𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 ⁰²

1.6K 392 43
                                    

“Maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Maaf..”

🅘 🅣 🅛

• Ꙭ •

Pernahkah kalian mengetahui bahwa air mata bisa melegakan hati, pasti ini adalah kalimat yang pernah terdengar. Walau menyakitkan, namun dengan menangis, bisa melegakan diri sendiri.

Oleh karena itu, lakukanlah sesuka hati. Tumpahkanlah semua beban di diri sendiri dalam tangisan kalian, hal ini tidak perlu memandang fisik--baik pria atau wanita, semua bisa terisak menangis karena ia terluka, secara fisik, mental, atau batinnya.

Semua boleh menangis, tidak harus terpaku dengan memandang gender saja..

Tak ada larangan untuk itu.

Semua bisa berubah, namun jangan pernah meninggalkan diri sendiri, hanya demi perubahan itu. Apa baik nya jika kau membuang diri sendiri hanya untuk perubahan yang lebih baik, bukankah itu sama saja dengan membuang dirimu yang asli?

Lantas apa itu salah?

Apa itu akan berakhir baik?

Entahlah.. Semua memiliki keyakinan masing-masing, meski salah, meski itu benar, semua punya pembelaan diri, dan sebagai makhluk hidup, jangan sesekali menghakimi seseorang tanpa tahu darimana 'dia' seperti itu, jangan memandang sebelah mata, dan jangan pernah mengabaikan orang-orang seperti itu.

Karena, setiap tindakan yang dilalui bisa mengubah tingkah seseorang, bisa memicu perubahan seseorang.

Dari baik ke buruk, atau sebaliknya. Itulah siklus hidup yang berbahaya, namun harus di jalani setiap orang, karena sesungguhnya dunia adalah tempat seperti itu. Jika lemah, maka hukum rimba akan memangsa-mu. Oleh karena itu, bertahanlah dengan cara apapun itu.

Entah bagaimana cara bertahan, tapi semua orang punya cara tersendiri untuk berbahagia.

Dan itu tidak salah, bukan?

Karena kebahagiaan adalah hak bagi setiap makhluk hidup, apakah kalian ingin menghakiminya, silahkan saja.

Toh, kalian juga ingin hidup bahagia. Tak ada salahnya dengan itu, kan..

• Ꙭ •

"Kenapa? Apa yang pria itu bicarakan padamu, Yoojin? Dia tidak menyakiti mu, kan?"

Yoosung menatap cemas pada Yoojin, yang tertunduk setelah pertemuannya antara Yoojin dan pria bersurai kuning bernama Kim Jungoo itu.

Karena Yoosung di larang untuk ikut, makanya pria berambut hitam yang sedang memakai kaos putih polos itu, terdiam sembari menunggu cemas kepulangan adiknya di rumah.

"Yoojin, dia menyakitimu? Kalau gitu aku akan---"

Srak

Tangan Yoojin menahan saudara laki -lakinya untuk berdiri, menahan erat pergelangan Yoosung hingga membuat pria itu terdiam kaku dengan bingung.

ITL || LOOKISM [YOOSUNG X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang