[ END] The Heartthrob Protagonist Just Wants To Monopolize Me

108. Memata-matai (25)

Ji Mingxia tiba-tiba melihat ke belakang. Tempat parkir bawah tanah kosong, dan Anda dapat melihat bagian bawahnya sekilas, dan tidak ada orang lain selain mereka.

"Ada apa?" ​​Yu Ning segera menyadari ketidaknormalan Ji Mingxia.

"Aku merasa seperti ada yang memperhatikanku," kata Ji Mingxia.

Cincin di tangan Yu Ning sedikit menggeliat, melihat sekeliling perlahan, dan menemukan bahwa tidak ada yang aneh.

"Kalian berdua, tolong." Pada saat ini, pengemudi berkata kepada Ji Mingxia dan Yu Ning.

Melihat Ye Chen sudah menunggu, Ji Mingxia dan Yu Ning membuang muka dan mengikuti Ye Chen ke bangsal Ye Tian.

Ye Tian sedang mengepak barang bawaannya di bangsal, dan ketika dia melihat Ji Mingxia dan rombongannya datang, dia akan menyapa, dan kemudian dia dengan tajam menemukan bahwa Ji Mingxia dan Yu Ning berdiri di samping satu sama lain, dan ada seorang pengemudi di sebelah mereka, dan kemudian itu adalah Ye Chen.

Mata Ye Tian tidak bisa membantu jatuh pada Ye Chen. Ye Chen, yang wajahnya pucat pada awalnya, menjadi hitam seperti bagian bawah pot ketika Ye Tian melihatnya seperti ini, dan memalingkan wajahnya di tempat, tidak melihat Ye Tian.

Ketika Ye Tian melihat masalah Ye Chen, dia tidak bisa menahan tawa di tempat.

Melihat semua orang menatapnya, Ye Tian dengan cepat menyingkirkan ekspresi schadenfreude-nya, berjalan ke Ji Mingxia, dan menyapanya dan Yu Ning.

Meskipun Ji Mingxia dan Ye Tian telah bertemu beberapa kali, mereka tidak terlalu akrab satu sama lain, dan antara Yu Ning dan Ye Tian, ​​​​mereka tidak pernah berbicara.

Semua orang saling menyapa sebentar, dan setelah beberapa saat, Ye Chen mengikuti perawat untuk menjalani prosedur pemulangan, dan Yu Ning juga berjalan ke samping untuk membantu mereka mencuci buah.

Mengambil keuntungan dari ketidakhadiran semua orang, Ye Tian segera mendatangi Ji Mingxia dan mengatakan gosip: "Apakah kamu dan Yu Ning bersama?"

Ji Mingxia tidak berharap Ye Tian begitu langsung: "Kami ... hampir ..."

"Aku tahu bahwa kalian berdua adalah pasangan. Kakakku masih penuh percaya diri. Tidak mungkin untuk memikirkan campur tangan di antara kalian," kata Ye Tian, ​​dan menggali kotak hadiah dari bawah tempat tidur ke tangan Ji Mingxia.

Tepat ketika Ji Mingxia ingin menolak, Ye Tian berkata, "Inilah yang saya tanyakan kepada teman-teman saya di lingkaran, dan mereka merekomendasikannya kepada saya. Mereka mengatakan bahwa itu sangat mudah digunakan, dan sangat cocok untuk Anda. Saya membelinya untuk Anda, dan Anda harus menerimanya. "

Kemasan luar kotak hadiah berwarna biru tua, kecuali merek dagang kecil, tidak ada pengantar teks lainnya.

"Sangat cocok untuk kita?" Ji Mingxia bertanya dengan curiga.

"Ya, kamu akan tahu ketika kamu kembali dan membongkarnya. Jangan lihat sekarang, jangan sampai kakakku kembali nanti dan terluka hahahahaha."

Ye Tian tersenyum, setengah bercanda dan setengah menjelaskan berkata kepada Ji Mingxia, "Saudaraku bahwa orang-orang seperti ini, mereka terlalu sombong. Setelah dipukuli di wajah, wajah mereka akan bau. Yang paling ditakuti adalah mereka tidak akan bisa turun dari panggung. Untungnya, amarahnya datang dan pergi dengan cepat. Jika ada yang salah dengannya, saya akan memberikannya terlebih dahulu. Anda meminta maaf, dan setelah dia tenang dalam beberapa hari, biarkan dia datang untuk meminta maaf kepada Anda. "

Ji Mingxia buru-buru berkata, "Dia tidak melakukan kesalahan, jadi tidak perlu meminta maaf."

"Tidak ada yang salah dengan itu, tidak peduli apa, Anda semua adalah penyelamat keluarga kami, tidak peduli kapan atau di mana, Anda tidak boleh menunjukkan wajah Anda. Melihat ekspresi marahnya barusan, itu terlalu kekanak-kanakan, aku tidak tahan lagi." Kata Ye Tian, ​​matanya menyilang.