Prompt 2
Lily menghembuskan nafasnya saat kue yang telah dibuatnya tak sengaja disenggol orang yang tak dikenal. Orang itu berlalu tanpa rasa bersalah sedikit pun. Sial sekali! Padahal kue ini ingin ia berikan kepada bibi Sarah agar ia tau rasanya enak atau tidak.
"Hffft, lebih baik aku pulang." Ucapnya yang sedari tadi memandang bekas kue yang sudah menapak dijalanan. Ia pun melirik jam tangan yang menandakan beberapa jam lagi acara dimulai. Ia sudah tidak punya waktu untuk sekedar mengeluh maupun menangis.
Ia pun lanjut berjalan menuju kearah jendela kaca setelah sampai dirumahnya. Dari ekor matanya ia melihat banyak orang mengantri didepan sebuah toko diujung kota yang tak jauh dari rumahnya. Ntah lah ia baru melihat toko itu.
"Apa--"
"Hai Ly, kamu nanti jadikan ikut rayakan Halloween dirumah ku, jadi kue mu sudah siap belum ?" Ucap seseorang dari depan kaca rumahnya. Itu temannya, retha.
"Eh, iya jadi. Tapi--"
"Oke, kalau begitu jangan telat ya." Sambung Gadis itu.
"Baiklah." Ucapnya lesu. Ia berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman.
"Bagaimana ya ?." Pikirnya bingung.
Ia harus tetap tenang memikirkan solusi masalahnya ini. Ia kembali berdiri dan berjalan menuju jendela tadi.
"Bibi, permisi, mau nanya." Sapanya pada seseorang yang duduk tak jauh dari para antrian itu.
"Iya nak, kenapa ?" Tanya wanita itu.
"Itu orang-orang antri apa ya bi?"tanyanya bingung menatap banyaknya antrian ditoko itu.
"Oh itu, katanya sih ada toko kue baru buka kemarin khusus buat rayain Halloween."
"Dan kuenya enak banget, bibi udah makan tadi." Sambungnya
"Terimakasih bi."
"Sama-sama nak."balas wanita itu.
"Toko kue ujung kota itu."ucapnya menatap kembali kearah tadi.
"Baiklah aku akan kesana." Sambungnya. Ia cepat-cepat mengambil jaketnya.
* * *
"La rei bakery." Bacanya. Ia sudah didepan toko itu. Setelah berlari dari rumahnya.
Mewah. Kesan pertama ia memasuki Toko yang besar ini. Toko itu bernuansa sangat klasik. Banyak ornamen kerajaan yang terpajang. Ia melirik kearah pembeli yang masih mengantri. Ia pun memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar.
"Permisi nona." Ucap seseorang yang membuatnya terkejut dan langsung menoleh.
"Ah iya."Ucapnya pada pelayan tokoh itu yang sedang membawa kue. Ia pun sedikit memundurkan tubuhnya agar orang itu bisa lewat.
Ia Kembali melihat kearah antrian tadi yang sudah sedikit berkurang. ia pun memutuskan untuk ikut antri sekarang.
"Saya mau kue untuk halloween 1 ya." Ucapnya kepada kasir yang juga menggunakan topeng.
"Baik nona, silahkan tunggu disana. Nanti saya akan panggil." Ucap pelayan toko itu menunjuk kursi kosong disudut toko.
"Baik." Ia pun langsung duduk dikursi kosong untuk menunggu pesanannya.
Orang orang disana sangat putih, dan juga bau kuenya sangat harum. Aneh. Ia tidak pernah mencium kue seharum ini. Dan semua pelayannya menggunakan topeng. Ah sudahlah, pikirnya. Tidak ada apa apa mungkin hanya pikirannya saja.
'Bruk.'
"Suara apa itu."
Ia menoleh ekor matanya menangkap seorang pelayan tengah membersihkan piring-piring bekas kue-kue itu.
"Ah tak ada apa-apa, Nona, ini kuenya." Ucap pelayan itu yang berlagak aneh.
"Berapa semuanya." Tanyanya. Ia harus segera pergi dari tokoh aneh ini.
"80 rb nona." Jawab nya.
"Baiklah ini, terimakasih." Ia mengulurkan tangan untuk memberi uang itu.
"Terimakasih nona."
Dingin. Batinnya. Ia tak sengaja bersentuhan dengan tangan pelayan itu.
Ia pun mengangguk berjalan keluar dari ruangan itu dengan kue ditangan nya.
"Apa mereka bukan manusia." Ia pun berjalan mencari pintu keluar dari toko yang luas itu.
Saat berjalan ia tergesa-gesa akhirnya tak melihat sekeliling lagi. Ia harus cepat menyiapkan kue ini.
'Bruk'
Kan ia menabrak seseorang lagi.
"Maaf saya tidak sengaja."ucapnya melihat pelayan toko itu. Seketika ia melongo melihat topeng pelayan toko itu terjatuh dan Lily dapat melihat ada taring seperti vamvire difilm yang sering ia lihat.
"Kamu..." Ucapnya membatu. Dari pada bertanya lagi ia langsung berlari pergi meninggalkan toko itu.
***
Setelah itu ia masuk kerumahnya membawa kue dan meletakkannya dipiring. Ia pun siap-siap ke acara Halloween nanti malam.
Sekitar 1 jam lagi.
Namun saat bersiap-siap. Hatinya masih janggal dengan apa yang ia rasa dan ia lihat ditokoh tadi. Jika diingat-ingat lagi. Mulai dari bagaimana sikap pelayan ditoko itu, ornamen yang ada sangat merujuk pada ornamen sebuah kerajaan. Mungkin mereka benar-benar vamvire ?
*675 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Toko ujung kota
VampireSaat hari Holloween tiba, Lily sudah berusaha membuat kue untuk merayakannya. Namun kue itu jatuh saat diperjalanan. Akhirnya ia memilih untuk memesan kue ditoko ujung kota yang tampak aneh itu.