Prolog

24 1 0
                                    

🌷Perkenalan dulu guys🌷
Ini cerita kedua ku, semoga suka🥰

"Ketika kamu merasa sangat kecil
kamu dapat melihat bahwa dunia
ini cantik dengan perbedaan."
-

"Ra, buruan nulisnya! Lima menit lagi bel sekolah bakalan bunyi tuh! Gue enggak mau ya, apel pertama gue sampai telat gara-gara Lo." pekik seorang gadis bermata sipit dengan pakaian seragam hitam-putih. Berusaha membuat seseorang yang dipanggil 'Ra' itu mempercepat aktivitasnya.

"Iya, iya, bentar lagi juga selesai kok." balas gadis itu datar lalu menulis moto hidup di balik nametag yang baru saja dia buat, sebut saja dia Kayura Amoura Ressler.

"Huhh, akhirnya selesai juga." gadis itu menghela nafas lega lalu beranjak dari posisinya.

"Gimana udah?" tanya teman gadis itu, Adfita Charlesia.

"Gimana nametag gue, bagus nggak?" Kayura balik bertanya. Ia menunjukkan kalung nametag berwarna biru buatannya.

"Bagus kok. Yuk buruan ke lapangan! Gue udah nggak sabar pengen liat cogan Osis." ajak Fita mulai bersemangat.

"Anjir, gue kira Lo takut telat apel." sungut Kayura sedikit kesal merasa tertipu.

"Bosen tau gak? Nungguin Lo bikin nametag kayak gini. Udah kaya anak polosan aja diem-diem bae di kelas." jelas Fita jujur sedikit kesal karena lama menunggu.

"Enak aja! Gue nggak polos yah." balas Kayura tak terima lalu memakai kalung nametag di lehernya.

"Ayolah Ra! Ntar keburu bel sekolah bunyi. Gue udah nggak sabar pingin liat cogan." seru Fita bersemangat.

"Gue beres-beres dulu," balas Kayura datar lalu memasukkan semua pulpen warnanya ke dalam tas.

Kedua gadis itu pun keluar dari dalam kelasnya X IPA 2. Hari ini adalah hari pertama Kayura melaksanakan MPLS di sekolah barunya, yaitu SMA Aljabar.

Kayura, gadis cantik dengan rambut hitam kecoklatan yang tergerai indah sebatas punggung serta sepasang bola mata berwarna coklat dengan bulu mata lentik dan bibir Pink mungil dengan pakaian seragam selutut serta sepatu karet berwarna hitam dan kaos kaki berwarna putih panjang selutut.

Kayura dan Fita pun berjalan mengelilingi balkon utama sekolah menuju tangga untuk melaksanakan apel.

"Ra, lo tau kak Altar?" Kayura menyeritkan dahi tak mengerti.

"Ketua OSIS?" tanya Fita lagi memastikan.

"Nggak, emang kenapa?" tanya Kayura.

"Kata orang-orang sih dia ganteng banget, Ra. Semalam gue stalking ig-nya. Keren banget sih, jago basket, voli, ketua OSIS, atlet karate pula! Gue jadi penasaran sama dia," jelas Fita antusias.

"Gue belum pernah denger tentang dia," balas Kayura datar, "Most Wantted?" tanya Kayura kemudian.

"Iya gitu, jujur nih ya Ra. Gue mau Lo ajak sekolah di sini cuman gara-gara denger cerita tentang dia." ungkap Fita.

"Gila! Lo serius, Fit?" tanya Kayura tercengang tak percaya. Fita justru mengganguk tersenyum penuh rasa percaya diri.

"Tapi gue takut Ra," seketika Fita merubah ekspresinya datar.

"Takut? Takut kenapa?" tanya Kayura.

"Takut dia nggak suka balik sama gue," ucap Fita lalu terkekeh.

"Dasar remaja labil! Makanya sekali-kali cuci otak Lo napa sih biar lo bisa nyadar diri gitu?!" ketus Kayura kesal.

