2.

33 5 4
                                    

Mizuki mengambil kaleng yang berisikan sarden lalu menuangkannya ke teflon dengan api yang sudah menyala di bawahnya,lalu ia memasak sarden tersebut hingga matang ditemani dengan suara rintikan hujan deras yang berjatuhan mengenai atap rumahnya.

Ia menyajikan sarden yang baru saja ia masak ke dalam piring putih lalu memakannya dengan lahap menikmati semua bumbu dan bahan bahan yang bercampur menjadi satu di dalam rongga mulutnya.

Makanan pun habis tak bersisa di atas meja,gadis itu berjalan ke luar ruangan menuju kamarnya, lalu membaringkan badannya ke kasur, ia tersenyum saat mengingat kejadian tadi sore dimana ia pertama kalinya mengobrol sedekat itu dengan fuji kaze(guru kelasnya) orang yang sangat ia sukai.

Jantungnya masih berdebar sampai saat ini ia tak henti²nya mengingat kejadian tadi... Gadis itu tampak sangat bahagia,dia selalu ber'angan²suatu hari nanti dia bisa memiliki guru kelasnya itu,ia pasti akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia. Andai sekali.

ia sangat ingin menyatakan perasaannya bahwa dia sangat menyukai fuji kaze sang guru kelas, tetapi.. Ia tetap saja tidak bisa memberanikan diri untuk melakukannya di sisi lain ia sudah tak tahan lagi, ia ingin sekali menjadi kekasih pria itu, tetapi kenapa dia tidak bisa mengatakannya langsung, ia takut jika gurunya tidak memiliki perasaan yang sama kepada gadis itu, atau bahkan dia sudah mempunyai pasangan.
Pikirannya mendadak kacau seketika tak henti²nya ia memikirkan guru kelasnya yang bernama fuji kaze itu
Tidak hari ini saja ia memikirkannya bahkan setiap hari ia selalu memikirkan pria itu"bagaimana jika dia diam² sudah memiliki pacar atau bahkan istri..aku sungguh tidak rela jika kau bersama gadis lain"ucapnya kepada diri sendiri

Pagi pun tiba matahari muncul dari persembunyian nya tetapi sinarnya terhalang oleh awan mendung berwarna abu² yang membuat hampir dari sebagian kota Tokyo menjadi gelap.

Hujan deras sudah reda sejak pukul jam 12 malam digantikan dengan grimis kecil yang masih berlangsung smpai saat ini, jalanan² kota mengalami banjir tetapi hanya sampai di mata kaki orang dewasa saja.

Mizuki pun keluar dari rumahnya dengan berpakaian seragam sekolah khas SMA Jepang dengan berbalut jaket hitam,Ia membawa payungnya tetapi tidak digunakan ia hanya berjaga2 jika saat sedang di jalan nanti hujan akan turun kembali.

Ia berjalan menuju halte terdekat dimana bus sekolah berhenti disitu menjemput dirinya dan semua siswa lainnya.

Terlihat kerumunan seorang siswa yang sedang berebut masuk ke dalam bus sekolah dari tempat ia berdiri

Mizuki segera berlari menuju kesana ia takut jika ia tidak mendapatkan tempat duduk didalam bus.
Sesampainya di sana ia berhasil menyelinap masuk dan duduk di kursi kosong paling belakang.

Setelah semuanya beres, sopir bus pun menjalankan mobilnya dengan laju menuju ke sekolah... Gadis itu menyenderkan kepalanya di kaca mobil memejamkan kedua matanya sambil menikmati alunan lagu yang berasal dari benda kecil(earphone) yang sudah terpasang rapat di kedua telinganya.

Beberapa menit berlalu bus pun sampai di gedung sekolah, semua orang di dalam bus itu berlarian keluar memasuki gerbang, hanya tersisa satu orang di dalam bus yang sedang tertidur pulas, gadis itu tidak menyadari bahwa dirinya sudah sampai ditempat tujuan,sampai sopir bus pun menghampiri gadis itu dan membuyarkan mimpinya.

"Hey.. Nona.. Bangunlah,kita sudah sampai disekolah" Ucap pria paruh baya(sopir) menepuk nepuk bahunya

Gadis itu pun terbangun keheranan lalu melihat keseliling mobil tidak ada satu pun orang yang ada disana kecuali dirinya dan pak sopir

"Apa semuanya sudah keluar? " Tanyanya

"Iya nona.. Semua temanmu sudah masuk ke sekolah hanya tinggal kau"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When It RainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang