Selamat membaca
Sekolah kini mulai sepi karena jam pulang sudah berbunyi sejak 1 jam yang lalu. Tapi pemuda dengan surai Merah putih yang tak lain adalah Indo masih berada di sekolah.
Indo sekarang sedang berada di perpustakaan sekolah. Sendiri? Tentu tidak. Dia ditemani oleh North Korea, teman sekelasnya. Mereka mendapatkan tugas dari guru untuk membuat makalah observasi.
Kalau kalian bertanya ke mana Monaco? Dan kenapa bukan Monaco yang menemani Indonesia? Jawabannya karena Monaco mengikuti ekskul hari ini.
North Korea menawarkan pada Indonesia untuk mengerjakannya bersama di perpustakaan, siapa tau akan lebih membantu.
"Apa yang akan kau observasi, Indo?" tanya N.K.
"Aku memilih tempat pusat daur ulang kota ini." jawab Indo.
"Hm? Apa yang membuatmu tertarik?" tanya N.K.
"Yah, aku hanya tertarik dengan upaya mereka untuk mengurangi sampah plastik." jawab Indo. N.K mengangguk paham.
Indo mencari beberapa referensi dari berbagai buku, tapi tiba-tiba saja dia teringat tentang kejadian di kantin tadi siang.
"North." panggil Indo.
"Hm?"
"Sebenarnya...ada hal yang ingin kukatakan padamu. Aku juga perlu saran." N.K tertawa pelan.
"Kau bisa mengatakan apa saja, Indo." ujarnya.
Indo hanya tersenyum kecil.
"Ada hal yang membuatku bingung. Kau tau kan ketika aku kelas 1, aku sama sekali tidak pernah mengikuti kegiatan lomba apapun." N.K hanya mengangguk.
"Tapi, siang tadi, Germany dan Japan menawariku untuk mengikuti turnamen badminton. Yang membuatku bingung adalah...er...kau pasti mengerti, 'kan?" jelas N.K mengerti.
Jujur, Indo ada keinginan untuk mengikuti turnamen. Hanya saja, dia masih ragu dengan pilihannya antara mengikuti atau tidak. Apalagi mereka juga akan menghadapi ujian semester akhir. Itu yang membuat N.K berpikir saat ini.
"Indo, aku tidak bisa memberikan solusi yang tepat untukmu saat ini. Aku hanya tau kemungkinan yang akan terjadi jika kau memilih salah satunya." jawab N.K.
Indo mengangguk.
"Kalau kau ikut turnamen. Yang pertama, kau harus bisa menyeimbangkan antara waktu belajar dan berlatih. Kedua, waktumu untuk beristirahat bisa dibilang minim dan yang terakhir, waktumu untuk dirimu dan keluargamu juga pasti akan terganggu." Indo mengangguk, dia memang sudah menduganya.
"Sekarang untuk kemungkinan jika kau tidak mengikuti turnamen. Yang pertama, waktumu tidak akan terganggu. Yang kedua, kau akan melewati kesempatan yang sangat berharga, apalagi mengingat kita kelas 2 sekarang."
Benar juga. Ugh, Indo sangat tidak ingin membayangkan bagaimana nanti ketika dia di kelas 3. Kau harus benar-benar berjuang untuk masuk ke universitas yang kau inginkan.
"Hanya itu yang bisa aku katakan. Maaf jika tidak membantu." ujar N.K.
"Tidak, justru aku mendapatkan pencerahan. Hanya butuh sedikit keyakinan lagi." Indonesia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Do It
Fanfiction"Indonesia melakukannya dengan sangat baik" "Karena aku percaya. Kerja keras kita akan terbayarkan suatu hari nanti." - Indonesia. Warn! 1. Cerita hanyalah fiksi. 2. Tidak berniat untuk menyinggung pihak manapun. 3. Typo merajalela. 4. CH di sini bu...