Hai namaku Khanza Khairunnisa, umurku 4 tahun, 3 bulan lagi adalah hari ulang tahunku, tepatnya di tanggal 26 Maret.Aku mempunyai 2 kakak perempuan, yang pertama namanya Salsabila, dia masih SD di SDN Sari Parma, dia baik namun kadang suka bikin aku nangis. Yang kedua namanya Salna syafira, dia masih TK di Insani Puri, dia baik banget sama aku.
Tepat di pagi hari, hari minggu 4 anak SD sedang bermain dan 1 anak balita yang ikut main bersama sang kakak. Kakak nya yang asik bermain bersama teman-temannya hingga melupakan jika dia bermain sama adiknya, untung saja ada bunda yang selalu jaga aku, jadi aku merasa aman jika didekat bunda.
"Ayah sebentar lagi pulang, nanti kita jalan-jalan ya, kita main sama ayah"kata bunda kepada aku
"I-ya" jawabku sambil terbata karena masih belum lancar berbicaraSetelah pulang kerumah, aku bertemu ayah yang baru saja masuk rumah, dan aku berbicara kepada sang ayah "susu" aku sangat menyukai susu ultra yang biasa ayah bawa setelah pulang kerja. Ibu mengambil susu yang telah diberikan ayah dan dimasukkan nya kedalam botol susu aku, setelah minum susu aku pun tertidur.
2 bulan kemudian
Ibuku sedang memandikan kak Salna, aku bermain bersama kak bila, namun kakak ku asik bermain bersama teman-temannya, main boneka sampai melupakan aku. Saat itu aku belum mengerti apapun sampai aku pun terjatuh "bug" (suara pagar jatuh).
Tiba-tiba seorang ibu-ibu menghampiri aku dan berterik memanggil nama bunda ku
"MAMA BILA" terika ibu-ibu itu
Bunda langsung keluar dengan wajah panik saat melihat aku sudah tak berdaya tertimpa pagar yang cukup berat, bunda langsung membopong ku dan memanggil ojek dekat rumah, bunda langsung melilitkan handuk yang dipegang nya untuk kepala aku yang terus bercucuran darah. Bunda tidak sempat menelfon ayah yang sedang kerja, jangan ditanya bagaimana paniknya tetangga aku, bunda menitipkan kakak-kakak ku ke tetangga yang sudah dianggap seperti saudara sendiri.
Setelah sampai rumah sakit aku langsung dibawa ke IGD, langsung diperiksa oleh dokter dan dokter menyarankan agar segera di operasi. Bunda Pun langsung menyetujui aku untuk dioperasi.Setelah aku dimasukkan kedalam ruang operasi, bunda baru sempat menelfon ayah. Setelah pulang kerja, ayah langsung ke rumah sakit melihat kondisi aku yang masih ada didalam ruang operasi. Ayah dan bunda terus berdoa agar operasi aku berjalan dengan lancar.
Setelah operasi dokter keluar dari ruang operasi dan memberi tahu bahwa operasi nya berjalan dengan lancar.
Bunda langsung menangis saat melihat aku tak berdaya yang masih tertidur efek dari obat biyus yang diberikan dokter. Ayah yang biasanya bisa menenangkan bunda, kini tak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan bunda menangis.
1 hari setelah operasi
Banyak tetangga yang datang menjenguk aku ke rumah sakit, membawakan banyak makanan untuk bunda dan makanan bayi untuk aku makan, parcel buah yang tergeletak disamping tempat tidur aku.
Mereka terus memberikan semangat kepada bunda bahwa aku akan baik-baik saja, aku akan sembuh dari rasa sakit ini.
Malam hari
Aku menangis menahan rasa sakit yang luar biasa setelah operasi, bunda terus menenangkan aku agar tidak menangis lagi.
1 bulan kemudian
Tepat ditanggal 26 Maret dimana aku ulang tahun, disitu aku sudah mulai mendingan tidak merasakan sakit yang luar biasa saat seperti setelah operasi. Disitu aku merasakan bahagia sekali, ulang tahun dirayain walaupun bukan teman-teman aku yang datang melainkan teman kak bila yang datang. Mereka membawakan aku kado, ada yang memberikan boneka bebek, boneka beruang dan banyak lagi mainan
Bunda membuat kue ulang tahun yang sangat bagus untuk aku, dan bunda merayakan nya sangat mewah, aku menyukai pesta ini.
Setelah ayah pulang, ayah langsung menghampiri aku dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk aku dan memberikan aku hadiah, yaitu boneka beruang yang cukup besar, aku menyukai nya.
17 tahun kemudian
Aku sudah masuk SMA, aku tidak bisa melihat jelas dipapan tulis saat guru menjelaskan materi, mungkin efek dari operasi waktu kecil makanya mata aku agak terganggu.
"Bun nanti periksa mata ya, soalnya kalo guru nulis di papan tulis gk kelihatan" ujarku kepada bunda.
"Iya sayang nanti kita periksa ya dilangganan ayah" kata bunda
"Kapan mau periksa nya?" Tanya bunda
"Terserah bunda aja"
"Yaudah sekarang aja ya periksanya" kata bunda dan langsung siap-siapAkupun langsung ikut siap-siap, dan segera berangkat ke optik langganan ayah.
Setelah melihat kondisi mata aku, wanita itu berkata kepada bunda "waktu dulunya pernah kecelakaan gk ya?"
"Gk pernah" kata bunda aku, tapi setelah diingat kembali "pernah, jatuh dari pagar" kata bunda ku
"Oh mungkin efek dari itu kali ya bun, soalnya minus nya gede banget bun ini" kata penjaga optik itu yang memeriksa mataku
"Kayanya kacamata nya jadi nya nanti ya bun soalnya ini minus nya gede banget, jadi harus dipesan dulu" kata penjaga optik itu
"Oh iya, nanti di wa aja ya kalau sudah jadi" kata bundaAkhirnya setelah periksa mata, bunda mengajak aku makan bakso yang berada didekat optik itu, bakso itu juga merupakan bakso langganan keluarga kami.
Aku sangat menyayangi bunda yang selalu menjaga aku dari aku kecil hingga sebesar ini.
Iseng upload soalnya lagi bikin cerita. Kayaknya cuma segini aja deh ceritanya, tapi kalo ada yg mau cerita ini dilanjutin komen ya guys, thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasib Malang Seorang Anak Kecil
RandomSeorang balita yang belum mengerti apa apa harus mengalami nasib malang