"Ihh, Yura jangan bikin gue insecure bisa nggak sih?" pinta gadis itu kesal.

Kayura pun tak mempedulikan Fita lagi. Perlahan gadis itu melangkahkan kaki menuruni tangga.

"Ra, itu di bawah ada apa ya? Kenapa rame banget. Mereka ngeliatin kita ya?" tanya Fita berbisik lalu menundukkan wajah ketika orang-orang melihatnya.

"Hah?" Kayura baru menyadari jika orang-orang melihat ke arahnya.

Kedua gadis itu menuruni tangga dengan perasaan gemetar. Namun Kayura terus mencoba menerka apa yang salah dari mereka.

"Osis inti?!" seru siswa-siswi.

"Mereka Osis inti?!!" tanya siswa-siswi histeris samar-samar mulai terdengar.

Merasa ada yang aneh refleks Kayura menghentikan langkah.

"Sumpah! Ganteng banget mereka!!" seru siswa-siswi histeris.

Kayura menyadari bahwa ada orang lain selain ia dan Fita. Gadis itu lalu menengok ke sisi kanannya, tepat di hadapannya Kayura melihat empat laki-laki tampan dengan jaket OSIS menuruni tangga melewatinya dengan gaya cool dan berkarisma.

Mereka adalah OSIS inti sekaligus Most Wantted di SMA Aljabar. Mereka sangat tampan, berbakat, dan penuh karisma.

Altar Gavriela Lergand. Cowok jangkung tinggi 172cm, berwajah tampan dengan punggung lebar dan kedua bola mata berwarna hitam tajam. Ia merupakan ketua OSIS sekaligus atlet karate di SMA Aljabar. Prestasinya cukup mengharumkan nama sekolah.

Banyak orang menyukainya namun dia sedikit agresif di bandingkan anggota OSIS inti yang lainnya.

Alfano Zaresta. Cowok dingin yang selalu datar dengan sejuta misteri dalam hidupnya. Ia juga tak kalah menarik perhatian para siswi. Ia ahli dalam seni lukis dan seni sastra. Tiap tahun ia pasti berhasil membawa penghargaan bagi sekolah setidaknya sekali.

Giyo Alvaro. Laki-laki paling humoris favorit para siswi. Ia sangat ahli dalam membuat bahan lelucon. Prestasinya di sekolah adalah lari dan lompat tinggi.

Terakhir, Algara Respati. Cowok humoris, tetapi sedikit lebih tenang dibandingkan dengan Giyo. Ia paling aktif dalam kepengurusan OSIS. Ahli dalam memanajemen keuangan Gara dan Giyo memiliki posisi bendahara di Osis inti.

"Ra, itu-" tanya Fita meleleh, bahkan ia sampai sulit bernafas karena syok, gadis itu menekan dadanya yang terasa nyeri.

"Lo kenapa, Fit?" tanya Kayura panik.

"Gapapa, Gue gak papa." Fita mendongak tak menyentuh dadanya lagi, gadis itu mulai bernafas normal.

"Mereka siapa?" tanya Kayura polos apa adanya.

"Osis-nya inti, Ra! Ternyata mereka lebih dari yang gue bayangkan." ucap Fita meleleh-leleh.

"Aa, Kayu! Gue pingin teriak!!" seru Fita kegirangan namun refleks Kayura menutup mulutnya.

"Ih apaan sih, Fit?! Nggak usah gitu juga kali. Malu tau gak diliatin orang-orang." desis Kayura menahan kesal.

Kayura pun menarik Fita turun meninggalkan ruangan menuju lapangan.

###


Aku percaya kalian punya cara sendiri untuk menghargai karya penulis. So, jangan lupa vote, coment, and share yah kalo kalian suka😘🖤

Next?

-Ittian
16 November 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Altarra: Ketika benci menyatakan rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang