Our Destiny

249 39 15
                                    

Malam di sebuah bangunan megah itu tak membosankan. Musik disko beralun kencang, lampu pun gemerlapan. Di sebuah aula bangunan bak istana itu beberapa orang yang nampak seperti manusia biasa tengah berdansa. Mereka tengah merayakan malam hallowen yang juga menjadi malam kelulusan mereka dari sebuah cademy khusus untuk makhluk-makhluk yang hidupnya jauh dari manusia. Sebut saja vampire, werewolf, peri dan penyihir, bahkan elf. Usia mereka rata-rata menginjak seratus tahun. Usia yang tergolong muda untuk mereka. Mereka baru tumbuh menjadi makhluk dewasa.

Semua makhluk nampak bersemangat untuk merayakan kelulusan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua makhluk nampak bersemangat untuk merayakan kelulusan mereka. Sedikit berbeda dengan satu pria yang sejak tadi duduk di sudut ruangan sambil menikmati segelas darah domba segar. Pesta ini sedikit membosankan baginya.

"Hey! Jeon Jungkook!"

Pria vampir bernama Jeon Jungkook itu menoleh ke sumber suara. Didapatinya beberapa temannya yang melambaikan tangan dari lantai dansa seolah memanggilnya.

"Ayo bergabung!" Teriak salah satunya.

Jungkook merotasi bola matanya. Bergabung? Tidak, Jungkook benci pesta. Jungkook benci keramaian. Apalagi jika harus bercampur baur antar bangsa di lantai dansa.

"Hey..." satu dari empat temannya datang pada Jungkook. Yugyeom namanya, sahabat Jungkook dari bangsa werewolf menarik paksa tangan Jungkook dan menyeretnya bak hewan ternak ke lantai dansa. Di sana, tiga teman Jungkook lainnya menyambut. Ada Eunwoo si peei, Mingyu si penyihir muda, dan Jaehyun si elf.

"Come on, boy. Kau ini vampir yang membosankan sekali, hum?" kata Jaehyun.

"Tidak. Aku tidak bisa. Kalian bersenang-senang saja sendiri," kata Jungkook.

"Jung.... Ayolah. Kau-"

Ucapan Mingyu terpotong karena tiba-tiba datang banyak sekali cahaya dengan berbagai warna memasuki aula. Cahaya itu berterbangan. Tak hanya dua atau tiga, tapi Jungkook yakin ada belasan cahaya yang dia tak tau dari mana. Semua panik melihat cahaya asing itu. Hingga semua cahaya itu berkumpul menjadi satu dan tiba-tiba meledak begitu saja, membuat semua makhluk di dalam aula itu kehilangan kesadarannya.

***

Suara grasak-grusuk memenuhi kepala Jungkook. Cahaya mulai mengganggu pria yang kini terbaring di tanah, membuat matanya berkedip dan perlahan terbuka. Iris matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina. Cukup lama dia terdiam, menyadari jika dia berada di sebuah tempat yang asing.

"Argh..." Jungkook mengerang ketika merasa sekujur tubuhnya yang terasa sakit. Perlahan dia bangkit, duduk sambil meringis. Vampir itu mengingat apa yang terjadi padanya terakhir kali. Ada cahaya lalu lalang dan akhirnya meledak. Mungkinkah itu sihir? Tapi sihir macam apa? Kenapa dia malah berada di sini? Di mana ini? pikir Jungkook.

Vampir itu berdiri perlahan sembari memperhatikan sekelilingnya. Tempat ini nampak sangat asing baginya, sebuah gang sempit diantara dua gedung tinggi. Dia melangkah keluar dan berhenti ketika dirinya disapa oleh keramaian. Jungkook amat terkejut melihat apa yang ada di depannya. Kendaraan, gedung tinggi, kerumunan makhluk dengan aroma darah segar yang dia tau adalah manusia.

Our Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang