedikit pudar,ia menatap Sunghoon berharap memiliki reaksi yang sama dengannya,mengingat masa lalu yang menyenangkan dan lucu bila di ingat. Namun nyatanya tatapan yang ia dapatkan hanyalah kerutan dahi dan rasa kesal..?
"Kau."
Sunghoon menjeda kalimatnya.
Ada apa ini. Kenapa rasanya begitu mencekam dan dingin. Seseorang di hadapanku seperti bukan orang yang aku kenal. Aku tak mengenali orang ini. Sunghoon ada apa denganmu
"Apa yang kau lakukan di kamarku?! Kau pelayanku bukan? Tugasmu hanya mengantarku sampai di depan pintu!"
Ia mengusak rambutnya yang masih basah,sunghoon terlihat marah.
"Dan kau mengucap namaku seakan kita dekat— membuatku muak!"
Sunghoon melangkahkan kakinya sejajar dengan Sunoo yang menatap dirinya penuh pilu.
"Panggil aku dengan nama yang semestinya kau sebut sebagai seorang majikan"
"Aku bukan temanmu dan aku tidak mengenalimu."
_______________________
Di taman belakang. Taman yang di papari berbagai jenis bunga cantik,di lengkapi air mancur dengan dua pantung angsa yang melengkapi keindahan malam di tempat ini.Tempat yang menjadi pijakan pertama ketika dirinya merasa kesepian atau hanya sekedar tak ada kerjaan sekalipun. Bahkan mungkin tempat ini menjadi favoritnya walaupun sepertinya alasan menyukai tempat ini sudah tak sama lagi.
Dulu alasan ia menyukai tempat ini karena tempat ini adalah saksi bisu bagaimana eratnya pertemanan Sunoo dan Sunghoon. Semuanya mereka lakukan disini. Bermain bola,petak umpet,melukis,bermain selang air— banyak hal yang terekam di memori dan membuatnya rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
-Try Again | sunsun
Teen FictionTeman lama. Menyelimuti seribu kerinduan,menginginkan harapan semu,lama tak berjumpa walau dirinya hanya rindu sendiri. Bawahan tak akan lupa dengan tuannya "My love for you is a journey, starting at forever and ending at never"