Chapter 1

486 35 5
                                    

Malam itu adalah malam yang cukup membosankan bagi Bruce Wayne. Tidak ada satu pun orang yang menghampirinya maupun menelponnya.

Bahkan tidak ada klien yang datang untuk mencurahkan hasratnya kepadanya.

Alfred sedang sibuk dengan urusan manor. Keempat putra-putranya sedang melakukan patroli di tempat lain. Para justice league juga sibuk dengan urusan masing-masing, yang diluar dari misi superhero mereka.

Sahabatnya, Clark Kent alias Superman sedang tidak aktif sekarang.

Entah apa yang ia sedang lakukan sekarang, mungkin sedang menulis artikel Daily Planet atau menjenguk kedua orangtuanya di Smallville.

Mengingat Clark, Bruce menghembuskan nafas. Ia berusaha untuk melawan perasaannya rindunya kepadanya.

Jika Clark berada disini mereka pasti akan mengobrol banyak.

Namun disatu sisi, Bruce pasti akan malu-malu kucing seperti anak perempuan remaja yang sedang berbicara dengan pujaan hatinya.

Ya, sebab Bruce sedang menaruh rasa kepadanya.

Demi melawan kebosanannya, ia meniknati keindahan keindahan kota Gotham dari bawah sana.

Bagaikan menjelma sebagai batman yang sedang mengawasi keadaan kota kelahirannya.

Mobil-mobil berjalan berbaris rapi di jalan raya seperti kawanan semut.

Bintang-bintang dilangit tergantikan dengan jutaan lampu dari kota Gotham, menjadi tidak terlihat lagi karena tertutup kabut polusi.

Bruce melihat bahwa juga tidak ada kericuhan disana. Mungkin para kriminal sedang tidur.

Setelah dipikir sudah lama ia hanyut kedalam observasinya, ia melihat ke jam tangannya.

Waktu sudah menunjukan pukul satu malam. Sialan, heatnya akan merajalela bentar lagi dan tidak ada pelanggan yang datang kepadanya sekarang.

Tidak mungkin untuknya mengonsumsi pil KB. Ia adalah orang yang agak sibuk, jadi sudah dipastikan bahwa ia tidak akan mengambil serius keadaannya.

Ia menggerutu, "Menjadi seorang omega sangat ribet..." kesalnya.

Namun setelah emosinya meluap-meluap, seorang butler beta menghampirinya, "Tuan Wayne, klien barumu sudah datang." konfirmasinya.

Tentu saja mendengar hal itu membuat mata seorang biluner berbinar-binar.

Dari dalam, rasa tidak sabarannya seketika mulai mengebu-gebu.

Ia sudah seperti seorang anak kecil yang tidak bisa sabar untuk menunggu mainan barunya untuk datang.

Bruce menghela nafas lega setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama.

Ia juga merupakan seorang omega yang menyamar menjadi seorang alpha, mengingat bahwa masyarakat memperlakukan omega seperti kaum rendahan.

Dengan memakai parfum berbau alpha, maka ia terselamatkan dari kejadian yang tidak diinginkan.

Sang butler mengarahkannya ke kamar pelampiasan mereka. Entah mengapa sepanjang perjalanan, Bruce merasa agak gugup. Padahal sebelumnya ia tidak pernah seperti ini.

Mereka telah sampai didepan pintunya.
Tapi belum saja masuk ke kamar, Bruce sudah mencium aroma rut alpha dari sang klien.

Namun yang paling membuatnya terkejut adalah, aromannya sangat khas, seperti ia pernah cium sebelumnya, "Seperti kenal dengan baunya.." batinnya. 

Sang butler membukakan pintu kepadanya.

Sambil menarik nafas panjang, Bruce berjalan masuk pelan-pelan ke kamar.

Namun belum saja bertegur sapa dengan sang klien, Bruce sudah terkejut tidak main dengan siapa orangnya, "Halo, Bruce." sapa Clark Kent, "Kau pasti sudah tidak sabaran bukan?"

Bruce berdiri mematung, tidak percaya atas apa yang lihat. Mukanya berubah menjadi merah. Badannya terasa agak panas.

Ia juga merasakan bahwa ia sudah berkeringat banyak dipahanya, juga penisnya sudah mulai mengeras, seolah naluri instingnya untuk mate sudah naik.

Dititik itulah, ia menyadari bahwa jiwa dan raganya dipersembahkan kepada seorang alpha kryptonian, "Sialan... " batinnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

American Money (SUPERBAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang