Hari ini gadis itu tepat berusia 6 tahun, dimana ini adalah tahun terakhir bagi Eiden untuk mengisi hidupnya sebelum dia benar-benar melupakan Eiden.
“Hari ini kau tepat berusia 6 tahun, ini adalah tahun terakhir untukku membagi waktu dan kebahagiaan denganmu,” ucap Eiden kepada Gadis manis yang masih tertidur pulas.
Ceklek
Pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita dengan paras yang cantik, ya, dia adalah Ibu dari gadis manis ku."Sayang, ayo bangun. Ini hari special bagimu loh, ayo mandi Bunda udah siapin gaun yang cantik untukmu."
"Emm, sudah pagi ya? Rasanya Aku bermimpi sangat indah tadi malam."
"AH, BUNDA! BUNDA TAHU TIDAK? SEMALAM AKU BERMIMPI AKU MEMAKAI GAUN YANG BEGITU CANTIK LOH!" ucapnya dengan begitu antusias dan dibalas kekeh-an ringan dari Bundanya.
"Sudah-sudah ayo mandi, akan Bunda kabulkan mimpimu."
Pandangannya beralih, dia melihat Eiden yang tengah menjadi saksi kisah bahagia gadis kecil miliknya itu.
'Apa kau yang membuat mimpiku begitu indah?' gumam gadis tersebut yang mampu didengar oleh Eiden.
“Ya, kau benar. Saya yang melakukan itu.”
Beberapa menit berlalu, dia sudah bersiap untuk menjadi putri sehari di hari bahagianya ini.
Penampilan yang begitu cantik, persis layaknya putri dalam dongeng. Gaun putih indah menyatu dengan kulit cantik miliknya. Penampilannya begitu lengkap dengan adanya mahkota yang Ia pakai, sangat persis dengan Putri di negeri dongeng.
“Cantik, cantik sekali. Kau manusia terfavorit yang Saya temui, kau layaknya putri negeri dongeng yang amat cantik. Saya mencintaimu sejak pertama Saya melihat dirimu.”Siapa yang tidak terpesona dengan kecantikan gadis ini? Kesempurnaan fisik dia miliki, kasih sayang dan cinta juga menyertainya. Bagaimana bisa kalian menolak keindahan dirinya?
___________________________________
Waktu menunjukkan pukul 13.26 dimana para tamu undangan sudah berdatangan. Pandangannya beralih menatap seorang lelaki yang tengah tersenyum kala melihat penampilan gadis ku yang begitu amat cantik.
Dia menghampiri lelaki tersebut dengan begitu antusias, berlari kecil untuk segera sampai dihadapan lelaki tersebut sangat lucu jika Ia yang melakukannya. Setelah sampai dihadapan lelaki tersebut Ia berhambur dalam pelukan lelaki itu, nampaknya mereka sedang membayar rasa rindu dengan pertemuan.
"Aaa Aku sangat merindukanmu," ucapnya setelah Ia melepaskan pelukan gadis itu.
"Aku juga, kau tahu? Aku begitu kesepian saat kau pergi, tidak ada yang bisa ku ajak bermain lagi. Hari-hariku sangat membosankan tanpa adanya dirimu," jelas gadis itu seraya membuat lengkungan kecil di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duniamu Duniaku Aiden
General FictionAku tidak mengerti, mengapa cinta dapat tumbuh diantara kita? Aku yang tak mampu Kau genggam, kan Kau yang tak mampu Aku miliki.