BAB 3

11 0 0
                                    

Tidak lama setelah ia memainkan suara mesin mobil nya yang terdengar sangar,pemilik mobil itu keluar dari mobil mewah nya dan membuat para pengunjung cafe tercengang,dengan menggunakan baju kaos hitam polos,celana hitam di sertai dengan potongan rambut cemek nya

"H-haahhh??? Gabriel??" Ucap thesa sambil merasa kebingungan

"Lahhhh,anjirrrrr gw kira siapa cokkk ternyata si muka polos otak mesum" tambah ania

"Dahh lahhh gak sesuai ekspetasi,yakali gw suka ama modelan jamet kek dia" tegas si ania

"Anjirrr itu serius gabriel? Aghhh ganteng bangettt,jadi salting~~" batin viollet

Ternyata cafe yang ramai pengunjung itu adalah cafe milik gabriel,genk viollet cans tidak mengetahui akan hal itu dan akhir nya gabriel yang tampan itu mendekati viollet dan teman teman nya hanya untuk sekedar basa basi

"Kalian di sini?" Tanya gabriel

"Iya,lu ngapain ke sini njirr kek nya hari hari ketemu lu terus,bosen gw"  balas amora dengan sedikit tertawa

"Emm gimana makanan ama minuman nya,enak enak gak?? Atau ada yang kurang??? Terus menurut kalian cafe ini gimana? Nyaman gak??" Tanya gabriel untuk genk viollet cans

"Ya makanan nya enak enak semua si,tempat nya juga nyaman dan bersih pelayanan nya juga oke banget" balas viollet

"Udah kaya owner nya aja lu,banyak tanya" tambah ania mengejek

"Kalau gw owner nya,lu mau apa??" Balas gabriel dengan suara slow nya

Salah satu pelayan di cafe itu mendekati gabriel dan meminta nya untuk ke ruangan khusus,karena ada yang perlu di tanda tangani dan ada beberapa hal yang harus di bahas

"Permisi,maaf menggangu" ucap pelayan sambil memegang kertas putih

"O-ohh iya,ada apa mbak?" Tanya gabriel

"Maaf pak,ada yang harus di bicarakan dan di tanda tangani" balas pelayan sambil melihatkan kertas putih nya

"Oh,oke nanti saya ke dalam" ucap gabriel sambil tersenyum

Genk viollet cans terkejut dan masih tidak percaya kalau pemilik cafe terkenal itu adalah gabriel, teman satu sekolah nya sendiri.

"Gilaaa,ini seriusan? Gak ngadi ngadi kan lu??" Tanya thesa

"Ya serius lah,ngapain gw boong" balas gabriel

Gabriel meninggalkan viollet dan teman teman nya dan bergegas menuju ke ruangan dalam cafe. Genk viollet sedikit tidak percaya bahwa sang pemilik cafe itu adalah teman sekelas nya yang sering di juluki si sok cool

"Gw gak nyangka,modelan kek dia bisa jadi pemilik cafe ini" ujar amora memasang wajah heran

"Kerenn si,gw salut ama dia" tambah viollet

"Ahhhh salut doang,gak suka???" Ucap ania menggoda viollet

Waktu sudah menunjukan pukul 23.30 cafe mulai sepi,pengunjung banyak yang sudah pulang termasuk viollet and genk. Di sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam sambil mendengarkan lagu lagu galau sampai tiba di rumah masing masing

........

Keesokan hari tepatnya hari senin seluruh siswa berkumpul di lapangan untuk melakukan upacara bendera,semua siswa berdiri rapi seperti semut berbaris dengan menggunakan atribut lengkap. Di tengah tengah hening nya upacara viollet tiba tiba pingsan dan seluruh badan nya lemas

"Debukkkkkkkkkkk"(viollet terjatuh)

"E-ehhhhhhh ehhhh ehhh viollet pingsan,tolonggg dongg!!!!!!!" Ucap ania yang panik sambil berusaha membangunkan viollet

GABRIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang