Chapter 1

652 109 39
                                    

PAIRING : SasuHina

.

GENRE : Romance, Hurt/Comfort

.

RATED : T

.

DISCLAIMER :

Naruto © Masashi Kishimoto

Dance Party © Mell Hinaga Kuran

.

WARNING (s) : AU, TYPO, OOC, EYD, and many others

.

.

.

.

.

.

Bel istirahat telah berbunyi. Semua murid segera meninggalkan ruang kelas menuju ke kantin. Kecuali seorang gadis berambut panjang indigo yang memilih menghabiskan waktu istirahatnya di dalam kelas. Ia menyantap bekal makanan yang dibawanya sembari membaca buku dengan seksama.

Begitulah setiap hari. Buku adalah sahabat terdekatnya. Dimanapun dan kapanpun, buku selalu menyertainya. Maka tak heran ia termasuk salah seorang murid di Konoha Highschool yang mempunyai prestasi paling bersinar diantara murid lain.

"Hinata ..." Panggil Naruto tiba-tiba, membuatnya tersedak makanan karena terkejut dengan keberadaan lelaki pirang itu.

"Kau tak apa-apa kan, Hinata? Ini minumlah!" Naruto memberikan sebotol air mineral. Tanpa sungkan menepuk-nepuk punggungnya. Sedangkan wajah si gadis langsung memerah dan salah tingkah.

"Bagaimana sekarang? Apa sudah merasa baikkan?" Tanya Naruto terlihat khawatir.

"I-iya." Jawab Hinata singkat. Berusaha keras menyembunyikan wajahnya yang merona agar tak diketahui oleh Naruto.

"Oh iya, apa kau melihat Sakura?"

"Tadi aku melihatnya pergi bersama Sasuke." Jelas Hinata dengan perasaan sedih. Karena lelaki yang diam-diam disukainya malah menanyakan gadis lain.

Ia tahu kalau Naruto memang menyukai Sakura sejak awal, tetapi Sakura selalu bersikap kasar dan tak acuh pada Naruto. Karena gadis itu menyukai lelaki lain, yaitu Uchiha Sasuke.

Sasuke termasuk murid yang cerdas seperti Hinata. Meskipun Sakura tak pernah bersikap lembut pada Naruto, namun lelaki itu terus saja mengejar-ngejarnya. Begitupun Sakura selalu berusaha untuk mendekati Sasuke, meskipun ia selalu diperlakukan dingin olehnya.

"Sasuke..." Naruto terbelalak kaget. "Lalu mereka pergi kemana?" Tanyanya tak sabar.

"Entahlah."

"Terimakasih ya, Hinata." Ucap Naruto membelai lembut kepalanya, kemudian pergi setengah berlari seolah takut kehilangan sesuatu yang begitu penting jika ia terlambat meski sedetik saja.

Wajah Hinata begitu suram, bagaikan Sang Mentari kehilangan cahaya. Hatinya sedih dan terluka setiap kali Naruto memperhatikan atau membicarakan Sakura. Tak ada seorangpun yang tahu akan perasaannya itu. Ia pintar menyembunyikan semua, meski akhirnya ia sendiri yang menderita. Menelan pahitnya sakit hati tanpa bisa bercerita pada orang lain.

xxx

Ruang kelas yang tadinya ramai, sekarang menjadi sepi. Semua murid telah meninggalkan sekolah dan kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan Hinata masih ada disana. Hari ini adalah jadwalnya membersihkan kelas bersama dengan Mijin. Namun karena Mijin ada urusan, terpaksa ia mengerjakannya seorang diri. Dengan semangat ia membersihkan ruangan itu, hingga terlihat rapi dan bersih.

DANCE PARTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang